Mistikus Cinta

0
Imam Malik bin Anas lahir di Madinah pada tahun 93 H/711 M. Beliau dilahirkan di dalam sebuah kota yang merupakan tempat tumbuhnya Islam dan berkumpulnya generasi yang dididik oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, radhiallahu ‘anhum. Sejarah keluarganya juga ada berkaitan dengan ilmu Islam dengan datuknya sendiri seorang perawi dan penghafal hadits yang terkemuka. Pamannya juga, Abu Suhail Nafi’ adalah seorang tokoh hadits kota Madinah pada ketika itu dan dengan beliaulah Malik bin Anas mula mendalami ilmu-ilmu agama, khususnya hadits. Abu Suhail Nafi’ ialah seorang tabi‘in yang sempat menghafal hadits dari ‘Abd Allah ibn ‘Umar, ‘A'isyah binti Abu Bakar, Umm Salamah, Abu Hurairah dan Abu Sa‘id al-Khudri radhiallahu ‘anhum

Selain Nafi, Malik bin Anas juga duduk berguru dengan Ja'afar al-Siddiq, cucu dari al-Hasan, cucu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Malik juga duduk belajar di Masjid Nabawi berguru dengan Muhammad Yahya al-Ansari, Abu Hazim Salmah al-Dinar, Yahya bin Sa'ad dan Hisham bin Urwah. Mereka ini semua ialah anak murid dari sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Suasana kehidupan Malik bin Anas di Madinah yang ketika itu dipenuhi dengan para tabi‘in amatlah menguntungkannya. Para tabi‘in ini adalah mereka yang sempat hidup bersama sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka sempat belajar, mendengar hadits dan mengamalkan perbuatan para sahabat secara terus. Inilah antara sebab kenapa Malik bin Anas tidak pernah meninggalkan Madinah kecuali apabila pergi menunaikan ibadat hajinya.

Suasana kehidupan Malik bin Anas di Madinah yang ketika itu dipenuhi dengan para tabi‘in amatlah menguntungkannya. Para tabi‘in ini adalah mereka yang sempat hidup bersama sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. Mereka sempat belajar, mendengar hadits dan mengamalkan perbuatan para sahabat secara terus. 

Suasana kehidupan Malik bin Anas di Madinah yang ketika itu dipenuhi dengan para tabi‘in amatlah menguntungkannya. Para tabi‘in ini adalah mereka yang sempat hidup bersama sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. Mereka sempat belajar, mendengar hadits dan mengamalkan perbuatan para sahabat secara terus.  Malik bin Anas kemudian mengambil alih sebagai tokoh agama di Masjid Nabawi. Ajarannya menarik sejumlah orang banyak dari pelbagai daerah dunia Islam. Beliau juga bertindak sebagai mufti Madinah pada waktu itu. Malik juga tokoh yang awal dalam mengumpulkan dan membukukan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Al Muwattha'. Kitabnya ini menjadi hafalan dan rujukan orang banyak hingga ia pernah dikatakan oleh al-Syafi‘i sebagai:

Tidak ada sebuah buku di bumi yang paling mendekati dari al-Qur'an melainkan kitab Imam Malik ini.

Antara tokoh besar yang duduk belajar bersama Malik ialah Abu Hanifah dari Kufah. Selain itu diriwayatkan bahwa sebanyak 1300 tokoh-tokoh lain yang duduk bersama menuntut ilmu bersama Malik di Masjid Nabawi. Antaranya termasuk Muhammad bin Idris, yang kemudian terkenal dengan gelar Imam al-Syafi‘i. Ketinggian ilmu Malik bin Anas pernah diungkap oleh Imam Ahmad bin Hanbal sebagai:

Malik adalah penghulu dari para penghulu ahli ilmu dan dia pula seorang imam dalam bidang hadits dan fiqh. Siapakah gerangan yang dapat menyerupai Malik?

Malik pernah dihukum oleh gubernur Madinah pada tahun 147 H/764 M karena telah mengeluarkan fatwa bahwa hukum talak yang coba dilaksanakan oleh kerajaan Abbasid adalah tidak sah. Kerajaan Abbasid ketika itu telah membuat fatwa sendiri bahwa semua penduduk perlu taat kepada pemimpin dan barangsiapa yang enggan akan dijatuhkan talak ke atas isterinya! Memandang rakyat yang lebih taat ulama' daripada pemimpin, pemerintah Abbasid telah memaksa Malik untuk mensahkan fatwa mereka. Malik enggan malah mengeluarkan fatwa menyatakan bahwa talak sedemikian tidak sah (tidak jatuh talaknya). Malik ditangkap dan dipukul oleh gubernur Madinah hingga bahunya patah dan keluar dari kedudukan asalnya. Kecideraan ini amatlah berat hingga beliau tidak lagi dapat shalat dengan memegang kedua tangannya di dada, lalu dibiarkan saja di tepi badannya.

Malik kemudiannya dibebaskan dan beliau kembali mengajar di Madinah hingga beliau meninggal dunia pada 11 Rabiul-Awal tahun 179 H/796 M. Di antara anak-anak murid beliau yang masyhur ialah ‘Abd al-Rahman bin al-Qasim al-Tasyri (191 H/807 M), Ibn Wahhab Abu Muhammad al-Masri (199 H/815 M) dan Yahya bin Yahya al-Masmudi (234 H/849 M).


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Imam Malik bin Anas (Madzab Imam Maliki) | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top