Mistikus Cinta

0


Mama Aang Nuh Gentur Cianjur Jawa Barat merupakan sosok ulama karismatik sekaligus paku tanah Jawa Barat pada masanya.

Mama Aang Nuh adalah salah satu ulama kebanggaan Tanah Pasundan yang Al-'Alim Al-'Allaamah Al-Kaamil Al-Waro' dari Pondok Pesantren di Gentur, Cianjur. Siapa yang tak kenal akan sosok Aang Nuh yang begitu terkenal dengan ketinggian akan ilmu agamanya, bahkan dari segi karomah pun sudah banyak orang yang membuktikan dan menyaksikannya.

Karena terkenal sebagai ulama berilmu agama tinggi sekaligus Kyai dengan beribu karomahnya, tak heran jika semasa hidupnya beliau dijuluki sebagai Jawara se-Indonesia. Selain menjadi kebanggaan tanah Jawa Barat, Mama Aang Nuh juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Penampilannya yang sangat bersahaja membuat orang yang melihatnya bergetar.

KELAHIRAN

Bernama asli Mama Abdullah Haq Nuh bin Syekh Ahmad Syathiby Gentur bin Syekh Muhammad Said bin Syekh Abdul Qodir Cihaneut Ciawi Tasikmalaya bin Syekh Nur Hajid bin Syekh Nur Katim bin Sembah Dalem Bojong bin Waliyullah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan yang tembus hingga Rasulullah SAW.

Putra dari seorang ulama kharismatik Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi (Mama Ajengan Kaler), sosok waliyullah yang merupakan guru besar ulama tanah pasundan. Sebab dari didikan beliaulah lahir banyak ulama besar yang tersebar di berbagai daerah.


NASABNYA:

Silsilah Keturunan Mama Aang Nuh Gentur

Dari pihak Ibu:

  1. Nabi Muhammad Saw
  2. Sayyidina Ali karroma Allahu wajhahu dan Fatimati Azzahro’
  3. Sayidina Husein As.
  4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin Ra.
  5. Muhammad Al Baqir
  6. Ja'far Ashodiq
  7. Ali AI'Aridhi
  8. Muhammad
  9. Isa Albasyari
  10. Ahmad Al Muhajir
  11. Ubaidillah
  12. 'Uluwi
  13. Ali Kholi'i Qosim
  14. Muhammmad Shohibul Murobath
  15. ‘Uluwi
  16. Abdul Malik
  17. Abdullah Khona
  18. Imam Ahmad Syah
  19. Jamaludin Akbar
  20. Asmar Kandi Gisik Karjo Tuban
  21. Ishak Makdhum
  22. Muhammad Ainul Yaqin
  23. Sunan Giri Laya
  24. Wira Candera
  25. Kentol Sumbirana
  26. Rd. Ajeng Tanganziah
  27. Waliyullah Syeikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan
  28. Syekh Abdullah
  29. Syekh Tubagus Nidhor
  30. Syekh Abdul Qodir Cihaneut
  31. Syekh Muhammad Sa`id
  32. Syekh Ahmad Syathiby
  33. Mama Aang Nuh Gentur

Dari ayah:

1. Nabi Adam As.
2. Nabi Syis As.
3. Anwar (Nur cahya)
4. Sangyang Nurasa
5. Sangyang Wenang
6. Sangyang Tunggal
7. Sangyang Manikmaya
8. Brahma
9. Bramasada
10. Bramasatapa
11. Parikenan
12. Manumayasa
13. Sekutrem
14. Sakri
15. Palasara
16. Abiyasa
17. Pandu Dewanata
18. Arjuna
19. Abimanyu
20. Parikesit
21. Yudayana
22. Yudayaka
23. Jaya Amijaya
24. Kendrayana
25. Sumawicitra
26. Citrasoma
27. Pancadriya
28. Prabu Suwela
29. Sri Mahapunggung
30. Resi Kandihawan
31. Resi Gentayu
32. Lembu Amiluhur
33. Panji Asmarabangun
34. Rawisrengga
35. Prabu Lelea (Maha Raja Adi Mulya)
36. Prabu Ciung Wanara
37. Sri Ratu Dewi Purbasari
38. Prabu Lingga Hyang
39. Prabu Lingga Wesi
40. Prabu Susuk Tunggal
41. Prabu Banyak Larang
42. Prabu Banyak Wangi / Munding Sari I
43. (a) Prabu Mundingkawati / Prabu Lingga Buana / Munding Wangi (Raja yang tewas di Bubat)
      (b) Prabu Borosngora / Bunisora Suradipati / Prabu Kuda Lelean berputra : Ki Gedeng Kasmaya
44. Prabu Wastu Kencana / Prabu Niskala Wastu Kancana / Prabu Siliwangi I
45. Prabu Anggalarang / Prabu Dewata Niskala / Jaka Suruh (Raja Galuh / Kawali)  
46. Prabu Siliwangi II / Prabu Jaya Dewata / Raden Pamanah Rasa / Sri Baduga Maha Raja
47. Ratu Galuh
48. Ratu Puhun
49. Kuda Lanjar
50. Mudik Cikawung Ading
51. Entol Penengah
52. Sembah Lebe Warto Kusumah
53. Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
54. Syekh Abdullah
55. Syekh Tubagus Nidhor
56. Syekh Abdul Qodir Cihaneut
57. Syekh Muhammad Sa`id
58. Syekh Ahmad Syathiby
59. Mama Aang Nuh Gentur

PARA GURUNYA:
1. Ayahnya sendiri yakni Mama Ajengan Kaler (K.H. Ahmad Syathiby)
2. Uaknya yakni Mama Ajengan Kidul K.H. Muhammad Qurthuby
3. Mama Cijerah K.H. Muhammad Syafi`i

TEMAN SEPERJUANGANNYA DI PONDOK PESANTREN CIJERAH:
1. Mama Sindang Sari (K.H.Thoha bin K.H.Muhammad Showi)
2. Mama Badaraksa (K.H.Thoha bin K.H.Hasan Al-Mustawi)
3. Mama Gelar (K.H.Abdus Shommad)
4. Mama Obay Karawang
5. Mama Syarifuddin Ponpes Fathul Huda Cipaku Samarang Garut
6. Ir. Soekarno Hatta (Presiden RI Pertama), Dll.

PARA GURUNYA

  1. Ayahnya sendiri yakni Mama Ajengan Kaler (KH. Ahmad Syathiby)
  2. Uaknya yakni Mama Ajengan Kidul K.H. Muhammad Qurthuby
  3. Mama Cijerah KH. Muhammad Syafi`i

KAROMAH

  1. Bertemu dengan Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Al Aydrus. Di waktu beliau melakukan ziarah ke makam Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Al Aydrus di Luar Batang, Jakarta, beliau langsung bertemu langsung dengan Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan disambut baik sambil keluar dari dalam kuburnya. Kemudian dibaiat langsung oleh Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Al Aydrus pemilik makam keramat, Luar Batang, masyaallah itu semua adalah kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
  2. Suatu ketika Aang Nuh naik ke atas sambil ditembaki, namun tidak mempan, lalu tiba-tiba saja beliau langsung berada di rumahnya.
  3. Ada orang yang sedang melamun lalu ditempeleng Aang Nuh dan beliau memerintahkan orang itu agar jualan peuyeum ubi, kemudian orang tersebut mendadak kaya raya.
  4. Menaburkan daun pisang kering ke kolam, seketika daun tersebut berubah menjadi ikan mas kecil di kolam.
  5. Pernah terjun dari air terjun yang tinggi yang di bawahnya ada batu runcing dengan posisi kepala terlebih dahulu, namun anehnya tidak terjadi apa-apa pada Aang Nuh. Setelah itu, beliau lalu berkata kepada santri-santrinya, “Kalau belum waktunya meninggal dia tidak akan meninggal.”
  6. Pernah suatu ketika, beliau menendang tiang masjid yang tak kunjung usai pembangunannya, sambil berkata “Ini masjid apa kandang hewan?” Tidak lama dari kejadian itu, ada mobil yang mengirim bahan-bahan bangunan dan masjid pun rampung didirikan.
  7. Ada sebuah kisah yang sangat mengherankan., saat Aang Nih pergi haji bersama beberapa muridnya. Tiba-tiba ada dua orang pria yang menghampiri dan mencium tangan Aang Nuh, bingunglah murid-muridnya sebab kedua pria itu asing bagi mereka dan baru pertama kali melihatnya. Lalu salah seorang murid mengejar kedua pria itu dan bertanya dengan bahasa Arab, “Mengapa Anda berdua tiba-tiba mencium tangan guru saya?” kata murid dari Aang Nuh. Kedua pria itu lalu menjawab, “Tadi kami didatangi seseorang dan orang itu menunjuk kepada guru Anda, lalu ia berkata ciumlah tangan beliau karena beliau termasuk tentara Imam Mahdi di akhir zaman.”
  8. Ada sebuah kisah yang disaksikan langsung oleh seorang kakek, ketika dahulu tahun 1978 saat si kakek mengawal Aang Nuh berziarah ke makam kakeknya yaitu Syekh Abdul Qodir Cihaneut, Ciawi, Tasikmalaya. Ada keajaiban saat itu yakni si kakek melihat langsung Aang melakukan Salat Tahajud di atas air. Air yang dipijak Syekh Aang Nuh seperti sajadah yang menahan tubuh beliau.
  9. Ada kisah berkait karomah Aang Nuh dengan karomah Mama Gelar beliau berdua merupakan dua ulama masyhur dari Cianjur. Suatu ketika saat Mama Gelar mengadakan sebuah acara di pondok pesantren Gelar. Beliau mengundang Aang Nuh untuk hadir lalu pada hari yang telah dijadwalkan acara pun berlangsung dengan dihadiri banyak ulama lainnya.

Saat itulah, karomah Aang Nuh yang tinggi ini terlihat. Saat itu Aang Nuh memukulkan tangannya ke kolam ikan, atas izin Allah SWT, seketika saja ikan-ikan yang ada di kolam itu pun naik ke daratan.

Lalu, Mama Gelar juga ikut memukulkan tangannya ke kolam atas izin Allah SWT seketika saja ikan-ikan yang ada di kolam itu pun naik ke darat dengan kondisi sudah matang.

Mama Gelar lalu berkata, “Itulah bedanya orang yang merokok dengan yang bukan.”

Semua keistimewaan jika kita renungkan kembali adalah sesuatu hal yang tidak ada yang tidak mungkin, tinggal bagaimana kita menyikapinya kemablikan semua ke Allah SWT. Tiada daya dan upata kecuali kehendak-Nya. Dan jika masih banyak diantara kita yang meragukan akan keistimewaan dari seorang Wali Allah. Maka tidak perlu diperdebatkan yang menyakini tinggal menyakini saja dan yang bertentangan atau meragukan karena hal-hal yang lain ya kita hormati. Semua cara pandang dan perbedaan adalah keindahan dan rahmat-Nya

WAFAT

Pada tahun 1990 M, Mama Aang Nuh Gentur berpulang ke rahmatullah.

Itulah biografi serta beberapa karomah dari Mama Aang Nuh Gentur Cianjur Jawa Barat yang dalam menjalani kehidupannya penuh kewibawaan serta membuat masyarakat sangat menghormatinya.

  


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Mama Aang Nuh Gentur Cianjur | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top