Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs
Bismillahir Rahmanir Rahim.
"Kita menyembah Tuhan kita demi Dia, Allah itu sendiri, yaitu untuk mencapai kehadiran Ilahi, bukan untuk hal lain. Dan tentu saja bukan untuk mendapatkan akses penglihatan Visi Spiritual. Jika seseorang dengan mudah melihat visi spiritual, maka ia mungkin menjadi sibuk dengan pengalaman-pengalaman spiritualnya dan ia lupa untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Kebanggaan dan rasa keindahan yang palsu dari prestasi dapat melihat secara spiritual, hal ini bisa menghancurkan dirinya sendiri. Untuk menghindari setiap murid tergelincir dari pengalaman ini. Maka Syaikh memandu muridnya menuju kesempurnaan tanpa harus mendapatkan visi penglihatan spiritual, sehingga setiap murid dapat belajar untuk bekerja dengan memurnikan dirinya hanya demi Allah semata, dan bukan untuk demi visi penglihatan luar biasa dimasa depan atau kekuatan mistik. "
Seperti seorang pembimbing pendaki gunung yang ahli, dia membawa orang yang baru belajar untuk menyusuri tebing yang curam, maka dia menutup mata orang yang dibawanya agar mereka tidak merasa takut ketinggian melihat jurang yang curam yang sedang mereka lalui. Sehingga mereka sampai ketempat yang aman barulah mereka dapat membuka matanya.
Demikian juga seorang Mursyid sejati, dia menutup visi penglihatan spiritual murid-muridnya agar sampai ketempat yang aman dari pengaruh ego dan kebanggaan akan diri mereka dengan visi penglihatan spiritual yang dia miliki. Tanpa hal ini, maka murid-muridnya dapat saja berhenti setiap saat dari mengikuti perintah gurunya karena mereka merasa telah sempurna dan telah sampai.
Wa min Allah at Tawfiq, Fatihah.
Post a Comment Blogger Disqus