Den Kammu’ yang nama aslinya adalah Raden Musyaffa’ |
Poster bergambar foto Syaikhona Kholil Bangkalan sudah banyak beredar di tengah masyarakat, terutama di kalangan warga Nahdliyin. Masyarakat Umum banyak yang meyakini bahwa foto tersebut memang benar adalah wajah dari Syaikhona Kholil sehingga tidak sedikit warga NU yang kemudian memasangnya di tembok kediaman mereka sebagai bentuk ta’dhim dan mengenang keilmuan beliau. Bahkan poster foto yang diberi nama KH. R. Moch. Kholil (Bangkalan Madura) di bagian bawahnya tersebut juga berada diantara foto jajaran para tokoh pendiri dan pengurus NU.
Sebagaimana diketahui Syaikhona Kholil adalah sosok ulama besar dan legendaris yang melahirkan banyak ulama besar di Nusantara. Bahkan atas isyarah dari beliaulah kemudian KH Hasyim Asy’ari (yang juga merupakan salah satu santri beliau), merestui berdirinya Nahdlayul Ulama.
Lalu benarkah sosok Kyai dalam poster itu adalah Syaikhona Kholil Bangkalan? Sayangnya, ternyata bukan. Keluarga besar beliau menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah Syaikhona Kholil, melainkan foto dari seorang santri Syaikhona Kholil yang bernama Den Kammu’ alias Raden Musyaffa’.
Sebagaimana penuturan KH. M. Fadli Badjuri, keponakan dari Syaikhona Kholil, saat diperlihatkan foto dalam poster itu, kyai sepuh yang pernah hidup bersama Syaikhona itu hanya menggeleng pelan, “Itu bukan Mbah Kholil, bukan Syaikhona. Itu Den Kammu’ yang nama aslinya adalah Raden Musyaffa’, putera Raden Pandih”, jelas kyai Fadhli yang adalah putera Nyai Maryam, kakak pertama Syekh Kholil.
“Setelah pulang haji, Den Kammu’ lalu berganti nama menjadi Haji Muhammad Kholil. Dia itu salah satu santrinya Mbah Kholil, tinggalnya di Karang Butoh, masih wilayah Bangkalan. Di rumahnya, dia ngajar ngaji…”.
Den Kammu’ yang nama aslinya adalah Raden Musyaffa’ (Setelah pulang haji berganti nama menjadi Haji Muhammad Kholil) |
Sambil menyalakan rokok, Kyai Fadhli melanjutkan, “Mbah Kholil itu, sepintas mirip dengan putra pertamanya yaitu Kyai Imron. Kalau tingginya , hampir sama dengan saya”.
Kyai yang pada 12 Maret 2016 nanti akan genap berusia 109 tahun itu lalu masuk ke dalam kamarnya dan kemudian keluar lagi sambil memperlihatkan sepotong baju yang terlihat sudah kusam, “Ini adalah baju peninggalan Mbah Kholil”, katanya.
Baju itu selanjutnya beliau kenakan dan terlihat pas dengan ukuran badan kyai yang saat ini tinggal di sekitar Masjid Raya Bandung itu.
Foto Syaikhona Kholil dari Musium di Den Haag - Belanda |
“Wajah Syekh Kholil tidak brewok dan juga tidak berwajah Arab, rambutnya panjang di bawah bahu”, tambahnya lagi.
Dari keterangan dan kesaksian di atas tampaknya menjadi terkuak misteri wajah dalam poster yang dianggap sebagai foto Syaikhona Kholil sebagaimana selama ini beredar. Entah karena ketidaktahuan, kesalahfahaman atau ada motif lain hingga foto itu tersebar dan dianggap sebagai foto sang Syaikh. Yang jelas foto itu sudah cukup mengecoh sehingga banyak dimiliki oleh warga Nahdhiyin di seluruh Indonesia. (Lesbumi PBNU)
Post a Comment Blogger Disqus