1. Makam Raja Bulango
Makam Raja Bulango ini terletak di Desa Kramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Gorontalo memiliki para tokoh yang berjuang menyebarkan ajaran agama Islam, yang dikenal dengan sebutan Aulia. Sama halnya dengan didaratan Jawa, ada Wali yang merupakan raja, maka di Gorontalo dikenal tokoh penyebar ajaran agama Islam yang merupakan raja besar di Gorontalo. Salah satunya adalah Raja Bulango atau yang lebih dikenal dengan Raja Hubulo, seorang raja sekaligus tokoh penyebar agama Islam pada abad 17. Kini, makamnya jadi tempat favorit warga atau wisatawan untuk berziarah sekaligus menikmati wisata sejarah di Provinsi Gorontalo.
Makam aulia ini berada di Desa Kramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak kurang lebih 20 km dari ibukota Provinsi Gorontalo. Kisah sejarah dan perjuangannya sangat panjang. Diyakini oleh masyarakat Gorontalo bahwa legenda Raja Bulango ini merupakan asal usul terjadinya Gunung Kramat Hubulo.
Masih dalam riwayatnya, pada suatu hari beliau berpesan pada kaum kerabatnya bahwa kalau beliau wafat atau meninggal dunia agar dimakamkan ditempat dimana beliau biasa memancing. Lama kelamaan danau itupun mengering. Dan dengan proses alam, terjadilah sebuah gunung sampai dengan sekarang terkenal dengan nama Gunung Keramat Hubulo.
Orang tua atau ti Hubulo menjadi Raja Bulango pada tahun 1752 sampai dengan tahun 1772 dan beliau pun dimakamkan di gunung tersebut. Beliau wafat pada tahun 1793 masehi dengan gelar Aulia salihin. Makam yang berada dipuncak sebuah bukit ini, memang sudah dikenal luas oleh masyarakat yang ada di Gorontalo.
Gunung keramat Hubulo berketinggian kurang lebih 1800 meter dpl. Terdapat anak tangga sebanyak 80 buah. Dan diatasnya terdapat kubah tempat makam Raja Hubulo, ditingkat bawahnya terdapat bangunan mushola dan paling dibawah adalah rumah penjaga gunung keramat itu. Oleh penjajah Belanda Ti Hubulo ini disebut Van Gobel. Hal ini tidak lepas dari lidah para zionis Belanda kala itu yang agak tersendat-sendat menyebut nama Hubulo sehingga kemudian mereka menyebut Hubulo dengan nama Gobel.
Hingga kini, Gobel menjadi marga terbesar di masyarakat Gorontalo. Makam Hubulo sendiri saat ini juga menjadi makam keluarga besar Gobel. Ditempat ini bahkan terdapat makam Tyaeb Mohammad Gobel pendiri perusahaan elektronik Indonesia PT National Panasonic Gobel, yang kini usaha keluarga tersebut dilanjutkan oleh putranya Rahmat Gobel.
Seperti makam aulia lainnya di Gorontalo, tempat ini selalu menjadi pilihan warga untuk melakukan berbagai ritual ziarah. Biasanya warga yang datang dari berbagai pelosok ini melakukan ziarah pada waktu-waktu hari besar keagamaaan Islam. Meski demikian di hari-hari lainnya tempat ini juga sering didatangi warga. Tidak hanya berziarah saja, beberapa warga yang datang juga melakukan ritual penyembuhan penyakit.
2. Makam Aulia Raja Ilato (Ju Panggola)
Makam Ju Panggola atau Aulia Raja Ilato yang berlokasi di Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo paling banyak dikunjungi masyarakat. Di sekitar makamnya pula terdapat makam-makam warga yang berdomisili di sekitar makam Ju Panggola. Oleh sebab itu tak heran makam ini banyak dikunjungi.
Masyarakat menganggap makam Raja Ilato Ju Panggola keramat karena memiliki sejarah yang dramatis dan peninggalan yang dianggap istimewa. Di makam tersebut terdapat tanah putih yang berdasarkan keterangan warga hanya ada di lokasi makam Ju Panggola. Sehingga masyarakat menganggapnya keramat.
Konon, hanya tanah, di sekitar makam Ju Panggola pada hari-hari tertentu mengeluarkan percikan air dengan aroma wewangian.
Di sekitar batu nisan ada sebuah peninggalan dalam bentuk prasasti yang bertuliskan 1673 M bertepatan 1084 H. Di prasasti tersebut bertuliskan Taaloobayalipu yang hingga kini sebagian besar masyarakat Gorontalo tidak mengetahui artinya. Tahun tersebut diyakini warga sebagai tahun wafatnya pemilik makam yang diyakini Ju Panggola. Tapi kini prasasti tersebut telah dibongkar dan rencananya akan dibangun lagi dengan tulisan yang sama.
Di Gorontalo, juga ditemukan tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Makam ini dari papan namanya adalah Makam Aulia Male Ta Ilayabe. Ta Ilayabe dalam Bahasa Gorontalo artinya kipas atau dikipasi. Makam ini berlokasi di Jalan ke arah Pelabuhan Penyebarangan, tepatnya di seberang Pelabuhan Laut Gorontalo.
Makam ini dikeramatkan, pada malam-malam tertentu banyak tamu datang ke sini untuk berbagai keperluan. Dan konon pula pindah ke lokasi ini tanpa ada (orang) yang memindahkan. Sebelumnya berada di bukit yang lain, namun makam ini sekarang pindah menjauh dari Teluk Gorontalo.
Secara fisik makam ini terletak terletak di salah satu puncak bukit seberang Pelabuhan Laut Gorontalo. Karena letaknya di puncak dan kemiringan puncak itu jika diukur dari jalan di bawahnya hampir 900, maka untuk mencapai makam perlu usaha tidak mudah. Ada fasilitas tangga semen sebanyak kurang lebih 200 anak tangga untuk mencapai makam itu. Meski begitu tetap saja tidak gampang untuk meniti tangga terutama bagi orang-orang yang sudah sepuh. Maka di “tengah perjalanan” dibuat tempat untuk sekedar istirahat melepas penat sebelum melanjutkan pendakian. Apalagi di tengah hari saat cuaca terik. Tetapi lumayan, untuk sekedar pengalaman dan sedikit pengetahuan, terbayar juga keletihan itu.
Para pengunjung yang budiman, apabila masih ada ulama dan wali yang belum tercantum dalam daftar tersebut di atas, silahkan tambahkan dengan mengisi komentar.
Sebagian biografi perjalanan ulama dan wali (manakib) tersebut diatas telah di posting di Mistikus Cinta, silahkan ketik nama di search untuk mempermudah pencarian.
Sekian terima kasih atas perhatiannya.
Aulia Raja Ilato , sebagian orang tua gorontalo mengatakan makam Du Panggola & sebagian lagi mengatakan Ju Panggola , dalam prasasti 1673 M bergelar Taaloobayalipu artinya taa/tawu/orang , loo/yang , baya/bentuk rupa/bentuk wajah , lipu/negeri , jd arti gelarnya "Orang Yang Membentuk Wajah negeri".
ReplyDeleteApakah beliau menurunkan marga atau soalnya kakek saya marga Tawaa
Delete