Mistikus Cinta

5
Jamaah Tabligh
Jama’ah Tabligh adalah salah satu dari jama’ah dakwah yang hingga sekarang tetap eksis keberadaannya. Jama’ah ini didirikan pada pertengahan abad XIV H, oleh Syaikh Muhammad Ilyas bin Muhammad Isma’il Al-Kandahlawi.

Pendiri Jamaah Tabligh
Muhammad bin Ilyas pendiri jama’ah ini dilahirkan pada tahun 1302 H, menghafal Al-Quran, membaca Kutubussittah (Kitab hadits yang enam) berdasarkan metodologi Dyubandi, bermazhab Hanafi, berakidah Asy’ari-Maturidi dan beraliran sufi.

Mempunyai empat tarekat, yaitu:

1. Naqsyabandiyah.
2. Sahruridiyah.
3. Qadiriyah.
4. Jasytiyah.

Syaikh Muhammad Ilyas telah memberikan bai’at sufinya kepada Syaikh Rasyid Ahmad Al-Kankuhi. Sepeninggal Syaikh Rasyid, ia memperbaharui bai’atnya kepada Syaikh Ahmad As-Saharanfuri yang memberikan kepadanya ijazah membai’at berdasarkan jalan sufi tersebut.

Kebiasaannya adalah duduk bersemedi di sisi kubur Syaikh Nur Muhammad Al-Badayuni, sedangkan dalam acara muraqabah Jasytiyah dia duduk di sisi kubur Abdul Quddus Al-Kankuhi[174] yang memahami pemikiran wihdatul wujud[175].

Dia menetap untuk belajar dan mengajar sampai meninggal pada tahun 1363 H. (Dinukilkan dengan sedikit perubahan dari kitab Hakekat Da’wah Ilallah, tulisan Syaikh Sa’d bin Abdurrahman Al-Hushain).

Latar Belakang Berdirinya Jama’ah Tabligh
Syaikh Abul Hasan An-Nadwi berpendapat sesungguhnya Syaikh Muhammad Ilyas memilih cara ini dalam berdakwah setelah dia tidak sanggup lagi memperbaiki berbagai tradisi di kampungnya[176]. Sedangkan Syaikh Mayyan Muhammad Aslam menukil dari Malfuzhat Ilyas, tulisan Muhammad Manzhur An-Nu’mani, ucapan Syaikh Muhammad Ilyas sendiri, bahwa dia mendapatkan kasyaf (pembukaan tabir dari Allah ‘Azza wa Jalla) tentang cara dakwah ini dengan cara diilhamkan ke dalam jiwanya melalui sebuah bermimpi. 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Kalian menyuruh kepada yang ma’ ruf, dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)


_________________________________
[174] Jama’ah Tabligh, tulisan Mayyan Muhammad Aslam (halaman 12-13), dari kitab Hakekat Da’wah Ilallah, tulisan Syaikh Sa’d bin Abdurrahman Al-Hushain.
[175] Imam Sarhindi Hayatuhu wa A’maluhu, Abul Hasan An-Nadwi (halaman 118), melalui sumber Hakekat Da’wah ilallah, tulisan Syaikh Sa’d bin Abdurrahman Al-Hushain.
[176] Dari surat Syaikh Abul Hasan An-Nadwi yang dikirimkan pada tanggal 18-5-1401 H. kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz sebagai dukungan untuk Jama’ah Tabligh. Melalui Hakekat Da’wah ilallah, tulisan Syaikh Sa’d bin Abdurrahman Al-Hushain.


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Mengurai Jalan Sufi Jamaah Tabligh | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

  1. Coba cari lg info ttg DEOBANDI bung, itu asal usulnya Wahabi

    ReplyDelete
  2. Coba tracking lg asal usul DEOBANDI bung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas komentarnya... saudaraku...

      Tidak dapat dipungkiri bahwa Deobandi tepatnya Madrasah Darul Ulum Deoband banyak melahirkan tokoh2 wahabi.

      Artikel ini bermaksud mengurai bahwa Jamaah Tabligh yg didirikan Mawlana Syekh Ilyas adalah seorang Sufi dan beliau ber-Thariqat.

      Salah satu buktinya Jamaah Tabligh yg ber-Markaz di Temboro, Magetan - Jatim, selain berdakwah jg mengembangkan Thariqat Nasyabandiyah sekaligus pondoknya menjadi tempat suluk.

      Mengapa, JT menjadi identik dgn Deobandi / Wahabi? sebab JT sangat terbuka siapa pun bisa masuk tanpa membedakan golongan. Di sinilah kemudian Wahabi dan variantnya masuk dan menyebarkan pula paham sesuai golongannya.

      Sekali lg tulisan ini bermaksud mengurai bahwa JT adalah jalan sufi sebelum bercampur aduk dgn masuknya pengikut2 dr berbagai golongan yg memasukkan ajaran golongan2nya masing.

      Silahkan saudara baca "Menelaah JT" yg memuat Pandangan Al Habib Munzir Al Musawa. Beliau sangat arif dan bijaksana menyikapi hal ini.

      Delete
  3. Mistikus cinta ...Kayaknya salah deh Deobandi kok wahabi..teliti ulang.teliti ulang...... he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami tdk mengatakan wahabi, tetapi banyak melahirkan tokoh2 wahabi. Mohon baca dgn teliti

      Delete

 
Top