Setibanya di Pelabuhan Kalianget, karena hari telah sore, maka beliau terpaksa bermalam, di sekitar jam 24.00 Sri Sultan Abdurrahman terkejut karena tiba-tiba melihat sinar/cahaya yang sangat terang, seakan-akan jatuh dari langit ke Bumi di sebelah timur Pelabuhan atau tepatnya di Pulau Poteran desa Telango Kecamatan Telango Kabupaten Sumenep.
Setelah sholat Subuh, Sri Sultan dengan pengikutnya naik perahu menuju pulau tersebut untuk mencari tanda jatuhnya sinar tersebut. Setibanya di pulau Poteran, Sri Sultan masuk hutan lalu mendapatkan tanda yang meyakinkan seakan-akan kuburan baru. Lalu beliau memberi salam dan salam beliau dijawab dengan suara jelas. Namun tidak ada yang menampakkan diri.
Selanjutnya Sri Sultan Abdurrahman ingin mengetahui suara tersebut. Maka beliau munajat atau memohon kehadirat Allah SWT, tiba-tiba jatuhlah selembar daun diharibaannya dan setelah diperhatikan daun tersebut tertulis dengan tulisan Arab 'Hadza Maulana Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al Hasani'.
Selanjutnya Sri Sultan Abdurrahman memasang batu nisan dengan diberi nama sebagaimana yang terdapat atau tertulis pada daun tersebut. Setelah melanjutkan perjalanannya. Sebelum berangkat beliau menancapkan tongkat beliau di dekat kuburan atau pesarean Sayyid Yusuf dan tongkat tersebut hidup sampai sekarang menjadi pohon yang besar dan rindang.
Setelah beberapa lama kuburan atau pesarean diberi cungkup atau pendopo kecil tetapi hanya kuburan Sayyid Yusuf pindah dari sebelah timur dengan arti tidak menghendaki diberi cungkup.
Dan sekitar kurang lebih satu tahun, kemudian Sri Sultan Abdurrahman mendatangi lagi kuburan atau pesarean Sayyid Yusuf untuk membangun pendopo di sekitar kuburan tersebut juga termasuk masjid Jami' Kecamatan Telango.
http://plat-m.com
http://agvnk.blogspot.com/2012/09/asta-sayyid-yusuf.html

Assalamualaikum
ReplyDeleteBolehkah Saya mendapatkan silsilah keturunan dari Sayyid Yusuf?
saya cicit dari sayyidina said yoesoef..ibu saya siti rochmah sedangkan nenek saya adalah siti marliah binti said yoesoef ingin menemukan kerabat yang masih hidup yang satu diindonesia yang satu buyut dengan saya
ReplyDelete