A`uudzubillaahi mina ‘sy-syaythaani ‘r-rajiim Bismillaahi ‘r-rahmaani ‘r-rahiim
Inna lillahi wa inna ilayhi raaji`uun
Assalamu `alaykum warahmatullaahi wabarakatuh,
Hati kami hancur, mata kami berlinang air mata dan jiwa kami berduka saat kami menyampaikan bahwa Guru kami, Syekh kami, Wali kami, Pembimbing kami Qutub al-Mutasharrif Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani (q), telah meninggalkan kehidupan dunia ini pada malam ini (waktu Michigan), dan berpindah ke al-Rafiiq al-A`laa, Sahabat Tertinggi Allah `Azza wa Jall dan Rasul-Nya. Nabi tercinta Sayyidina Muhammad (saw), Ahl al-Bayt, para Sahabat Nabi (saw) yang diberkahi, dan para Pengikut mereka dalam Kebaikan, para Wali dan para Syuhada Tertinggi dan hamba-hamba Allah (swt) yang saleh.
Para pemimpin yang agung dan mulia dari jutaan orang di seluruh dunia akan merasakan kekosongan yang sangat dalam dalam kehidupan duniawi mereka tanpa kehadiran fisiknya untuk menghibur mereka.
Insya-Allah pemakaman Mawlana Shaykh Hisham akan dilaksanakan pada Kamis, 5 Desember 2024 setelah 'Ashar di Zawiyah Fenton, Michigan.
Kita akan menjalani tiga hari berkabung atas nama Mawlana. Kami meminta semua murid dan kekasih Mawlana di seluruh dunia untuk melakukan Shalat Ghaib untuk Mawlana, membacakan Surat Yasin, Surat al-Mulk, Tahlil, shalawat, Khatm Khawajagan dan menyajikan makanan atas nama Mawlana Shaykh dan menghadiahkan pahalanya bagi ruhnya.
Wassalamu `alaykum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
Hajjah Naziha Adil Kabbani, Syekh Nour Kabbani, Haji Omar Kabbani, Haji Nazem Kabbani, dan seluruh Keluarga Kabbani.
______________________________
Mengenang Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
(28 Januari 1945 - 4 Desember 2024)
Syekh Muhammad Hisham Kabbani dilahirkan di Beirut, Lebanon pada tanggal 28 Januari 1945/14 Shafar 1364 dari pasangan al-Hājj Muhammad Salim al-Qabbānī al-Husayni dan al-Häja Yusrā Utsmān al-'Alayli al-Hasaniyya. Seperti Mawlana Syekh Nazim (q), Syekh Hisyam adalah keturunan Rasulullah (saw), dari jalur Hasanī dan Husainī serta dari kedua orang tuanya. Silsilah keluarganya yang bermartabat terkenal dan terdokumentasi dengan baik di Lebanon dan Suriah.
Syekh Hisyam bertemu dengan Mawlana Syekh Nazim (q) dan gurunya yang diberkahi dan terhormat, Grandsyekh kita, Sultān al-Awliyā Mawlana Syekh 'Abd Alläh Fa'iz al-Dāghistānī (q) (Allah menyucikan jiwa mereka) di Damaskus pada tahun 1958 ketika beliau berusia 13 tahun dan Mawlana Syekh Nazim berusia 36 tahun. Pada saat itu Mawlana Syekh Nazim (q) telah bersama Grandsyekh selama 16 tahun. Syekh Hisyam mendampingi Grandsyekh selama 15 tahun dan telah mendampingi Mawlana Syekh Nazim ق selama lebih dari 55 tahun.
Selain silsilah kenabian yang telah disebutkan, Syekh Hisyam berasal dari salah satu keluarga besar Sunni di Beirut. Paman dari pihak ibu, Syekh Ahmad Mukhtār Utsmān 'Alaylī (1316-1404/1899- 1984) memimpin Dar al-Fatwa di Lebanon selama 22 tahun (1962-1984) dan merupakan salah satu ahli hukum Syafi'i terbesar di Syam, sedangkan dari paman lainnya Syekh 'Abd Alläh 'Alaylī adalah seorang tokoh intelektual terkemuka di dunia Arab.
Ayah Syekh Hisham, Hajji Muhammad Salim, adalah salah satu pemilik tanah besar dan pedagang kain terpenting di Timur Tengah dan karena rumahnya lebih besar daripada rumah Syekh Mukhtär, beliau sering menggunakannya untuk menerima tamu terkemuka di Dar al-Fatwa. Di sinilah Syekh Hisyam sempat duduk di kaki para tokoh penting dari Lebanon dan Suriah seperti yang telah disebutkan, termasuk Ketua Räbițat al-'Ulamā' Syekh Abü al-Khayr al-Maydānī (wafat 1380/1960), penerusnya Sayyid Makkī al-Kattänī (13 12-1393/1 895-1973), Syekh Ibrähīm al-Ghaläyīni al-Naqshbandī (1300-1378/1 883-1959) yang oleh Grandsyekh dijuluki orang yang ikhlas” (Ibrãhim al-mukhlis), serta Syekh Muhammad Şalih Farfür (1318-1407/1900-1987).
Yang paling penting, Mawlana Syekh Nazim (q) mengungkapkan bahwa Grandsyekh (q) telah menyebut Syekh Hisyam sebagai “Pertolongan Allah” (Madad al-Haqq) dan “Bukti yang Dipersembahkan dari Allah” (Hujat Allãh al-Mukhlis) di antara gelar-gelar spiritual lainnya. Pada bulan Jumáda 1431 (Mei 2010 ) Mawlana Syekh Nazim (q) sendiri menyebut Syekh Hisham sebagai Qutb al-Mutasharrif, Orang Suci Agung yang bertanggung jawab atas takdir.
Syekh Hisham kemudian belajar kedokteran di Universitas Louvain (Belgia), setelah itu beliau pindah ke Jeddah dan bekerja bersama saudaranya dokter Dr. Mahmud Kabbani (w. 2018) dalam mengelola rumah sakit di sana. Di rumah sakit yang sama Syekh Hisham kadang-kadang bekerja dengan tamu yang terkenal seperti Dr. Sämer al-Nass, Syekh Rasht Qabbänī sang Mufti Lebanon, dan Badr al-Din Ahmad Hassün sang Mufti Suriah.
Di Mekah, beliau berteman dengan Sayyid Muhammad bin 'Alawi al-Mäliki. Dr. Mahmud kemudian berinisiatif mendaftarkan seluruh keluarga Kabbani dalam US Green Card lottery yang membuat Syekh Hisyam dan keluarganya mendapat kesempatan untuk pindah ke AS yang, atas arahan Mawlana Syekh Nazim (q), beliau memutuskan untuk pindah ke AS. dan mendarat di New York pada tahun 1990 dan pindah ke California.
Sejak tahun 1997 Syekh Hisyam telah berkunjung ke Indonesia dan kemudian secara rutin datang kembali ke Indonesia, mengunjungi beberapa daerah termasuk Batam, Bukittinggi, Padang, Jakarta, Sukabumi, Bandung, Pekalongan, Solo, Semarang, Jogjakarta, Demak, Gresik, Kudus, Boyolali, Wonosobo, Malang, Jepara, Surabaya, Madura, Bali. Terakhir Mawlana Syekh Hisyam berkunjung ke Indonesia pada tahun 2017 dan karena kondisi kesehatannya, beliau tidak lagi bepergian ke tempat-tempat yang jauh, namun masih tetap aktif di zawiyah beliau di Fenton, Michigan.
Dengan Mawlana Syekh Nazim (q) dan Mawlana Syekh Hisyam (q), Allah telah menjadikan segala kesulitan menjadi mudah, Kita bersyukur mengenalnya karena beliau adalah jalan pintas kita menuju Cahaya dalam Agama ini. Nũr inilah yang menjadi tujuan setiap orang berakal. Hal ini digambarkan dalam ayat yang luar biasa: “Dia memberi hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki, dan siapa yang diberi hikmah, sesungguhnya dia telah menerima kebaikan yang melimpah! Namun tidak ada yang mengingatnya kecuali orang-orang yang berakal."
Semoga Allah memberi kita hikmah ini dan menjaga kita tetap berada di jalan yang Dia perintahkan dan Dia cintai untuk kita.
Pada hari Rabu, 4 Desember 2024 Mawlana Syekh Hisyam (q) meninggalkan dunia yang fana ini menuju al-Rafiiq al-A`laa, Persahabatan Tertinggi Allah `Azza wa Jalla dan Rasul-Nya (saw).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada Mawlana Syekh Nazim (q) dan Mawlana Syekh Hisyam (q) dan mengangkat derajat beliau setinggi-tingginya di Surga, bi hurmatil habib, bi hurmatil Fatihah.
Post a Comment Blogger Disqus