"Tanamlah wujudmu (dirimu) di dalam bumi kerendahan, maka sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam itu tentu hasilnya tidak akan sempurna".
Sebagaimana diterangkan pada bab terdahulu, bahwa setiap amal harus dilakukan dengan ikhlas. Tanpa adanya keikhlasan, amal perbuatan seseorang bisa dikatakan riya'. Kalau sudah demikian, maka bukan pahala yang diperoleh, tetapi justru malah mendapatkan dosa.
Rasulullah S.A.W. pernah bersabda, bahwa diantara tujuh orang yang mendapat naungan di hari yang tiada naungan selain naungan-Nya adalah apabila seorang laki-laki bersedekah dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya tidak mengetahuinya.
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 264 Allah berfirman, yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu nienghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (hati orang yang kau beri sedekah), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu adalah seperti batu licin yang di atasnya terdapat tanah, lalu batu tersebut ditimpa hujan deras, lalu menjadikan dia (batu itu) bersih (tidak bertanah)".
Sabda Rasulullah S.A.W. Yang diriwayatkan Mu’adz bin Jabal menyebutkan, bahwa sedikit saja sifat riya' sudah cukup menjerumuskan seseorang ke dalam dosa syirik.
Karena itu hendaklah kita senantiasa berlindung kepada Allah dari mempunyai sifat riya'. Dalam sebuah riwayat yang lain di jelaskan, bahwa riya' itu ibarat api dalam sekam. Sedikit demi sedikit ia akan membakar dan menghanguskan amal perbuatan yang telah kita kerjakan.
Subhanallah.....
ReplyDeletedimana saya bisa mendapatkan buku al-hikam ini . . . .