Murid Syekh Abdul Qadir Jailani
Jauh
sebelum Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati mensyiarkan Islam di Cirebon
seorang ulama Baghdad lebih dulu berdakwah di pesisir Pantai Utara Jawa.
Bahkan
keberadaan ulama itu di Cirebon lebih dulu dari Syekh Nurjati atau Syekh Datuk
Kahfi (mensyiarkan Islam di Cirebon sekitar abad ke-12 atau abad ke-13) yang
juga guru Sunan Gunung Jati dari Baghdad.
Ulama
asal Baghdad itu adalah Syekh Syarif Abdurrahman atau dikenal masyarakat
Cirebon dengan nama Ki Lobama.
Nama
Ki Lobama mungkin masih asing bagi kebanyakan orang, namun nama tersebut bagi
warga Desa Mundu Kabupaten Cirebon tidaklah asing, mereka menganggap Ki Lobama
adalah salah seorang Ulama yang berjasa besar mengislamkan nenek moyangnya
bahkan ketika Kesultanan Cirebon belum berdiri.
Ki
Lobama menurut legenda masyarakat setempat nama aslinya Syekh Syarif Abdurahman
Al-Qadri, dipercayai sebagai murid langsung Syekh Abdul Qadir Jailani. Ki Lobama datang ke Pulau Jawa pada abad ke-12
dalam rangka mendakwahkan Islam di Pulau Jawa sebelum akhirnya wafat dan
dimakamkan di Desa Mundu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Syekh
Abdul Qadir Jailani dalam sejarah Islam merupakan ulama kenamaan yang
ajaran-ajarannya masih dipakai hingga kini. Menurut beberapa catatan, Syekh
Abdul Qadir Jailani adalah orang Persia meskipun begitu ada juga yang berpendapat
orang Kurdi. Syekh Abdul Qadir Jailani diperkirakan lahir di selatan laut
Kaspia Mazandaran (Iran) pada Tahun 1077 dan wafat di Bagdad (Irak) pada Tahun
1166 Masehi. Selama hidupnya Syekh Abdul Qadir Jailani banyak menghabiskan
waktu di Baghdad menjadi seorang Ulama pengajar.
Makam Ki Lobama
Ki Lobama menurut legenda nama aslinya Syekh Syarif Abdurahman al-Qadri. Konon merupakan murid Syekh Abdul Qadir Jailani. Datang ke Jawa pada abad ke-12 Masehi.
Daripada nama aslinya beliau lebih dikenal dengan nama Ki Lobama. Kata Lobama dipercayai diambil dari kata Bahasa Sunda, yaiti "Loba' yang berarti banyak dan " A-gama". yang berarti Agama. Dinamakan demikian karena beliau oleh masyarakat sempat dikenal memiliki banyak/segudang ilmu agama.
Makam Ki Lobama terletak di Desa Mundu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Suasana makam Ki Lobama bernuansa tempo dulu dengan bata-bata tua. Di depan makam ada sebuah pendopo, halaman dan pintu masuk yang unik, sementara di belakang makamnya terdapat sebuah bangunan yang menyerupai candi yang terbuat dari batu bata.
Selain makam Ki Lobama, di pemakaman ini juga banyak terdapat makam lainnya, baik yang sudah tua ataupun baru, termasuk ada juga makam anak dari Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Brata Kelana, anak Sunan Gunung Jati yang wafat dirompak ditengah laut oleh begal.
Memahami Biografi singkat mengenai Syekh Abdul Qadir, dapatlah dimengerti bahwa, jika betul Ki Lobama sebagaimana yang dipercayai masyarakat Mundu sebagai murid langsung Syekh Abdul Qadir maka dipastikan ulama tersebut hidup pada abad ke-12.
Tidak
ada kejelasan kisah mengenai asal-usul Ki Lobama, tidak dijelaskan pula apakah
ulama tersebut berdarah Persia, Kurdi, Arab atau berdarah Pribumi, leganda
masyarakat setempat hanya mengungkapkan Ki Lobama sebagai murid langsung Syekh Abdul
Qadir Jailani.
Mendapatkan
Julukan Ki Lobama
Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran kebajikan, Syekh Syarif Abdurahman Al-Qadri dikenal sebagai seorang yang luas pengetahuannya, sehingga masyarakat Sunda yang kala itu mendiami wilayah Mundu sangat mengaguminya. Sebab segala permasalahan tentang ketuhanan, kehidupan sosial dan lain sebagainya akan dapat dijawab oleh Syekh Syarif Abdurahman Al-Qadri.
Tanpa
menunggu lama, kepopuleran Syekh Syarif Abdurahman Al-Qadri sebagai seorang
bijak yang mampu memberikan solusi pada orang-orang disekitar tempat dakwahnya
membuatnya menjadi terkenal seketika, banyak orang-orang yang masuk Islam
karena kedalaman ilmunya.
Lambat
laun karena dianggap sebagai seorang Kiai (Orang Tua) yang sangat dalam ilmu
agamanya, orang-orang Mundu memanggil dan mengenangnya dengan julukan Ki
Lobama. Dalam bahasa Sunda Ki/Aki
bermaksud orang sepuh sementara Lobama berasal dari dua kata yaitu kata
“Loba” yang berarti banyak dan kata “Ma”
merupakan kependekan dari kata A-gama. Sehingga maksud dari Julukan Ki
Lobama adalah Orang Tua yang dalam ilmu agamanya.
Lokasi Makam Ki Lobama
Makam Ki Lobama dapat ditemui di Desa Mundu Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, kondisi makam bernuansa tempo dulu dengan bangunan bata merah klasik arsitektur Jawa abad 12-15. Di depan makam terdapat sebuah pendopo dengan halamman pintu masuk yang cukup unik, selain itu di belakang makamnya terdapat sebuah bangunan yang menyerupai candi yang juga terbuat dari batu bata merah.
Suasana
hening terasa di sebuah situs bersejarah di Kabupaten Cirebon. Pohon berusia
tua dengan dedaunan lebat hampit menghalangi sinar matahari untuk masuk.
Situs
tersebut merupakan situs Pasarean Ki Lobama. Lokasinya cukup jauh dari jalan
raya dan harus melewati permukiman penduduk. Bagian depan situs yang dipenuhi
lumut hijau itu terlihat hamparan sawah dan jalur rel kereta api.
Situs
tersebut hampir serupa dengan candi. Situs bersejarah tersebut memiliki tiga
tingkatan. Susunan tangga di tengahnya sebagai jalan. Di tingkat ketiga nampak
seperti ruangan terbuka dengan pintu kecil disamping kiri dan kanan. Dahulu
tempat mirip candi tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Ki Lobama.
Ki
Lobama, dalam papan informasi yang terletak di bagian depan situs tertulis
merupakan sosok ulama yang bernama asli Syekh Abdurrahman Al Baghdadi. Utusan
dari seorang wali Sulthanul Auliya Syekh Abdul Al Jailani untuk menyebarkan
agama Islam di Tanah Jawa sekitar abad ke 11.
Untuk
makamnya, terletak di bagian belakang reruntuhan masjid, tampak sebuah bangunan
dengan bata merah dan pintu jati berwarna coklat. Hingga sekarang makamnya
masih sering diziarahi oleh para pengunjung.
Pesarean Ki Lobama terletak di Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Untuk rutenya dari Terminal Harjamukti langsung menuju Jalan Ahmad Yani melewati Jalan Raya Kalijaga atau Pantura lalu belok kanan ke Gang K.R Tanjung, setelah itu belok kanan, letaknya tepat di samping area persawahan.
Di area pemakaman Ki Lobama, banyak juga makam-makam penduduk sekitar baik yang lama maupun baru, di area pemakaman tersebut juga terdapat makam Ki Gede Mundu dan Pangeran Sedang Lautan atau Pangeran Brata Kelana putra mahkota dari Kerajaan Cirebon, anak Sunan Gunung Jati hasil pernikahanya dengan Nyi Mas Rara Kafi atau Syarifah Baghdad yang merupakan adik dari Sunan Panjunan yang wafat dibegal ditengah lautan oleh Perompak.
Post a Comment Blogger Disqus
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.