Mistikus Cinta

0
Syekh Abdul Qadir Jailani QS - Kitab Al-Ghunya li-Thalibi

Beberapa laporan tradisi (sunah) tentang berkah istimewa yang dianugerahkan Allah swt kepada siapa pun yang melaksanakan salat sunah di bulan Rajab. Pada saat itu, bulan baru tepat muncul untuk menandai awal Rajab, ketika Syekh Imam Hibatullah ibn al-Mubarak as-Saqati, memberi berita kepada kami tentang otoritas sunah yang bagus, bahwa Nabi saw menoleh kepada Salman al-Farisi ra dan bersabda, 

“Wahai Salman, Allah pasti akan menghapus semua dosa dari setiap mukminin dan mukminat yang melaksanakan salat sunah tiga puluh rakaat (yushalli tsalatsina raka) sehubungan dengan bulan ini, di mana pada setiap rakaat dibaca Surat Pembuka (Fatihat al-Kitab) dan Surat yang dimulai dengan “Qul: Huwa Allahu Ahad” tiga kali, dan Surat yang diawali dengan “Qul: Yaa Ayyuhal Kaafiruun” tiga kali. 

Ia akan menerima pahala yang sama dengan pahala orang yang melakukan puasa sebulan penuh, ia akan diperlakukan sebagai orang yang telah melakukan ritual salat terus-menerus (al-mushallin) hingga ke tahun berikutnya, dan setiap hari akan mendapat kredit (kebaikan) sebagai syuhada dalam Perang Badar (syahid min syuhada’i Badr).

Jibril as mengatakan kepadaku mengenai hal ini, dan kemudia ia berkata lagi, “Wahai Muhammad saw, ini adalah sebuah tanda yang jelas untuk membedakan mukmin sejati, dengan orang-orang musyrik (politheist) dan munafik (hipokrit), karena orang-orang munafik tidak melakukan ritual salat itu (la yushalluna dzalik).

Setelah mendengar kata-kata ini yang ditujukan kepadanya oleh Nabi saw, Salman ra menjawab dengan mengatakan, “Wahai Rasulullah saw, katakan padaku bagaimana tepatnya aku harus melakukan salat sunah khusus ini, dan tepatnya kapan aku harus melakukannya?”

Nabi saw menjawab, “Wahai Salman, pada hari pertama di bulan ini, hendaknya engkau melaksanakan salat sepuluh rakaat. Pada setiap rakaat kau baca Fatihah al-Kitab sekali, lalu Surat yang dimulai dengan “Qul: Huwa Allahu Ahad” tiga kali dan Surat yang dimulai dengan “Qul: Yaa Ayyuhal Kaafiruun” tiga kali. Dan setelah engaku mengucapkan salam terakhir, hendaknya engkau mengangkat kedua tanganmu dan berdoa:

“La ilaha ill Allah, wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, huwal hayyul qayyum, biyadihil khayr, wa huwa ‘ala kulli syay-in qadiir”. Allaahumma laa maani’a limaa a’thayt, wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa radda limaa qadhayt, wa laa yanfa’u dzal Jaddu minkal Jadd.

Artinya : Tidak ada Tuhan selain Allah, tak ada sekutu baginya, milik-Nyalah semua kerajaan dan kepada-Nyalah segala pujian. Dia yang memberikan kehidupan dan menyebabkan kematian, sementara Dia Maha Hidup dan tak pernah mati. Semua kebaikan ada di Tangan-Nya, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yaa Allah, tak seorang pun dapat menahan apa pun yang telah Engkau berikan, dan tak seorang pun dapat memberi apa yang Kau tahan, dan tidaklah harta dunia memberikan manfaat bagi pemiliknya, bila ia tidak mendapatkan harta (kebaikan) yang datang dari-Mu di akhirat nanti. 

Kemudian hendaknya engkau menggosok muka dengan kedua tanganmu, karena pada saat itu kau telah menyelesaikan sepuluh rakaat pertama.

Di pertengahan bulan hendaknya engkau melakukan sepuluh rakaat salat sunah lagi. Pada setiap rakaat hendaknya engkau membaca lagi Fatihat al-Kitab sekali saja, kemudian surat yang dimulai dengan “Qul: Huwa Allahu Ahad” tiga kali dan surat yang dimulai dengan “Qul: Yaa ayyuhal kaafiruun” tiga kali. Setelah engkau melakukan salam terakhir, hendaknya engkau mengangkat kedua tanganmu seperti sebelumnya, namun kali ini hendaknya engkau mengucapkan:

La ilaha ill Allah, wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, huwal hayyul qayyum, biyadihil khayr, wa huwa ‘ala kulli syay-in qadiir. Yaa Allah, Yaa Wahiid, Yaa Ahad, Yaa Shamad. 

Artinya : Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tak ada sekutu baginya, milik-Nyalah semua kerajaan dan kepada-Nyalah segala pujian. Dia yang memberikan kehidupan dan menyebabkan kematian, sementara Dia Maha Hidup dan tak pernah mati. Semua kebaikan ada di Tangan-Nya, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Tuhan Yang Maha Esa, Tunggal, Ganjil dan bergantung pada diri sendiri, tidak mengambil teman juga anak. Dia tidak beristri dan juga tidak beranak.

Kemudian hendaknya engkau menggosok muka dengan kedua tanganmu, karena pada saat itu engkau telah menyelesaikan sepuluh rakaat kedua. Pada akhir bulan hendaknya engkau melaksanakan salat sunah sepuluh rakaat ketiga dan terakhir. Pada setiap rakaat hendaknya engkau membaca lagi Fatihat al-Kitab, sekali saja; kemudian surat yang diawali dengan “Qul:Huwa Allahu Ahad” tiga kali dan surat yang berawal dengan “Qul: Yaa ayyuhal kaafiruun” tiga kali. Dan setelah engkau mengucapkan salam yang terakhir, hendaknya engkau mengangkat kedua tangan dan berdoa:

La ilaha ill Allah, wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, huwal hayyul qayyum, biyadihil khayr, wa huwa ‘ala kulli syay-in qadiir. Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aalihi. La hawla wa la quwwata illa bilaahil ‘aliyyil azhiim.

Hendaknya engkau memohon apa pun yang kau perlukan. Dia pasti akan memberikan tanggapan yang positif atas doamu. Allah akan memberikan jarak sebanyak tujuh puluh lembah antara dirimu dengan neraka Jahanam. Dan setiap lembah ini lebarnya adalah sejauh jarak antara langit dan bumi. Untuk setiap rakaat yang kau lakukan dalam salat sunah tersebut, Dia akan menganugerahkan engkau jutaan rakaat (alfa alfa rak’at). Dia juga akan menulis dalam kitab catatanmu suatu keputusan bebas dari neraka dan izin untuk menyebrangi shirathal mustaqiim. 

Diriwayatkan bahwa Salman ra mengatakan, “Segera setelah Nabi saw selesai berkata, aku langsung menunduk ke tanah dan sujud merendahkan diri sambil menangis karena aku mencari cara untuk menyatakan rasa terima kasihku kepada Allah swt untuk kehormatan yang baru saja diberikan kepadaku untuk mendengar uraian dari Nabi saw untuk pertama kalinya itu.

Untuk setiap hari puasa (di bulan Rajab), ibadah selama satu tahun penuh akan dicatat bagi yang bersangkutan, di mana kebaikannya akan dilipatgandakan seribu derajat. Jika ia melakukan puasa selama sebulan penuh, di samping melaksanakan salat sunah khusus (seperti yang disebutkan di atas), Allah swt akan mengangkat orang itu dari api neraka dan menyatakan bahwa orang itu berhak memasuki Taman Surga, di dalamnya untuk berada dekat dengan Allah swt.


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Salman al-Farisi dan Salat Sunah Rajab | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top