Jika kau telah mengenal diriMu yang Sejati maka kau bukan lagi seonggok daging atau sekujur tubuh.
Apabila saat perkenalan itu telah tiba atau hari terakhirmu, maka dzikirMu tak lagi dengan suara atau dengan gerak, tetapi dzikirMu adalah melihat siapa yang kau ingat, Kau akan melihat wajah Allah dimanapun kau berada, dan kau tak lagi akan melihat mati itu satu kematian, karena sesungguhnya ketika itu kau menyusuri ruang waktu, ketika itu kau adalah cahaya Allah di bumi ini.
Dan kau akan tetap menjadi cahaya milik Allah saat di akhirat nanti, dan sesungguhnya karena kau adalah milik Allah, terserah kepada Allah mau dibuat apa engkau itu karena kembali kepada AsalMu. Setelah itu baru apa yang kelihatan itu akan berwajah kau, dan disitu jugalah keadaan yang mana yang memandang dan yang dipandang itu adalah kau yang esa, Kau melihat wajahMu sendiri ketika pandang memandang itu.
Jikalau kau sudah paham dan yakin segala sesuatu selain kau telah fana, itulah tandanya hatiMu itu telah mencapai ketahap puncak Ma'rifat, tahap mengenal dia dengan sebenar-benarnya pengenalan. Jika kau masih juga tidak faham dan yakin, maka akan diterangkan seperti ini untukMu yaitu berawal dari mengenal mani adalah penjelmaan dari bapak dan ibu atau yang disebut sulbi dan taraib. Jadi mani itu adalah mulanya seberkas cahaya yang dikeluarkan oleh Allah dari mutu manikam, sehingga para Ulama berpendapat yaitu:
Mani adalah salah satunya dzat penjelmaan dari dua macam dzat (sulbi dan taraib)....
Dengan adanya KUDRAT ILLAHI yaitu berasal dari sulbi bapak, dan yang menjadi IRADAT ILLAHI yaitu berasal dari ibu. Oleh sebab itu bagaimanapun birahinya kaum ibu, hal ini tidak terlalu nampak karena birahinya kaum ibu ini tidak dapat melampaui batasnya kudrat kaum bapak, Karena kaum ibu ini hanyalah iradat, maka ulama mengistilahkan "SYURGA ITU DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU"
Untuk lebih jelasnya akan diterangkan dibawah bagian-bagian dari maksud yang di atas:
BAGIAN BAPAK: wadi, madi, mutu, mani, atau disebut sulbi.
BAGIAN IBU: tanah, air, angin, api, atau disebut taraib.
BAGIAN ALLAH: ruh idhafi, ruh ruhani, ruh rahmani, ruh jasmani
BAGIAN DARI GUDANG RAHASIA DISEBUT MUTU MANIKAM YAITU:
- Tanah itu ialah Badan Muhammad
- Air itu ialah Nur Muhammad
- Angin itu ialah Nafas Muhammad
- Api itu ialah Penglihatan Muhammad
Awal itu ialah Nurani„
Akhir itu ialah Ruhani„
Dzahir itu ialah Insani„
Bathin itu ialah Rabbani„
Akhir itu ialah Ruhani„
Dzahir itu ialah Insani„
Bathin itu ialah Rabbani„
Nurani itu ialah Nyawa„
Ruhani itu ialah Hati„
Insani itu ialah Tubuh„
Rabbani itu ialah Rahasia
Ruhani itu ialah Hati„
Insani itu ialah Tubuh„
Rabbani itu ialah Rahasia
Nyawa itu ialah Idhafi„
Hati itu ialah Ruhani„
Tubuh itu ialah Jasmani„
Rahasia itu ialah aku yang sejati„
Tubuh itu menyatu kepada hati
Hati itu ialah Ruhani„
Tubuh itu ialah Jasmani„
Rahasia itu ialah aku yang sejati„
Tubuh itu menyatu kepada hati
Hati itu menyatu kepada nyawa„
Nyawa itu menyatu kepada rahasia„
Rahasia itu menyatu kepada nur„
Nur itulah bayang-bayang Allah yang sebenar-benarnya
Nyawa itu menyatu kepada rahasia„
Rahasia itu menyatu kepada nur„
Nur itulah bayang-bayang Allah yang sebenar-benarnya
Wadi... kalimahnya: LAA ILAHA
Madi... kalimahnya: ILALLAH
Mutu... kalimahnya: ALLAH
Mani... Kalimahnya: HU
Madi... kalimahnya: ILALLAH
Mutu... kalimahnya: ALLAH
Mani... Kalimahnya: HU
Ruh Jasmani kalimahnya: YAHU
Ruh Rahmani kalimahnya: IYAHU
Ruh Ruhani kalimahnya: YAMANIHU
Ruh Idhafi kalimahnya: YAMAN LAYISALAHU
Mutu Manikam kalimahnya: MA'DAHU
Ruh Rahmani kalimahnya: IYAHU
Ruh Ruhani kalimahnya: YAMANIHU
Ruh Idhafi kalimahnya: YAMAN LAYISALAHU
Mutu Manikam kalimahnya: MA'DAHU
TUJUH PETALA BUMI DIJADIKAN TUJUH TINGKATAN MARTABAT YAITU:
Pertama„ Sifat Amarah
kedua„ Sifat Lawwamah
Ketiga„ Sifat Mulhimah
Keempat„ Sifat Mutmainah
kelima„ Sifat Radhiyatan
Keenam„ Sifat Mardhiyah
Ketujuh„ Sifat Ubudiyah
TUJUH PETALA LANGIT YANG DIMAKSUD DENGAN TUJUH MARTABAT YAITU:
Satu„ Lathifatul Qolbi
Dua„ Lathifatul Ruuhi
Tiga„ Lathifatul Sirri
Empat„ Lathifatul Akhfa
Lima„ Lathifatul Khafi
Enam„ Lathifatul Nafsu Natika
Tujuh„ Lathifatul Kullu Jasad
JIKALAU TINGKATAN SEMACAM INI YANG KITA AMBIL HAKIKATNYA PADA ALAM KECIL YANG TERSEMBUNYI (terahasia) DALAM DIRI, MAKA ULAMA MENAMAKAN SEBAGAI BERIKUT:
Satu„ Hayatun Jasadi Bin-nafasi
Dua„ Hayatun Nafasi Bir-ruhi
Tiga„ Hayatun Ruhi Bis-sirri
Empat„ Hayatun Sirri Bil-imani
Lima„ Hayatun Imani Bin-nuri
Enam„ Hayatun Nuri Bil-qudrati
Tujuh„ Hayatun Qudrati Bi mu'alamullahi Ta'ala Dzatullah
ARTINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Satu„ Asalnya Jasad dari Nafas
Dua„ Asalnya Nafas dari Ruh
Tiga„ Asalnya Ruh dari dalam Rahasia
Empat„ Asalnya Rahasia dari dalam Iman
Lima„ Asalnya Iman dari Nur atau Cahaya
Enam„ Asalnya Nur atau Cahaya dari Qudrat
Tujuh„ Asalnya Qudrat dari ke Baqaan Allah
KALIMAHNYA SEPERTI INI:
Satu„ Hayatun Jasadi hurufnya Alif kalimahnya LA
Dua„ Hayatun Nafasi hurufnya Lam Awal kalimahnya ILAHA
Tiga„ Hayatun Ruhi hurufnya Lam Akhir kalimahnya ILLA
Empat„ Hayatun Sirri hurufnya Ha kalimahnya ALLAH
Lima„ Hayatun Imani hurufnya Alif (Allah) kalimahnya YAHU
Enam„ Hayatun Nuri hurufnya Lam (Jibril) kalimahnya IYAHU
Tujuh„ Hayatun Qudrati hurufnya Mim (Muhammad) kalimahnya IYAHU YAMANIHU
Dengan demikian apabila kesemuanya ini kau leburkan kedalam ke-baqaan DZAT ALLAH, maka ulama menamakanNya sebagai berikut:
Satu„ Watujibul wajasadi fi fasaral qolbi
Dua„ Watujibul qolbi fi fasaral ruhi
Tiga„ Watujibul ruhi fi fasaral sirri
Empat„ Watujibul sirri fi fasaral imani
Lima„ Watujibul imani fi fasaral nuri
Enam„ Watujibul nuri fi fasaral qudrati
Tujuh„ Watujibul qudrati fi fasaral dzati fil dzati
Maka uraian atau tulisan yang di atas sampurnalah amalan orang ARIF BILLAH.
Sama-sama belajar bukan untuk menggurui...
Post a Comment Blogger Disqus