Wali sakti Qudratullah atau dikenal dengan sebutan
Eyang Haji Gentar Bumi. Merupakan keturunan seorang ulama besar antara
perpaduan dari keturunan wali Cirebon dan ulama besar di Garut, Jawa Barat.
Masa kecilnya dihabiskan di sebuah pondok di Garut. Setelah cukup dengan ilmu
agama dan kadigdayaan, Eyang Haji Gentar Bumi mulai mengembara. Dengan
kebijaksanaan dan kesaktiannya, Eyang Haji Gentar Bumi berhasil mengalahkan
lawan-lawannya dan menjadikan mereka sebagai santri-santrinya. Pemukiman yang
beliau tinggali berada pada kaki gunung Halimun yang pada waktu itu sebagai
basis markas besar para pelarian laskar Pajajaran untuk melarikan diri dan
bersembunyi. Melalui tangan dan dakwah beliau para pelarian tersebut di Islamkan
dan di jadikan murid oleh beliau.
Dan kebanyakan murid beliau adalah bekas musuh dari beliau yang
ditaklukan karena adu kesaktian dan akhirnya menyerah menjadi muridnya. Namun
tidak banyak kisah perjalanan hidup yang tertinggal dari sosok waliyullah
yang kesohor ini. Tak ada literature resmi yang menceritakan perjuangannya.
Namun sebuah sumber menceritakan, Eyang Haji Gentar Bumi adalah seorang manusia
yang takwa. Kesaktian Eyang Haji Gentar Bumi memang kesohor. Tak ada musuh
yang sanggup berdiri tegak di hadapannya manakala mereka tengah bertarung.
Dengan sekali hentakan kaki Eyang Haji Gentar Bumi, setiap musuhnya pasti
oleng. Mereka merasa tanah yang dipijaknya bergetar serasa dilanda gempa
dahsyat.
Makam Eyang Haji Gentar Bumi berada di kaki Gunung
Halimun, Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Berada di bukit kecil, makam keramat yang
memiliki areal luas di tengah sejuknya udara pegunungan ini kerap dijadikan
sebagai tempat pertapaan terakhir bagi orang-orang yang ngalab ilmu hikmah.
Keramat ini dipercaya banyak orang sebagai persemedian terakhir untuk
menyempurnakan ilmu kesaktian.
Meski berada jauh di kaki gunung Halimun, areal makam ini nampak asri
dan terawat dengan baik. Batu-batu menhir bertebaran menghiasi taman-taman di
sekelilingnya. Sementara batu-batu alam tertata apik di sekeliling makam,
nampak seperti lantai yang terbuat dari marmer hitam. Empat buah tiang penyangga
cungkup pun tak kalah artistiknya. Terbuat dari kayu hitam berukir, yang
menyangga cungkup berukiran kayu jati.
Post a Comment Blogger Disqus