Habib Ali terhitung masih keponakan Habib Sholeh Tanggul Jember, beliau meninggal di usia muda kurang lebih baru berusia 32 tahun, beliau wafat dalam keadaan syahid karena beliau termasuk salah satu korban keganasan dan kekejaman PKI pada tahun 1965, beliau di culik oleh PKI kemudian di bawa ke hutan Kumitir bersama dengan para tawanan PKI lainnya untuk di eksekusi, di hutan itulah beliau ditembak sampai meninggal, jasad beliau ditemukan terpisah dengan jasad-jasad lainnya oleh seorang perempuan paruh baya pencari kayu bakar, kemudian si perempuan paruh baya itu sambil lari berteriak-teriak memanggil suaminya ..ono wong mati arab, ono wong mati arab...ono wong mati arab.. singkat cerita, bersama dengan suaminya dan mengajak beberapa orang warga akhirnya di kubur lah jasad itu...(saksi hidup anak dari penemu jasad Habib Ali masih ada sampai sekarang).
Riwayat ini lebih bisa gamblang dan jelas karena pada sekitar tahun 2000, salah satu seorang penyebab kematian Habib Ali yang menembak beliau sampai meninggal datang ke kubur beliau untuk meminta pengampunan, diceritakan bahwa orang itu menangis sejadi-jadinya untuk meminta maaf kepada beliau dan kepada segenap keluarga yang ditinggalkannya, dia benar-benar merasa berdosa dan bertobat atas perbuatannya, hidupnya merasa tidak tenang dan susah dia menceritakan dari awal hingga akhir sampai di eksekusinya Habib Ali. Dari pengakuannya orang itu mengatakan sebetulnya dia seorang muslim akan tetapi karena saking takutnya menerima ancaman dari para gerombolan PKI yang bengis dan kejam itu, terpaksa dia melakukan perintah para Komunis itu untuk menembak Habib Ali, karena kanan kiri telinganya sudah menempel moncong senapan yang siap meledak, kalau tidak mau menembak Habib kepalanya sendiri akan di ledakan.
Post a Comment Blogger Disqus
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.