Mistikus Cinta

0

Manaqib Mbah Panjalu

Sebagai referensi utama penulisan Sejarah Mbah Panjalu ini, penulis ambilkan dari 2 (dua) kali acara khaul di Pondok PETA.

Yang pertama, pada khaul tahun 1982. Ketika itu, Mbah Slamet Muhammad Nur, salah satu murid utama Syekh Mustaqim, mendapatkan tugas dari Hadlrotus Syekh Abdul Djalil Mustaqim untuk menyampaikan manaqib Shohibul Khaul, asy Syekh Mustaqim bin Muhammad Husein. Dalam penyampaian manaqib itu, Mbah Slamet banyak menceritakan tentang sejarah Mbah Panjalu.

Yang ke dua, pada khaul tahun 1996. Pada waktu itu, almaghfurlah K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam penyampaian Mauidhotul Hasanahnya juga menceritakan secara gamblang sejarah kehidupan Mbah Panjalu.

Dua sumber utama itulah yang dijadikan rujukan penulis yang kemudian juga penulis tambahkan dengan beberapa ambilan sumber yang lain sebagai pendukungnya.

Perbedaan mendasar tentang cerita Mbah Panjalu, antara cerita yang beredar di masyarakat dan cerita yang dipaparkan oleh Mbah Slamet dan Gus Dur di acara khaul tersebut adalah tentang agama yang dianut Prabu Sang Hyang Borosngora atau Mbah Panjalu.

Kalau pada cerita yang beredar di masyarakat, Prabu Borosngora semula beragama Hindu lalu kemudian diislamkan oleh Sayyidina Ali, karromallohu wajhah. Sehingga, dalam cerita rakyat itu, Prabu Borosngora disebutkan sebagai raja Panjalu pertama yang beragama Islam.

Sedangkan, pada cerita yang dipaparkan Mbah Slamet dan Gus Dur, Prabu Cakradewa (ayah Mbah Panjalu) adalah seorang ulama yang datang dari negeri Samudera Pasai. Bahkan, menurut Gus Dur, jati diri Prabu Cakradewa sebenarnya adalah seorang sayyid atau habib keturunan Sayyidina Muhammad, Rasulullahi Shollallahu 'Alaihi wa Aalihi wa Shokhbihi wa Sallam yang bernama asli Sayyid Muhammad bin Umar yang datang ke tanah Jawa pada awal abad XIV, atau sekitar tahun 1300 Masehi. Kedatangan Sayyid Muhammad bin Umar itu adalah dalam rangka membawa misi dakwah agama Islam.

Sedangkan, putera ke dua Prabu Sang Hyang Cakradewa yakni Pangeran Borosngora (hidup sekitar tahun 1330 awal abad 15 Masehi) inilah yang akhirnya terkenal dengan nama Mbah Panjalu yang memiliki nama asli Sayyid Ali bin Muhammad bin Umar. Mbah Panjalu hidup sezaman dengan Sayyid Husain Jamaludin al Akbar atau lebih populer dengan nama Syekh Maulana Jumadil Kubro (w. 1376) dan putera beliau, Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi (ayah Sunan Ampel / 1401-1481) dan Syekh Maulana Ishaq (ayah Sunan Giri / l443-1506).

Sedangkan, Syekh Maulana Jumadil Kubro adalah keturunan ke 20 dari Rasulullah Muhammad SAW. Beliau adalah ibn Maulana Ahmad Syah Jalaludin bin Maulana Abdullah Azmatkhan bin al Imam Abdul Malik Azmatkhan bin al Imam Alawy Ammil Faqih (paman al Imam al Faqih al Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy) bin al Imam Muhammad Shohib Mirbath bin al Imam Ali Kholi' Qosam bin al Imam Alawy bin al Imam Muhammad bin al Imam Alawy bin al Imam Ubaidillah bin al Imam Ahmad al Muhajir bin al Imam Isa ar Rumy, dan seterusnya sampai kepada Sayyidina Muhammad SAW.

Ketika itu, Gus Dur juga menyampaikan bahwa keturunan Mbah Panjalu banyak yang menjadi ulama dan da'i ilalloh di tanah Jawa. Para ulama keturunan al Quthub al Ghouts as Sayyid asy Syekh Maulana Mbah Panjalu, rodliyallohu 'anhu, rata-rata memiliki ilmu kesaktian tingkat tinggi, salah satu di antaranya yakni Raden Jaka Tingkir.

Gus Dur juga menyampaikan bahwa Mbah Panjalu adalah orang yang pertama kali membawa dan mendakwahkan thoriqot Syadziliyah di tanah Jawa. Salah satu zuriyyat Mbah Panjalu yakni al Quthub asy Syekh Maulana asy Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (1448-1568) adalah juga merupakan mursyid thoriqot Syadziliyah.


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Mbah Panjalu (Prabu Hariang Kencana Borosngora / Sayyid Ali Bin Muhammad Bin Umar) | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top