Mistikus Cinta

2
Sayyid Ibrahim Al Jaelani (Mbah Jenggot) dan Mbah Bongoh

Mbah Ibrahim Al Jaelani (Ki Ageng Bungur / Mbah Jenggot) Bungurasih | Ziarah Wali 

Tak jauh dari Terminal Purabaya atau Terminal Bungurasih, terdapat makam salah satu tokoh besar seorang Waliyulloh yang dikeramatkan masyarakat setempat. Tepatnya di Bungurasih Dalam, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Masyarakat menyebutnya makam Mbah Ibrahim Al Jaelani, Ki Ageng Bungur atau Mbah Jenggot. 

Syeikh Sayyid Ibrahim Al Jaelani yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Ibrahim Al Jaelani, Ki Ageng Bungur, atau Mbah Jenggot beliau merupakan tokoh besar seorang Waliyulloh, yang patut dijadikan suri tauladan. 

Makam Mbah Ibrahim Al Jaelani cukup luas lokasinya dan asri. Makam yang dikelilingi pohon bambu dan sebuah pohon beringin yang rindang ini adalah sosok yang dipercaya sebagai penyebar agama.

Didalam makam tersebut ada 5 makam, yaitu: 1. Makam yang ada di dalam cungkup berkelambu yaitu Syeikh Ibrahim Al Jaelani, Ki Ageng Bungur atau disebut juga Mbah Jenggot. Di namakan Mbah Jenggot karena beliau berjenggot dan berkumpulnya dengan orang-orang berjenggot. 

Diluar terdapat 4 makam, 1 Makam Mbah Bongoh yang dulunya kepala desa Bongoh yang berguru dan sering meminta petunjuk dan nasehat dalam memimpin masyarakat kepada Mbah Ibrahim Al Jaelani, lokasinya didekat pohon beringin tua dan 3 makam lainnya adalah murid yang sekaligus berkhitmat melayani Syeikh Ibrahim Al Jaelani. 

Makam Syeikh Ibrahim Al Jaelani sudah dikeramik, tidak asli lagi. Hanya nisannya yang masih asli bertuliskan Arab Pegon. 

Sedangkan 4 makam muridnya, juga tidak dalam bentuk aslinya. Karena dahulu Nisannya terbuat dari batu. Makam Mbah Jenggot telah direnovasi pada tahun 1996 oleh seorang yang berasal dari Banten.

Dulu bentuknya tumpukan bata kuno. Saat dibangun nisan dan bata kunonya dikubur juga di dalamnya. Karena ini makam tua jadi ukurannya panjang. 

Dengan dilakukan renovasi ini telah menghilangkan keaslian makam. Sangat disayangkan, karena tidak tahu kalau ini makam bersejarah. Hanya nisan dan pohon beringin yang masih asli. 

Makam Mbah Ibrahim Al Jaelani hampir setiap hari banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai wilayah, bahkan dari luar pulau. Terutama malam Jumat, komplek makam sangat ramai sekali peziarah yang bertawasul di makam Ki Ageng Bungur ini. 

Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan juga pernah menziarahi makam Mbah Ibrahim Al Jaelani tercatat dalam sebuah dokumentasi foto pada tanggal 25 November 2013 yang dipajang di Pendopo Tansah Eleng di area makam. 

Setiap tahunnya diperingati Haul Mbah Jenggot, yakni pada tanggal 13 bulan Suro. Selain itu, juga rutin digelar istighosah. 

Mengenai Siapa Mbah Ibrahim Al Jaelani (Mbah Jenggot), berikut kisahnya: Al Jaelani dinisbatkan dari suatu tempat dimana beliau dan leluhurnya berasal atau dilahirkan yakni, Jilan, Kailan, Kilan, atau al-Jil, Kurdistan Selatan, terletak 150 kilometer sebelah timur laut Kota Baghdad, di selatan Laut Kaspia, Iran. Wilayah ini dahulunya masuk ke bagian wilayah Thabarishtan, sekarang sudah memisahkan diri, dan masuk menjadi suatu provinsi dari Republik Islam Iran. 

Datuk atau leluhur Syeikh Sayyid Ibrahim Al Jaelani adalah ulama yang berasal dari Baghdad yang datang ke Indonesia untuk berdakwah dan akhirnya menikah dengan keluarga Kesultanan Bima (Sumbawa – Nusa Tenggara Barat). 

Sehingga beliau mempunyai keturunan bernama Sayyid Yunus Al Jaelani, Syeikh Yunus mempunyai keturunan yakni, Ruka dan Ahmadi, anak pertamanya Ruka mempunyai 3 anak yakni, Abdullah, Ahmadi dan Sa'diyah. 

Kemudian Abdullah mempunyai anak 9 orang diantaranya: Adam mempunyai anak 4 orang dan anak keduanya Abdul Rosyid mempunyai anak Yunus. 

Menurutnya, Mbah Jenggot Waru, beliau pergi dengan perahu dari Bima pada waktu itu di perkirakan di abad ke 17 saat terjadi perang perebutan kekuasaan di Bima maka beliau menghindar dari perang saudara dan tidak mau ikut dengan urusan politik kerajaan di Bima sehingga beliau meninggalkan Bima dan lebih condong dagang dan dakwah saja. 

Adapun saudaranya bernama Sayyid Muhammad Jaelani Almaha al Muqodamma (sebutan orang Nusa Tenggara Timur dan Ana Qodamma Nusa Tenggara Barat) yang diketahui mempunyai 3 istri dan dua diantaranya adalah orang Sumba, yakni Nyai Poka Maha dan Nyai Tengeh Maha dari kedua istri tersebut istri pertama mempunyai anak Ahmad Balonda dan Fatimah sedangkan dari istri kedua dikarunia anak Zainul Abdul Qodir Al Jaelani. 

Dari kedua saudara Sayyid Ibrahim dan Sayyid Muhammad serta keluarga mereka terpencar ada yang di Bugis Bone, Bima, Sape, Lombok, Ende (Flores), Ambu Gaga, Sumba Barat Daya kecamatan Kodi Bangedo Desa Waikaninyo, nama kampungnya Maulana (Maulonge), Sumba Barat, Sumba Tengah (Mamboro), Sumba Timur, dikampung Bugis dan Kampung Arab (Hambala), Malolo. 

Namun Sayyid Muhammad tidak diketahui makamnya karena menurut cerita orang-orang tua dikampung, beliau selalu tidak menetap karena selalu dikejar Belanda serta dilarang untuk berdakwah di Nusantara.

Lokasi : Makam Mbah Ibrahim Al Jaelani Bungurasih Dalam/Tengah, Sidoarjo - Jawa Timur

Pengunjung yang terhormat yang mengetahui kisah perjalanan Sayyid Ibrahim Al Jaelani (Mbah Jenggot) dan Mbah Bongoh mohon untuk share di komentar.

Terima kasih


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Sayyid Ibrahim Al Jaelani (Mbah Jenggot) dan Mbah Bongoh | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

  1. Datok sayyid ibrohim aljailani adalah Ulama yg yang berasal Baghdad yang datang ke indonesia untuk berdakwa dan akhir nikah dgn keluarga kesultan Bima (Sumbawa-NTB)sehingga beliau mempunyai keturunan bernama sayyid Yunus aljailani,syekh yunus mempunyaiRuka dan Ahmadi,penulis mengambil anak pertamanya RUKA mempunyai Anak Abdullah & Ahmadi& sa'diyah Datok Abdullah punya anak 9 orang diantaranya Datok Adam punya anak 4 org dan Anak keduanya Abdul Rosyid punya anak Yunus menurut beliau datok Mbah waru jenggot,beliau pergi mengambil perahunya dari Bima pada waktu itu di perkirakan diabad ke 17 terjadi perang perebutan kekuasaan di Bima maka beliau menghindar dari perang saudara dan tdk mau ikut dgn politik kerajaan di Bima shg beliu meninggalkan Bima dan lebih condrong Dagang dan dakwa saja dan adapun saudara bernama sayyid Muhammad jailani Almaha al Muqodamma( sebutan org NTT dan NTb Ana Qodamma) yang diketahui py istri 3 dan dua diantara adanya orang Sumba Inyai Poka Maha dan Nyai Tengeh Maha dari kedua istri tersebut istri pertama punya Anak Ahmad Balonda dan Fatimah sedangkan Anak istri kedua dikarunia anak Zainul Abdul Qodir Aljailani dari kedua saudara sayyid Ibrohim dan Sayyid Muhammad dan serta keluarga mereka terpancar ada yang diBugis Bone,Bima ,Safe,Lombok,Ende Ambu gaga,pulau ende (flores) ,Sumba barat daya kecamatan Kodi Bangedo desa waikaninyo,nama kampungnya Maulana(maulonge),Sumba barat ,Sumba tengah (Mamboro),sumba timur,dikampung Bugis dan Kampung arab (Hambala),malolo,Namun sayyid Muhammad tdk diketahui makamnya beliu karena menurut cerita orang2 tua dikampung beliu selalu tdk menetap krn selalu dikejar belanda serta dilarang untuk berdakwa,Di nusaantara itu ada sekilas cerita sebenar msh cerita nya dilain waktu aja..

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas share ilmunya yg menjelaskan sekelumit asal usul beliau .../\

    ReplyDelete

 
Top