Sohbet Sultan Awliya Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs
3 Shafar 1424 / 5 April 2003
Dastur yaa Sayyidi, yaa Sulthaanul awliyaa
Madad Yaa RijaalAllaah, Madad!
A'uudzu billaahi minas-syaythaanir-rajiim
Bismillahir-rahmanir-rahiim
la hawla wa la quwatta illa bi-llaahi-l 'Aliyu-l 'Azhim.
Semoga Allah SWT mengampuni kita dan melindungi hamba-hamba-Nya agar tidak jatuh ke dalam jebakan Setan! Setan adalah musuh utama bagi umat manusia; Setan adalah makhluk paling berbahaya bagi umat manusia; Setan adalah makhluk paling mengerikan di antara seluruh makhluk bagi manusia. Setan hanya mempunyai satu tujuan: menghancurkan kemuliaan manusia yang telah dianugerahkan kepada mereka oleh Tuhannya—kemuliaan yang dia minta, namun tak pernah didapatkannya. Oleh sebab itu, kecemburuannya tidak pernah berakhir. Tak pernah berakhir! Dan tujuan satu-satunya dari Setan adalah untuk mengambil kemuliaan mereka dari manusia dan meninggalkan mereka tanpa kehormatan itu.
Jika sebuah lilin terbakar, atau kalian menyalakannya, hal itu baik-baik saja—dia memberikan cahaya! Umat manusia telah dianugerahkan sebuah rahasia nyala api dari Surga dan nyala itu menerangi mereka. Tetapi Setan berusaha untuk memadamkan nyala itu, berlari ke sana ke mari dan meniupkan, “Phhhh,” untuk mematikan nyala itu dan untuk meninggalkan manusia hanya seperti sebuah bentuk, tanpa diterangi nyala tadi, hanya berupa benda, material dalam bentuk luarnya. Kemudian Setan berusaha untuk membawa orang-orang yang telah dipadamkan ini ke wilayahnya karena dia telah kehilangan cahayanya. Setan tidak lagi mempunyai cahaya—dia hanya berupa benda material, tidak ada nyala, dia telah kehilangan cahayanya. Habis! Tetapi masih saja dia berlari, seperti yang telah dilakukan sebelumnya, ketika Allah SWT menyinari Adam AS dan Hawa RA dan menempatkan mereka di Surga-Nya yang terang.
Dia berlari mengejar mereka untuk memadamkan cahaya mereka dan untuk membawa mereka ke suatu lingkungan yang gelap, untuk membawa mereka ke suatu tempat yang gelap, membuat mereka kehilangan cahayanya dan menjaga mereka agar tetap berada dalam kegelapan itu. Allah SWT Yang Maha Mengetahui, tahu bahwa Adam AS dan Hawa RA berada dalam keadaan memberontak—dan orang-orang yang memberontak tidak bisa berada dalam daarul-karaama, tempat suci di mana Allah SWT menganugerahkannya agar berada dalam Surga yang suci—Dia tidak pernah menerima orang yang memberontak dalam daarul-karaama, tempat yang penuh dengan Nikmat Ilahiah-Nya.
Hal itu mustahil! Oleh sebab itu, “al-`aashi lan yadkhul aj janna,” [Hadis diriwayatkan oleh Bukhari] sebagaimana itu telah sampai pada kita melalui ilmu tradisional dari Nabi suci SAW--orang yang paling mulia—bahwa seorang pemberontak tidak akan pernah masuk Surga, Allah SWT memerintahkan mereka, “Keluar!”
Mereka jatuh ke dalam kegelapan, mendarat di bumi dan bahkan pada saat itu bukan siang hari. Mereka diturunkan dalam kegelapan malam. Adam AS dan Hawa RA menghirup napas, tetes demi tetes, berat, dengan kesedihan, masalah dan penderitaan berada di lingkungan yang gelap itu—berada di tanah kegelapan.
Mereka baru saja kehilangan cahaya surgawi yang mereka miliki ketika berada di Surga. Mereka telah dikirim ke bumi ke dalam kegelapan itu. Mereka menangis, mereka telah tersesat, dan Allah SWT berfirman kepada mereka,
“Wahai Adam AS! Kamu dan anak cucumu, Aku telah menerima tobatmu dan Aku tidak akan meninggalkan kalian di dalam kegelapan itu. Aku mengirimkan hamba-hamba yang tercerahkan dari Surga, untuk menyelamatkan kalian dari kegelapan, membawakan Cahaya-Cahaya Surga kepada kalian, untuk menyelamatkan kalian dari kegelapan penjara ini. Tetapi karena Aku telah menerima tobat kalian dan memaafkan kalian, Aku mengirimkan pada kalian Cahaya Surgawi melalui perwakilan-Ku di antara anak cucumu, untuk memberimu dan anak cucumu Cahaya Surgawi-Ku, sehingga kalian dapat menemukan jalan kembali pada-Ku. Siapa pun yang menemukan jalan kepada-Ku, itu adalah jalan menuju Surga-Surga-Ku. Oleh sebab itu Aku mengirimkan padamu Cahaya Ilahiah-Ku melalui hamba-hamba tercinta-Ku yang mewakili-Ku di bumi.”
Kemudian Tuhan Surgawi berfirman,
“Ketika Aku mengirim Cahaya-Ku melalui hamba-hamba-Ku yang mulia, orang-orang yang akan mengikuti mereka akan mencapai kehidupan yang kekal. Mereka akan meraih Kenikmatan Abadi-Ku dan Kemurahan Abadi-Ku, sampai tak terhingga!”
Dan Dia menganugerahkan pertama kali ke Adam AS, beliaulah yang pertama kali membawa cahaya itu. Setelah beliau bertobat, Allah SWT menghiasinya dengan Cahaya Surgawi-Nya. Dan Adam AS menjadi bercahaya!
Setelah beliau, Cahaya Surgawi itu berlanjut dari satu nabi ke nabi yang lain, dari satu rasul tercinta ke rasul berikutnya, atau dari orang yang satu ke orang yang lain, sampai dia mencapai orang terakhir, yang merupakan, ‘yumidduhum’—beliau adalah orang yang mendukung mereka.
“Dan dialah yang menyampaikan Dukungan Ilahiah-Ku kepada mata rantai nabi-nabi. Dia adalah sumber utama dari Cahaya Ilahiah dan Surgawi-Ku. Aku menjaga dia, yang merupakan hamba-Ku yang tercinta, paling terhormat, paling mulia, dan paling terpuji di Hadirat Ilahiah-Ku, dan Aku mengirim melaluinya, melalui sisi surgawinya, kepada Jibril AS, dan Jibril AS membawanya kepada hamba-hamba-Ku yang mulia, yang merupakan perwakilan-Ku. Aku menjaganya dengan-Ku dan Aku mengirim darinya kepada seluruh nabi yang lain, yang mewakili-Ku di bumi, dilengkapi dengan Cahaya Surgawi-Ku. Ketika seluruh nabi yang lain telah datang dan pergi, Aku mengutusnya ke bumi sebagai yang terakhir, untuk datang dan hidup bersama seluruh umat manusia yang hidup di bumi. Beliau membawa risalah terakhir, yang berkaitan dengan setiap orang yang hidup di bumi. Itu adalah untuk setiap manusia; kenabiannya adalah untuk semua orang. Beliau tidak seperti nabi-nabi yang lain, yang hanya diutus kepada umatnya! Aku mengutusnya bukan untuk waktu yang terbatas, melainkan sepanjang waktu.”
Itu hanya sebuah pengantar, suatu tamhiid!
(Mawlana bicara dengan nada tinggi, dan suara yang dramatis) Kemudian... apa yang terjadi?
Setan—yang tidak pernah menerima Cahaya Surgawi itu, apakah dia akan berkata, “Aku bertobat!” dan “Wahai Tuhanku! Biarkan beberapa dari Cahaya Surgawi itu sampai padaku, menerangi diriku juga! Seluruh nabi bercahaya dan hanya aku yang berada dalam kegelapan?”
Dia tidak berkata demikian! Dia berkata,”Tidak!”
Semakin banyak cahaya yang datang, dia semakin marah sepanjang waktu. Dia semakin marah, iri dan penuh hasad, penuh kedengkian. Dia semakin benci, dengi, iri dan memusuhi anak-anak Adam. Itulah karakteristik setan, yang harus kita ketahui. Ini adalah rahasia dari ta`bir, suatu deskripsi tentang karakteristik dari musuh yang paling buruk dan paling berbahaya bagi manusia, jadi orang dapat mengenalnya lebih baik.
Lalu... apa yang dia lakukan?
Ketika Allah SWT menerima tobat Sayyidina Adam AS dan mulai mengirimnya Cahaya Surgawi dan menganugerahkan beberapa Kenikmatan Surgawi dan Rahmat Surgawi, setan menjadi semakin marah, iri, dengki dan penuh kebencian. Semakin Allah SWT menganugerahkan nabi-nabi-Nya, permusuhan Setan terhadap anak-anak Adam AS semakin berkembang.
Lalu... apa yang dia lakukan?
Dia sudah berasal dari langkah pertama, sejak dia mengatur untuk membuat Adam AS turun ke bumi, dengan Adam AS dan anak cucunya—dengan mereka semua yang telah diturunkan ke bumi. Jadi ada Adam AS, dan di depannya ada musuh yang paling berbahayanya, mengatakan, “Wahai Adam AS! Engkau berusaha melakukan yang terbaik untuk anak cucumu, tetapi aku akan melakukan yang terburuk untuk mereka. Aku berjanji bahwa aku tidak akan pernah membiarkan bahkan satu orang pun dari keturunanmu yang masuk ke Surga. Aku akan berusaha melakukan segala jenis kejahatan dan menyakiti mereka, menjamin agar tak satu pun di antara keturunanmu yang akan bergabung denganmu di Surga!”
Seperti itulah dia bersumpah.
Bagaimana dia melakukannya? Bagaimana cara-cara setani yang dia gunakan untuk mengantarkan orang menuju kehancuran?
Wa makaruu wa makarAllah! Dan mereka membuat tipu daya, dan Allah SWT membalas tipu daya (mereka)! [3:54].
Dia mulai menggunakan setiap tipu daya: mulai yang kecil, seperti perangkap kecil yang digunakan untuk seekor tikus, atau perangkap yang lebih besar—sebagaimana orang menggunakan perangkap yang lebih besar sesuai dengan ukuran binatang (yang diburunya). Dia mulai berlari ke sekeliling, untuk memasang dan meletakkan perangkap-perangkap yang tak terhitung jumlahnya untuk anak cucu Adam AS. Sebagaimana disebutkan melalui ajaran Nabi suci SAW—jumlah total dari perangkap setani adalah delapan ratus. Sampai sekarang dia telah meletakkan tepat delapan ratus perangkap—tidak lebih. Tidak lebih, tidak pula delapan ratus satu. Ada delapan ratus macam perangkap untuk menipu orang, untuk membuat mereka jatuh ke dalam perangkap itu, agar tertangkap oleh perangkap Setan.
Ok?
Pekerjaan terpenting dari Setan adalah memasang perangkap bagi manusia. Dia hanya disibukkan dengan hal itu. Dia telah memohon pada Allah SWT untuk menganugerahinya hidup hingga akhir zaman. Mengapa dia mengajukan permohonan itu? Untuk memasang perangkap-perangkap dan membuat anak cucu Adam AS jatuh ke dalam perangkap mereka—agar mereka tertangkap.
Dia mulai dengan perangkap pertama dengan menghasut Qaabiil untuk membunuh saudaranya Haabiil, (Mawlana menamparkan kedua tangannya satu sama lain dua kali dengan suara bertepuk tangan)—dan mereka jatuh ke dalamnya. Dan setelah itu, sampai sekarang, dia telah meletakkan delapan ratus jenis perangkap untuk anak cucu Adam AS. Jika kalian dapat menyelamatkan diri dari salah satu di antaranya, kalian dapat terperangkap di tempat berikutnya. Oleh sebab itu, Nabi SAW berdoa, “Allaahumma laa taj`alnaa minal ghaafiliin!” “Wahai Tuhan kami, jangan biarkan kami menjadi lalai!”
Karena, ketika kalian lalai, kalian akan segera jatuh ke dalam perangkap. Habis! Dan sekali kalian terperangkap, itu sangat sulit.
Satu perangkap besar, yang terjadi di seluruh dunia sekarang adalah ‘ROKOK’! he, he, heh!
Asta`idzu billah, “Yawma ta’tis-samaa`u bi dukhaan... yaghsyaan-naas” Suatu hari ketika langit dipenuhi kabut... yang meliputi manusia [44:10-11].
Allah SWT telah menginformasikan kepada manusia bahwa di bumi akan terjadi suatu hari di mana sejenis asap akan menutupi seluruh dunia. Asap ini tidak akan pergi, tetapi menutupi dunia dengan suatu awan gelap. Orang-orang tidak peduli terhadap hal itu, bahkan orang-orang yang religius, atau mereka yang mengaku religius—dan sungguh mereka adalah para pekerja Setan—mereka telah jatuh ke dalam perangkapnya ketika mereka mengatakan, “Ini tidak apa-apa, ini hanya hal yang tidak disukai (makruh—red), bukan sesuatu yang haram!”
Hanya orang-orang yang tidak berakal yang dapat mengatakan hal seperti itu!
Dan sampai sekarang kedelapan ratus jenis tipu daya dan perangkap setani telah dipasang untuk manusia di bumi dan adalah sangat sulit untuk menyelamatkan seseorang dari perangkap-perangkap tersebut. Kalian dapat terjatuh ke dalamnya melalui mata kalian, omongan kalian, pendengaran kalian, pikiran kalian, apa yang tangan kalian ambil, kalian berjalan ke suatu tempat, atau perbuatan-perbuatan lainnya. Melalui salah satu organ tubuh kalian, kalian dapat terjatuh ke dalam perangkap kecil, atau besar, yang telah dibuat oleh Setan untuk manusia. Dan sekarang, seluruh dunia penuh dengan perangkap—di rumah, di jalan-jalan, pedesaan, di pegunungan, di mana-mana, bahkan di dalam lautan. Di mana-mana kalian dapat menemukan berbagai perangkap yang berbeda-beda yang sangat baik terkamuflase, seperti halnya para prajurit menggunakan ranting-ranting pohon agar tidak terlihat. Dan setiap tempat yang kalian lihat, di sana ada iklan, sebagian besar iklan-iklan tersebut justru mengiklankan perangkap Setan. Sekarang ini untuk menempuh perjalanan antar benua, antar kota atau antar kota besar, lebih berbahaya daripada berjalan di sebuah pertambangan. Pertambangan dapat membunuh manusia, tetapi perangkap setani dapat menghancurkan iman mereka, merak mengambil apa yang paling mahal—hal yang paling berharga, Iman kita, kepercayaan kita—dan dia menghancurkannya.
Wahai manusia, waspadalah terhadap Setan! Orang-orang menuliskan tanda peringatan, “Waspada terhadap anjing!” tetapi ini bukan apa-apa. Tak ada orang yang menulis, “Waspada terhadap Setan!” dan bahaya terbesar dari semuanya berasal dari Setan. Bagi seseorang, harga jatuh ke dalam perangkapnya bisa jadi penderitaan yang tak berakhir di neraka. Dia mungkin dapat kehilangan segalanya selamanya karena menjadi lalai dan jatuh ke dalam salah satu perangkap Setan.
Semoga Allah SWT melindungi kita, demi kemuliaan orang yang paling mulia di Hadirat Ilahiah-Nya, Sayyidina Muhammad SAW, al-Faatiha.
Sumber:
Milis Muhibbun Naqsybandi
Post a Comment Blogger Disqus