Dawuh KH Ahmad Asrori Al Ishaqi RA.
Dalam sebuah pengajian Beliau menerangkan Dalam Kitab Kasyful Bayan, Imam as-Samarqandi dan juga dikatakan dalam Tafsir Showi yang kurang lebih seperti ini
فائدة : قال كعب الاخبار ان ابليس اللعين كان خازن الجنة اربعين الف سنة، ووعظ الملائكة عشرين الف سنة وسيد الكروبيين ثلاثين الف سنة، وسيد الروحانيين الف سنة، وطاف حول العرش اربعة عشر الف سنة
Sebuah Faidah: Berkata Ka'ab Al-Akhbar "Sungguh Iblis yang terlaknat telah menjadi penjaga surga selama 40.000 tahun, Guru dan Penasihat Malaikat selama 20.000 tahun, Pemimpin Malaikat Karubiyyun selama 30.000 tahun, Pemimpin Malaikat Ruhaniyyin selama 1000 tahun, dan (bukan cuma thawaf di Ka'bah, bahkan mereka) thawaf di Arsy selama 14.000 tahun.
Titel? Coba lihat titel iblis di Mukasyafat al-Kulub, Imam Ghazali;
ﺭﻭﻱ ﺃﻥ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻛﺎﻥ ﺍﺳﻤﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ ﺍﻟﻮﻟﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﺍﻟﺘﻘﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ ﻋﺰﺍﺯﻳﻞ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻠﻮﺡ ﺍﻟﻤﺤﻔﻮﻅ ﺇﺑﻠﻴﺲ
Diriwayatkan bahwa Iblis di langit dunia mendapatkan titel Ahli 'Ibadah, pada langit ke-II disebut Ahli Zuhud, pada langit ke-III al-'Arif (Ma'rifat billah), pada langit ke-IV disebut Waliyullah, pada langit ke-V disebut Ahli Taqwa kepada Allah, pada langit ke-VI disebut Penjaga syurga, pada langit ke-VII Azazil (mengetahui ruh yang buruk dihadapan Allah). (tapi coba lihat pada putusan akhir) di lauh al-Mahfudz Iblis dilihat Iblis. Artinya. suka mengaburkan sesuatu antara yang haq dan batil. [Lihat; Mukhasyafat al-Kulub; 61]
Lalu apa hubungannya dengan ibadah? Imam Ghazali dalam maqalah diatas, beliau menutup maqalahnya dengan:
ﻭﻫﻮ ﻏﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺃﻣﺮﻩ، ﻓﺄﻣﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺠﺪ ﻷﺩﻡ
Dia Iblis itu lalai akan akhir dari perkaranya, iblis sudah mulia disisi Allah, sudah agung derajatnya, tapi dia lupa bagaimana akhir hayatnya.
Jadi kalau orang membanggakan ibadahnya, membanggakan ilmunya, membanggakan nasabnya membanggakan kelebihannya, itu sama saja dengan iblis.
Umat Islam yang terus istiqamah dalam beribadah intinya adalah tidak mengetahui akhir dari hayatnya. Boleh jadi saya atau anda sekarang iman dan islam, tapi apakah kita tahu akhir dari hayat kita masih membawa iman?.
Beliau Hadratusyaikh Ahmad Asrori dawuh, semakin tinggi orang makrifah semakin takut akhir hayatnya apa dia Husnul Khotimah atau su'ul khotimah, takut akhir Hayatnya jelek, jauh dari Allah.
Wallahu yahdi ila ash-Shirath al-Mustaqim. Ihdina as-Shirath al-Mustaqim. Semoga kita dianugerahi ketaatan dan selalu istiqamah dan Iman serta Islam hingga ruh terpisah dari raga.
Dan juga kita dikumpulkan bersama Beliau Aamiin.....
Post a Comment Blogger Disqus