Mistikus Cinta

0
Grandsyekh `Abdullah (q) bersama Syekh Hisyam Kabbani (q) ketika masih muda
Ada lima maqam dalam kalbu, yaitu: Qalb, Sirr, Sirr as-Sirr, Khafa dan Akhfa. Qalb adalah kalbu, sirr adalah rahasia, sirr as-sirr adalah rahasia dari rahasia, khafa adalah yang tersembunyi, dan akhfa adalah yang paling tersembunyi. Rahasia tarekat ini berdasarkan pada kelima lathaif kalbu ini. 

Lathifah al-Qalb, Latifah Kalbu, berada di bawah wewenang Sayyidina Adam (a), karena ini mewakili aspek fisik dari kalbu. 

Lathifah as-Sirr, Latifah Rahasia, di bawah wewenang Sayyidina Nuh (a), karena ini melambangkan bahtera yang diselamatkan dari Samudra Kegelapan dan diselamatkan dari banjirnya kebodohan. 

Lathifah Sirr as-Sirr, Latifah Rahasia dari Rahasia, berada di bawah wewenang dua orang Nabi, yaitu: Ibrahim (a) dan Musa (a), yang melambangkan Hadirat Ilahiah Allah di bumi. Tuhan menjadikan Ibrahim (a) sebagai simbol dari semua khalifah-Nya di bumi, sebagaimana disebutkan dalam ayat penciptaan manusia: Innii jaa`ilun fi ‘l-ardhi khaliifah, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. [2:30]. Musa (a) telah diberkati dengan pendengaran dan berbicara kepada Allah yang merupakan dua 2 atribut penting dari ilmu. 

Lathifah al-Khafa, Latifah Yang Tersembunyi, di bawah wewenang Sayyidina Isa (a), karena hubungannya dengan ilmu yang tersembunyi, beliau melambangkan pemahaman spiritual. 

Lathifah al-Akhfa, Latifah Yang Paling Tersembunyi, berada di bawah Hakikat Sayyidina Muhammad (s), karena beliau dianugerahi sebuah maqam yang tinggi di atas semua Nabi dan Rasul-Nya. Beliau adalah yang diangkat pada malam Isra’ Mi’raj menuju Hadirat Ilahi. Ini dilambangkan oleh Kalimat Tauhid, karena tidak ada Laa ilaha illAllah tanpa Muhammadun Rasulullaah (s). 

Cahaya-cahaya dari maqam-maqam ini telah ditunjukkan kepadaku. Cahaya dari kalbu adalah kuning, cahaya dari Sirr adalah merah, cahaya dari Sirr as-Sirr adalah putih, cahaya dari Khafa adalah hijau dan cahay dari Akhfa adalah hitam. 

Kelima Maqam itu merupakan pusat dari Sembilan Titik, yang melambangkan lokus bagi wahyu dan ilham dari Hadirat Ilahi di dalam kalbu manusia. Sembilan Titik ini terletak di dada setiap orang dan mereka melambangkan sembilan maqam tersembunyi yang berbeda-beda pada setiap orang. Setiap maqam terhubung dengan seorang wali, yang mempunyai wewenang untuk mengontrol titik itu. 

Jika seorang pencari dalam Tarekat Naqsybandi dapat menyingkap hijab dan membuat kontak spiritual dengan awliya yang berwewenang atas titik-titik ini, ia dapat diberikan ilmu dan kekuatan untuk menggunakan kesembilan titik ini. 

Persyaratan terkait untuk membuka kesembilan titik ini hanya dapat disinggung secara tak langsung. Maqam pertama, berkenaan dengan kekuataan untuk memenjarakan ego. Kunci dari maqam kedua adalah zikir dengan Laa ilaha ill-Allah. Maqam ketiga berisi penyaksian (musyahadah) ukiran Nama Allah (swt) di dalam kalbu (naqsy). Maqam keempat berhubungan dengan makna ukiran pada kalbu itu. Maqam kelima adalah menanamkan ukiran itu dengan zikir kalian. Pada maqam keenam kalbu atau jantung dibuat untuk berhenti berdetak atas perintahnya dan berdetak kembali atas perintahnya. Maqam ketujuh adalah menjadi awas atau menyadari berapa kali seseorang menghentikan jantungnya berdetak dan berapa kali ia membuat jantungnya kembali berdetak. 

Pada maqam kedelapan seseorang menyebutkan kalimat Muhammadun Rasulullah (s) setiap kali menghentikan detak jantungnya dan setiap kali memulihkannya lagi. Maqam kesembilan adalah kembali ke dalam gua kalian, sebagaimana Allah berfirman di dalam Surat al-Kahfi, “Dan jika kamu menjauhkan diri dari mereka dan apa yang mereka sembah selain dari Allah (swt), maka bersembunyilah kamu ke dalam gua, niscaya Tuhan kamu akan mencurahkan kepada kamu rahmat-Nya... [18:16].” 

Gua itu adalah Hadirat Ilahi. Di sini seseorang mengucapkan doa Nabi (s), “Ya Allah Engkau adalah tujuanku dan Rida-Mu yang kuinginkan (Ilahi Anta maqshuudi wa ridhaaka mathluubi).” Kalbu atau jantung, ketika melakukan siklusnya antara berhenti dan kembali memompa/berdetak, ia hadir pada tingkatan Inti dari Hadirat Ilahi. Karena Inti Ilahiah itu adalah sumber bagi seluruh makhluk, kalbu itu akan menyatu dengan seluruh makhluk terkecil di alam semesta ini. Kalbu yang telah mencapai rahasia-rahasia dari kesembilan titik ini akan mampu melihat segala sesuatu, mendengar segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, merasakan segala sesuatu dan menjadi peka terhadap segala sesuatu, “Sampai Dia (Allah) akan menjadi telinganya untuk mendengar, matanya untuk melihat, lidahnya untuk berbicara, tangannya untuk menggenggam, dan kakinya untuk berjalan. Ia menjadi ‘seperti Tuhan’, ia hanya perlu mengatakan, ‘Kun! Jadilah!’ dan itu akan terjadi.” 


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Penjelasan Grandsyekh `Abdullah (q) Mengenai Maqam-Maqam Di Dalam Kalbu | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top