Mistikus Cinta

0
Sohbet Tanggal 6 April 2008

Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al Haqqani (qs)

La ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad Rasulullah,
La ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad Habibullah,
La ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad Nabiyullah, alayhi shalatu-llah, wa salamun...

As-salamu 'alaikum! Selamat datang! 

Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al Haqqani (qs)
Semoga berkah dan Rahmat Allah diberikan kepada para hamba-Nya yang tulus! Berusahalah menjadi hamba Tuhan kita yang tulus dan Pencipta kita Allah jalla jalaluh!

Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya! Madad, ya Rijalallah!

Asyadu an la ilaha ill-Allah wa asyadu ana Sayyidina Muhammad 'abduhu wa habibuhu wa rasuluh saw.

Semoga Allah menganugerahi kita Kalimatu Syahadah itu, tanda ke-Islam-an kita, agar selalu menjadi tanda disini dan di masa yang kita lalui dari kehidupan ini ke kehidupan abadi.

Madad, ya Sultanu-l Awliya. 

Kita menghabiskan waktu hidup kita dengan sia-sia! Sungguh semua orang, terutama orang beriman, mereka harus berusaha menjaga unit kehidupan mereka, untuk memberi dan mengambil permata-permata paling berharga. Namun kita menghabiskan hidup kita. Untuk apa? Untuk hal yang sia-sia!

Nabi, kehormatan bagi seluruh dunia, kehormatan Surga, kehormatan seluruh makhluk, apa yang beliau katakan: Jika... seluruh Dunya beserta isinya akan mempunyai nilai di Hadirat ilahiah jika kau memberi nilai, maka nilainya satu sayap lalat! Janahabu uda... wa kanat ad-Dunya, nilainya, tazinu inda-llahi jahanabu uda... ma kan yati shaubatan mai bi kafir... jika seluruh Dunya beserta isinya, jika saja dunya ini sebuah keping emas... bukan dari bumi... jika seluruhnya akan menjadi emas atau kau mungkin berpikir kalau Dunya ini, bumi kita ini, planet ini, menjadi satu buah Berlian, ohhh, oooh, manusia, bagaimana bahagianya mereka berada didunia yang berasal dari berlian! Allah, Allah! Begitu bahagia! Namun dihadapan Allah yang Maha Kuasa, jika dunia ini diciptakan sebagai sebuah berlian, nilainya, akan menjadi satu sayap lalat -untuk diri kita tidak mungkin mengatakan sebuah nilai untuk itu! Jika itulah nilai dari dunia ini senilai sayap lalat, Allah yang Maha Kuasa tidak akan pernah memberikannya kepada orang-orang beriman, tidak seperti ini.... jumlah air ini tidak diberikan untuk diminum, karena mereka menyangkal keberadaan sang Pencipta.

Bagaimana bisa dengan sendirinya, bumi ini! Jika kau berkata bumi terjadi dengan sendirinya -kebodohan macam apa itu! Namun atas nama ilmu pengetahuan! Para ilmuwan mengatakan ini: Dunia ini ada dengan sendirinya. Kebodohan macam apa itu! Bagaimana bisa? Mereka tidak berkata lain kecuali dengan sendirinya. Siapakah yang mengatakannya kepadamu? Aku bertanya: Dari manakah kau memperoleh pengetahuan itu? Dari Surga atau dari bumi atau dari bawah bumi? Sepertinya pengetahuan yang kau ambil, karena kau adalah tikus..., kau mengambil pengetahuan macam itu di kanal-kanal pembuangan kotoran! Kau harus berdo'a kalau kau punya kanal-kanal pembuangan kotoran tempat aku mengambil sebuah pengetahuan! Itulah pengetahuannya? Bagaimana bisa dengan sendirinya? Oh para ilmuwan, tanyalah tikus-tikus, apa yang tikus katakan! Kita ada karena diri kita sendiri? Bahkan tikus menyangkal dan bersumpah kepada para ilmuwan ini: Bagaimana kau bisa mengatakan kalau bola raksasa ini... pengetahuan itu? Bagaimana bisa terjadi dengan sendirinya?

Dan kau mungkin bertanya: Bola raksasa dari bumi itu atau dari emas atau dari berlian -apakah menurutmu bola tersebut mempunyai sebuah kekuatan takdir? Mereka makhluk dan bergerak serta kondisi mereka, apakah menurutmu ada sebuah takdir atas bola itu? Kau tidak bisa menjawab: Tidak ada. Pasti ada sebuah takdir dari bola emas untuk mengelilingi dirinya dan mengelilingi matahari, sistem tata surya. Tanyalah kepada Venus: Oh Venus, siapakah yang menaruhmu di orbit itu? Siapakah yang menaruhmu dan kau kecil, kau pasti dari jauh karena cahayamu dan Jupiter sangat berat! Mereka berkata kalau sistem tata surya dari matahari, menjadi keping-keping terlempar. Para ilmuwan mengatakan ini.

Dan aku bertanya: Jika kau mengatakan hal ini, kalau mereka adalah serpihan matahari dan matahari melemparkan mereka, menurutmu apakah matahari itu menggunakan sebuah pangkalan, menaruhnya dan kemudian melemparkannya? Matahari, bagaimana keseimbangannya? Jika menggunakan pangkalan itu untuk menyingkirkannya, beberapa serpihan yang biasanya besar dan berat akan jatuh lebih dekat ke matahari dan yang serpihan yang kecil harus dilempar jauh. Dan salah seorang dari mereka berkata kepadaku: Oh Syaikh, anda, aku paham kalau anda sedikit... berapakah umur anda? Jangan tanya setua apa aku! Karena kau harus tahu bahwa anak-anak kecil selalu dekat dengan ibu mereka dan oleh karenanya matahari menjaga benda-benda kecil... seperti seekor ayam betina menjaga ayam-ayam kecil dibawah sayapnya. Ohhh! Kau ilmuwan yang begitu, begitu hebat! Ucapkan ini! Begitu banyak hal! Mereka berkata: Semuanya ada dengan sendirinya. Kebodohan apa itu! Meraka malu mengatakan: Ada sang Pencipta, karena menghubungkan pikiran mereka ke pikiran setan. Oleh karena itu, kepala mereka kosong bagaikan para pemain sepak bola. Manusia yang mengurus 22 orang, kepala mereka semua hanyalah seperti sepak bola tidak ada apa-apa didalamnya, kosong! Hooo, tendang! Hooo, tendang! Manusia menyewakan atau menjual pemikiran mereka. Begitu banyak manusia menulis: Aku punya sebuah pemikiran untuk dijual!

Manusia sekarang tinggal dimasa saat ilmu pengetahuan sudah sampai pada batasnya. Mereka begitu bangga dan teori-teori atau pengetahuan mereka akan menjadi titik nol. Mereka malu mengatakan: Ada sang Pencipta yang mencipta dan memberi aturan-aturan. Segala sesuatu ada Aturannya; tanpa Aturan kau tidak bisa menemukan apa-apa. Dari galaksi-galaksi terbesar hingga terkecil mewakili bagian dari seluruh dunia, atom-atom, semuanya berada dalam aturan.

Mereka mengetahuinya, namun masih saja mereka bersikeras mengatakan: Tidak ada Tuhan! Ha wha! Bersikeras menyangkal keberadaan sang Pencipta. Apa itu!

Kami kini mengatakan untuk menyiapkan pemahamanmu: Jika seluruh dunia adalah sebuah potongan berlian atau emas atau perak, bukan bumi, sang Pencipta tidak memberikan orang-orang seperti para ilmuwan, atheis, kafir dan sistem sekuler. Dia tidak akan memberikan mereka walaupun hanya setetes air untuk diminum! Kita membuat sebuah dasar bagi pertemuan kita untuk memahami secara sempurna apa yang diminta untuk kami katakan. Manusia mengejar sesuatu yang tidak mempunyai nilai! Jika semua orang mempunyai harta-harta dunia, emas, permata, semua tidak bernilai karena saat dia meninggal dunia, saat sekarat, dia tidak akan membawa satu pun atau menggunakannya! Tinggalkan dan pergilah. Para malaikat... mereka tidaklah percaya, harus siap untuk saat terakhir mereka mengambil apa yang berharga dan makhluk terhormat melalui manusia, datang untuk mengambilnya dan jika manusia bertanya: Oh, dimanakah duniaku, dimanakah hartaku, dimanakah kerajaanku, dimanakah Kesultananku, dimanakah Presidenku atau Perdana Menteri atau Commander-in-Chief atau yang sejenis lainnya, dimanakah benda-benda yang sudah aku kumpulkan, dimana aku harus membawanya bersamaku! (Para malaikat) berkata: Jangan, dilarang! Ada sebuah bea cukai besar, memberitahu: Jangan, tinggalkan semuanya, masuklah! Tinggalkan pakaian kami juga? Ya, bahkan pakaian-pakaian kita, tinggalkan disana dan kenakan pakaian putih dan datanglah dengan mengenakannya. Kau tidak bisa menjadi apapun dari Dunyamu, hanya dengan mengenakan pakaian putih itu kau boleh masuk ke dalam sini. Karena pada akhirnya itu akan menjadi debu. Inilah memenuhi, terlarang, bagi semua orang mengambil segalanya dari hidup ini, dari harta ini, lalu dibawa bersamanya dan ke dalam kubur.

Wahai manusia, kita menghabiskan... penghabis besar, penghabis terbesar: manusia! Binatang tidak menaruh apa-apa, namun manusia ingin mengumpulkan dan ingin membawa harta bersama mereka seperti Fir'aun... Berapa banyakkah Fir'aun? Ratusan Fir'aun, ratusan Nimrod, ratusan Nero, ratusan agen Setan! Raja, Kaisar! Dan mereka menyimpan permata yang tak terhitung banyaknya, emas, namun semua akan diambil dan tangan mereka kosong. Bahkan cincin pun akan diambil... Benda di telingamu, di leher mereka- diambil, ditangan mereka- disingkirkan. Namun manusia sepertinya sedang mabuk. Pemabuk, menyiakan hidup mereka untuk material dan mereka tidak bisa membawa material. Mereka tidak mengurus spiritualitas mereka. Siapakah yang mengurus spiritualitas mereka, mereka melakukan keburukan untuk diri mereka sendiri! 

Dan kini Dunya, seluruh Dunya (manusia) menyiapkan diri mereka sendiri untuk Hari Kiamat, Perang Terbesar dan banyak sekali manusia yang akan tewas dan mereka tidak membawa apa-apa. Itulah alasannya.

Semoga Allah mengampuni dan mengaruniai kita untuk berpikir pada hal-hal tersebut dan setidaknya memberikan sedikit waktu untuk masa depan kita disini dan Akhirat untuk menyiapkan segala sesuatu untuk kehidupan abadi, untuk keabadian. 

Wahai manusia, kejarlah keabadian! Jangan mengejar sesuatu sia-sia yang hanya menjadikan manusia setitik debu, tidak punya apa-apa untuk dibawa bersamanya. Berusahalah menyimpan sesuatu dari kehidupan ini untuk kehidupan abadimu, kau seharusnya bahagia disini dan Akhirat karena sehari-hari manusia di dunya semakin kehilangan harapan, lebih banyak penderitaan, harapan semakin sedikit, ketidakbahagian semakin banyak. Tiap hari karena mereka mencari dan melihat bahwa hari-hari hidupnya semakin berkurang, berkurang, berkurang.... tidak menjadi satu-dua-tiga-empat-lima dan seterusnya, tetapi: sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu... haaaa!.... Nol!.... Tamat!

Checkbook...

Wa min Allah at taufiq! 

Allah membuat kita bangun! Wahai manusia, bangun, bangun, lihatlah yang sesungguhnya dan siapkan dirimu untuk keabadian, kehidupan abadi! Semoga Allah mengampuni dan memberkahi kita. Demi kehormatan yang paling terhormat dalam Hadirat ilahiah-Nya Sayyidina Muhammad saw, Fatiha!

Allahuma shalli wa sallim ala Nabiyina Muhammad, alayhi salam, shalatan tadumu wa tughda ilay, mamara layali wa tula dawam! Fatiha!


Sumber:
Milis Muhibbun Naqsybandi


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Berusahalah Menjadi Hamba Tuhan Kita Yang Tulus Dan Pencipta Kita Allah | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top