Ketika kalian masuk ke dalam Tarekat, kalian harus benar-benar memperhatikan sebuah prinsip dalam Tarekat, dan jika kalian tidak mengikutinya, kalian akan dikeluarkan darinya, bahkan jika kalian datang dan memohon kepada Syekh atau mursyid, sebagaimana yang kami katakan bahwa ada seorang mursyid untuk setiap orang.
Jika kalian terus menyalakan pikiran kalian, kalian tidak perlu datang kepada Syekh. Pikiran kalian harus ditidurkan bila kalian ingin dibimbing oleh Syekh! Jadi prinsip pertama dalam Tarekat sebagaimana yang dikatakan oleh Grandsyekh adalah, an ya`ataqid al-muriid anna mursyidahu `alamu minhu bi haqiqati `aqlihi wa ruuhihi, “Seorang murid harus tahu bahwa mursyidnya mengetahui segala kondisinya melebihi apa yang ia ketahui tentang dirinya sendiri.” Ia harus mempercayai hal tersebut. Jika ia tidak percaya bahkan 1% saja, ia akan kehilangan sisanya yang 99%!
Murid harus bertawakal sepenuhnya agar pintu dibukakan baginya. Ruh kalian merindukannya karena itu adalah sesuatu yang murni dan tidak dapat dihancurkan. Cahaya yang Allah (swt) gunakan untuk menciptakan seluruh makhluk adalah cahaya surgawi dan tidak seorang pun mengetahui bagaimana ruh itu masuk atau pergi, tetapi ketika ia masuk, ia akan memberikan hayaat, kehidupan, dan ketika ia pergi, ia memberikan mamaat, kematian. Ini sangat mengagumkan. Awliyaullah dan para Anbiya bertanya-tanya tentang cara kerjanya. Tidak ada sains yang dapat memahami bagaimana ruh itu masuk dan pergi. Ruh itu masuk dan membuat bayi menjadi hidup. Jika kalian menjaga kemurian ruh tersebut, sebagaimana ketika ia berada di Hari Perjanjian, maka ilmu-ilmu akan dibukakan bagi kalian.
Itulah sebabnya mengapa seorang murid harus tahu betul bahwa Syekhnya lebih tahu mengenai otaknya, kepandaiannya, dan kondisi ruhnya daripada yang ia ketahui sendiri. Lalu bagaimana mungkin kalian berargumen ketika Syekh mengatakan sesuatu? Kalian harus mengatakan, “sami`na wa atha`na”. Kata-kata mereka bagaikan permata, mereka tidak melempar permata-permata di antara kaki-kaki binatang, permata mereka sangat berharga!
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Post a Comment Blogger Disqus