Kaifiyat Bhasirah ialah memandang dan melihat dengan Mata Hati.
Bahwa Hakikat terbitnya sesuatu perbuatan/Af'al makhluk itu adalah pada hakikatnya Af'al Allah adanya.
Adapun macam I'tiqad dalam mentauhidkan Af'al/ Perbuatan itu terbagi menjadi 4 macam yakni.
1) I'tiqad Jabariyah.
Golongan yang menganggap semua perbuatan itu disandarkan pada Allah semata-mata manusia tidak punya daya upaya. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD tetapi tidak ada kuasa merubah taqdir.
Golongan yang menganggap semua perbuatan itu disandarkan pada Allah semata-mata manusia tidak punya daya upaya. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD tetapi tidak ada kuasa merubah taqdir.
2) I'tiqad Qadariyah.
Golongan yang tidak mengakui bahwa Allah-lah yang melakukan perbuatan. manusia bebas melakukan kehendaknya tanpa daya upaya dari Allah. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD dan ada kuasa untuk merubah taqdir.
Golongan yang tidak mengakui bahwa Allah-lah yang melakukan perbuatan. manusia bebas melakukan kehendaknya tanpa daya upaya dari Allah. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD dan ada kuasa untuk merubah taqdir.
3) I'tiqad Alasy'ariyah Maturidiyah (Ahlussunnah)
Golongan yang mengakui bahwa sekalian perbuatan dari Allah tetapi ada bagi hamba itu usaha dan ikhtiar. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD, tetapi kadang bisa merubah taqdir, kadang juga tidak kuasa merubah taqdir.
Golongan yang mengakui bahwa sekalian perbuatan dari Allah tetapi ada bagi hamba itu usaha dan ikhtiar. Golongan ini merasa diri ADA WUJUD, tetapi kadang bisa merubah taqdir, kadang juga tidak kuasa merubah taqdir.
4) I'tiqad kasyaf. (Sufi)
Golongan ahli kasyaf (arifbillah) yang mengetahui segala perbuatan dengan pandangan kasyaf. Golongan ini merasa diri TIDAK ADA WUJUD, urusan taqdir mereka mengembalikan dengan INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN artinya: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.
Golongan ahli kasyaf (arifbillah) yang mengetahui segala perbuatan dengan pandangan kasyaf. Golongan ini merasa diri TIDAK ADA WUJUD, urusan taqdir mereka mengembalikan dengan INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN artinya: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.
Inna Lillahi yang dimaksud adalah baik dan buruk adalah kepunyaan Allah dan semuanya akan kembali kepada Allah. Bagi mereka yang telah kasyaf dengan pandangan wahdatussyuhud maka baik dan buruk adalah satu kesatuan dari ciptaan Allah dan akan kembali kepada Allah.
Baik dan Buruk itu Ibarat Yin dan Yang. satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Allah menciptakan baik buruk itu sebagai sebuah jalan. Siapa yang berbuat baik akan mendapatkan yang baik, siapa yang berbuat buruk akan mendapatkan yang buruk, siapa yang menanam dia yang memetiknya (Sebab Akibat) Tinggal manusia yang mau memilih jalan yang mana yang akan dilaluinya.
Firman Allah:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya". (QS As Syams 91 : 8)
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya". (QS As Syams 91 : 8)
Firman Allah:
"Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (haq dan bathil)." (QS Al Balad 90:8-10)
Siapa yang cenderung kepada api dia akan kembali kepada api. Siapa yang cenderung kepada Cahaya dia akan kembali kepada Cahaya.
Wallahu a'lam
Post a Comment Blogger Disqus