Mistikus Cinta

0
Qashidah pertama yang mengungkapkan pujian dan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam diucapkan oleh Sayidina Abbas Radhiyallohu ‘Anhu, paman Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam di hadapan Beliau Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.

Diceritakan bahwa Sayidina Abbas Radhiyallohu ‘Anhu meminta izin kepada Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam untuk memujinya, maka Nabi pun mempersilahkan seraya berdoa agar lisan dan mulut Sayidina Abbas Radhiyallohu ‘Anhu senantiasa terjaga dari segala penyakit. Lalu Sayidina Abbas Radhiyallohu ‘Anhu pun membawakan qosidahnya:




قَبْلِهَا طِبْتَ فِي الظِّلاَلِ*** وَفِي مُسْتَوْدَعٍ حَيْثُ يُخْصَفُ الْوَرَقُ

Sebelum turun ke bumi, engkau hidup nyaman di dalam naungan (surga). Dan dalam tempat terlindung (sulbi Adam) ketika daun-daun (surga) dipetik (oleh Nabi Adam dan Sayidatuna Hawa ketika pakaian keduanya terlepas, mereka memetik daun surga untuk menutupi aurat)

ثُمَّ هَبَطْتَ الْبِلاَدَ لاَ بَشَرٌ*** أَنْتَ وَلا مُضْغَةٌ وَلا عَلَقُ

Lalu engkau turun ke bumi (dalam sulbi Nabi Adam), sedang engkau belum berwujud manusia, bukan pula janin maupun `alak (segumpal darah sebelum menjadi janin)

بَلْ نُطْفَةٌ تَرْكَبُ السَّفِينَ وَقَدْ*** أَلْجَمَ نَسْرًا وَاهَلَهُ الْغَرَقُ

Tetapi adalah nutfah. Engkau berada dalam perahu (Nabi Nuh) ketika Nasr (berhala kaum Nuh) ditundukkan dan para penyembahnya tenggelam.

تُنْقَلُ مِنْ صَالِبٍ إِلَى رَحِمٍ*** إِذَا مَضَى عَالِمٌ بَدَا طَبَقُ

Engkau berpindah dari sulbi menuju rahim. Dari suatu generasi berlalu kepada generasi yang lain.

حَتَّى احْتَوَى بَيْتُكَ الْمُهَيْمِنُ*** مِنْ خَنْدَفَ عَلْيَاءَ تَحْتَهَا النُّطْقُ

Sampai dilingkup oleh kemuliaan keluargamu yang terjaga, berasal dari nasab tertinggi di atas segala orang-orang mulia

وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ الْأَرْ***ضُ وَضَاءَتْ بِنُوْرِكَ الْأُفُقُ

Dan ketika engkau dilahirkan, Bumi bercahaya, Segala penjuru ufuk terang benderang dengan cahayamu.

فَنَحْنُ فِي الضِّيَاءِ وَفِي النّ***نُوْرِ وَسُبْلُ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ

Kami pun kini berada dalam naungan cahaya dan sinar itu dan dalam jalan petunjuk kami berlalu.

Hadits ini diriwayatkan oleh al Hakim dalam Mustadrak, dan Athabrani dalam al Mu`jam al Kabir dan lainya. Al Hafidz Ibnu Hajar dalam al Amali mengatakan ini adalah hadits Hasan.

Oleh: Ustadz Dzorif bin Yahya, Author Santri.net, Pengajar tetap di pondok Suniyah Salafiyah Pasuruan.



Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Qasidah Pertama Kelahiran Nabi Muhammad SAW | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top