Selain giat belajar ada yang tak kalah penting bagi penuntut ilmu, yaitu berkhidmat kepada sang guru.
Al Imam Al Habib Ali bin Hasan Alatas berkata:
Al Imam Al Habib Ali bin Hasan Alatas berkata:
ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب،
على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك
يكون لك ذالك المقدار عند الله
من غير شك
على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك
يكون لك ذالك المقدار عند الله
من غير شك
"Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (terbukanya hijab-hijab batinnya), adalah sesuai kadar adabmu terhadap gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu. Maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu". (Manhajus Sawiy)
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa:
"Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekuranganya. Dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku kepadaku". (Lawaqihul Anwaaril Qudsiyyah)
"Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekuranganya. Dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku kepadaku". (Lawaqihul Anwaaril Qudsiyyah)
Beliau juga pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzib:
"عقوق الوالدين تمحوه التوبة
وعقوق الاستاذ لا يمحوه شيء البتة".
وعقوق الاستاذ لا يمحوه شيء البتة".
"Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu (gurumu)
tidak ada satupun yang dapat menghapusnya".
tidak ada satupun yang dapat menghapusnya".
Al Habib Abdullah Al Haddad berkata:
"Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali". (Adab Sulukil Murid)
Ada seorang murid yang sedang menyapu madrasah gurunya, tiba-tiba Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan tidak mengajak bicara Nabi Khidhir.
Maka Nabi Khidhir berkata:
"Tidakkah kau mengenalku?!"
"Tidakkah kau mengenalku?!"
Murid menjawab:
"Ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir".
"Ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir".
Nabi Khidhir berkata:
"Kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku?!".
"Kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku?!".
Murid menjawab:
"Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu".
"Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu".
Post a Comment Blogger Disqus