Mistikus Cinta

0
Tarekat Shiddiqiyyah
Faham Shiddiqiyyah adalah faham Tasawuf, yang dimaksud faham tasawuf adalah faham kebersihan jiwa. Orang-orang Shiddiqiyyah adalah orang-orang Tasawuf, orang-orang yang selalu menjaga kebersihan jiwanya.

Jiwa harus dijaga dan dibersihkan dari sifat-sifat yang kotor, tercela, tak terpuji, dan diisi dengan sifat-sifat suci, bersih, terpuji, sebagaimana perintah Rasulullah di dalam Hadits yang berbunyi, "Takholakuu bi akhlaaqillaah" artinya: "Berakhlaklah kamu semua dengan akhlaqnya Allah"

Dan jiwa yang suci, bersih, terpuji itu harus dihayati, diresapi sampai menjadi kenyataan di dalam pergaulan sehari-hari, dimasyarakat. Tanpa memiliki jiwa yang suci, bersih dan terpuji, tak mungkin kita bisa dekat, kenal dan taqwa kepada Allah, biarpun Dzikrullah kita kerjakan sebanyak-banyaknya, tersebut di dalam al Qur’an: "Maka diilhamkan kepadanya sifat Fujur dan sifat Taqwa, sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwanya". (QS. Assyamsi: 8).

Tarekat Shiddiqiyyah 

Apa artinya Tarekat (Thoriqoh) Shiddiqiyyah itu?

Thoriqoh berasal dari kata Thoriq artinya Jalan. Shiddiqiyyah berasal dari kata Shiddiq artinya Benar. Thoriqoh Shiddiqiyyah artinya Jalan yang Benar, bukan jalan yang salah. 

Dan dikatakan Thoriqoh Shiddiqiyyah sebab:
  • Silsilahnya melalui Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a.
  • Ajarannya berdasarkan al-Qur’an dan Hadits Nabi Besar Muhammad SAW.
Tujuan Ajaran Tarekat Shiddiqiyyah
  1. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar dekat kepada Allah yang sebenar-benarnya dekat (melalui praktek Dzikir Jahar Nafi Itsbat)
  2. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar kenal kepada Allah yang sebenar-benarnya kenal (melalui praktek Dzikir Sirri Ismu Dzat) Untuk tercapainya dekat dan kenal kepada Allah, praktek Dzikir Jahar dan Sirri harus selalu ditingkatkan secara istiqomah.
  3. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi manusia TaqwAllah, taqwa yang sebenar-benarnya Taqwa. Untuk mencapainya ada 3 jalan pokok yang harus dilaluinya (dikerjakan): a. Lewat Jalan Ibadah (Sholat) Tersebut di dalam al-Qur’an: "Wahai seluruh manusia beribadahlah (Sholatlah) kepada Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, barangkali kamu menjadi taqwa". (QS. Al Baqarah: 21); b. Lewat Jalan Puasa Tersebut dalam al-Qur’an: "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, barangkali kamu menjadi Taqwa" (QS. Al Baqarah: 183); c. Lewat Jalan Dzikir Kalimat Taqwa Tersebut dalam al-Qur’an: "Dan tetapkanlah (hubungkanlah) jiwamu dengan kalimah Taqwa". Untuk mencapai taqwa, Ibadah sholat, Puasa, Dzikir kalimah Taqwa harus selalu ditingkatkan. (QS. Al Fath: 26). Apabila Taqwa telah tercapai tanda-tandanya diantaranya sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’an: "Inna akromakum ‘indalloohi atqookum". "Sesungguhnya karomahmu bagi Allah itu karena Taqwamu". (QS. Al Hujurat:13). "Sesungguhnya orang-orang yang taqwa itu berada dalam syurga" (QS. Al Hijr: 45, QS. Adz Dzariat: 15) 
  4. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi Manusia yang bersyukur kepada Allah, tersebut di dalam al-Qur’an: "Dan bersyukurlah kamu kepadaKu (Allah) dan jangan kamu kufur" (QS. Al Baqarah: 152). Apabila kita telah menjadi syukur, Allah akan meridhoinya, tersebut dalam al-Qur’an: "Dan sesungguhnya kalau kamu bersyukur, meridhoiNya (Allah) kepada kamu". (QS. Az Zumar: 7)
Silsilah Tarekat Shiddiqiyyah

Dalam kitab "Tanwirul Qulub Fi Mu'amalati 'allamil Ghuyub" karangan Syaikh Muhammad Amin Kurdi Al Arbili, pada bab "Faslun Fi Adaabil Murid Ma'a Ikhwanihi" halaman 539 disebutkan demikian: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya julukannya silsilah itu berbeda-beda, disebabkan perbedaannya kurun waktu, silsilah dari sahabat Abu Bakar Shiddiq R.A sampai kepada Syaikh Thoifur bin Isa Abi Yazied Al Busthomi dinamakan SHIDDIQIYYAH."

Silsilah Thoriqoh Shiddiqiyyah melalui Sahabat Salman Al Farisi sampai pada Syekh Muhammad Amin Al Kurdi Al Irbil, dari Kitab Tanwirul Qulub.
  1. Allah Ta’ala.
  2. Jibril ‘alaihi Salam.
  3. Muhammad Rasulullah SAW.
  4. Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A.
  5. Salman Al Farisi R.A.
  6. Qosim Bin Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A.
  7. Imam Ja’far Shodiq Siwa Sayyidina Qosim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq R.A. (Silsilah ini Dinamakan Thoriqoh Shiddiqiyyah).
  8. Syaikh Abi Yasid Thoifur bin Isa bin Adam bin Sarusyan Al Busthomi.
  9. Syaikh Abil Hasan Ali bin Abi Ja’far Al Khorqoni.
  10. Syaikh Abi Ali Al Fadlol bin Muhammad Ath Thusi Al Farmadi.
  11. Syaikh Abi Ya’qub Yusuf Al Hamdani. (Thoriqoh At Thoifuriyyah).
  12. Syaikh Abdul Kholiq Al-Ghojduwani Ibnul Imam Abdul Jalil.
  13. Syaikh ‘Arif Arriwikari.
  14. Syaikh Mahmud Al-Anjari Faghnawi.
  15. Syaikh Ali Ar Rumaitani Al Mansyur Bil’Azizaani.
  16. Syaikh Muhammad Baabas Samaasi.
  17. Syaikh Amir Kullaali Ibnu Sayyid Hamzah, (Thoriqoh Al Khuwaajikaaniyyah).
  18. Syaikh Muhammad Baha’uddin An-Naqsyabandi bin Muhammad bin Muhammad Syarif Al-Husain Al-Ausi Al-Bukhori.
  19. Syaikh Muhammad bin ‘Alaaiddin Al Athori.
  20. Syaikh Ya’qub Al Jarkhi, (Dinamakan Thoriqoh An-Naqsyabandiyyah).
  21. Syaikh Nashiruddin Ubaidillah Al-Ahror As-Samarqondi bin Mahmud bin Syihabuddin.
  22. Syaikh Muhammad Azzaahid.
  23. Syaikh Darwis Muhammad As-Samarqondi.
  24. Syaikh Muhammad Al-Khowaajaki Al-Amkani As Samarqondi.
  25. Asy-Syaikh Muhammad Albaaqi Billah, (Dinamakan Thoriqoh Ahroriyyah).
  26. Asy-Syaikh Ahmad Al Faruqi As-Sirhindi.
  27. Asy-Syaikh Muhammad Ma’shum.
  28. Asy-Syaikh Muhammad Syaifuddien.
  29. Asy-Syaikh Muhammad Nurul Badwani.
  30. Asy-Syaikh Habibulloh Jaanijanaani Munthohir.
  31. Asy-Syaikh Abdillah Addahlawi, (Thoriqoh Mujaddadiyyah).
  32. Asy-Syaikh Kholid Dliyaa’uddien.
  33. Asy-Syaikh Utsman Sirojul Millah.
  34. Asy-Syaikh Umar Al-Qothbul Irsyad.
  35. Asy-Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi Al-Irbil, (Thoriqoh Kholidiyyah).

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Tarekat Shiddiqiyyah | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top