|
Gransyeikh Abdullah (q) bersama Mawlana Syeikh Nazim |
Beberapa ulama bertanya kepada Syekh Syarafuddin (q), ”Kami heran mengapa engkau begitu mementingkan anak itu.”
Syekh Syarafuddin (q) menjawab,
“Lihatlah dia. Ia datang untuk menemuiku. Jika seorang anak berusia 7 tahun datang padanya dan mengatakan, ‘Syekhmu berpesan agar engkau pergi ke Mekah,’ bahkan jika aku tidak mengirimkan anak itu, `Abdullah akan segera menerimanya dan melakukan apa yang dikatakan oleh anak kecil itu. Hal ini karena ia menghubungkan segala sesuatunya denganku, dan ia tahu bahwa apapun yang datang padanya adalah berasal dariku, terlepas bagaimanapun caranya. Ia paham bahwa jika itu berasal dariku, maka perintahnya adalah dari Nabi (s), karena kalbuku tersambung dengan kalbunya (s), dan itu asalnya dari Allah (swt). Sekarang, jika hal itu terjadi, ia akan segera pergi tanpa menemui istri atau ibunya untuk berpamitan dan tidak pula mempersiapkan segala sesuatu sebagai bekal. Ia akan langsung melangkahkan kakinya menuju ke Mekah. Itulah sebabnya mengapa aku menganggap dirinya penting, selain itu aku juga mengetahui pada maqam apa ia berada sekarang.
|
Syekh Syarafuddin ad-Daghestani |
Sumber:
https://www.facebook.com/groups/50217946081/10151571304631082/?notif_t=group_activity
Post a Comment Blogger Disqus