Di dalam Ihya `uluum ad-diin Imam Ghazali berkata bahwa puasa mempunyai tiga tingkatan, Shawm al-awwaam, puasanya orang-orang awam seperti kita, kemudian Shawm al-khawwaas, puasanya orang-orang yang saleh dan ikhlas, dan semoga Allah menjadikan kita termasuk ke dalamnya, serta yang ketiga adalah Shawm khawaas al-khawaas, puasanya para ulama yang benar-benar ikhlas dan seperti Sayyidina Bayazid al-Bistami (q), yang mengatakan, "Bagaimana aku datang kepada-Mu?" kemudian ia mendengar suara di dalam kalbunya "Tinggalkan dirimu dan datanglah kepada-Ku." Orang-orang khawaas adalah seperti itu dan mereka tidak mendengar pada hasrat diri mereka, mereka hanya mencari keridaan Allah.
Shawm al-awwaam adalah "kaf at-ta`m wal-faraj", menahan makan, minum dan syahwat. Dan puasanya orang khawaas adalah meninggalkan perilaku buruk termasuk ghibah. Kita sering sekali melakukannya walaupun kita meninggalkan makanan dan minuman. Kemudian puasanya orang khawaas al-khawaas adalah seperti Sayyidina Bayazid al-Bistami (q) yang meninggalkan hasrat buruknya demi Allah, meninggalkan segala sesuatu selain Allah ma siwa'llah.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Post a Comment Blogger Disqus