Jangan terlalu jauh mencari keindahan
Keindahan ada dalam diri
Malah jagat raya terbentang dalam diri
Jadikan dirimu Cinta
Supaya dapat kau melihat dunia (dengan jernih)
Pusatkan pikiran, heningkan cipta
Siang malam, waspadalah!
Segala yang terjadi di sekitarmu
Adalah akibat perbuatanmu juga
Kerusakan dunia ini timbul, Wujil!
Karena perbuatanmu
Kau harus mengenal yang tidak dapat binasa
Melalui pengetahuan tentang Yang Sempurna
Yang langgeng tidak lapuk
Pengetahuan ini akan membawamu menuju keluasan
Sehingga pada akhirnya mencapai Tuhan
Keindahan ada dalam diri
Malah jagat raya terbentang dalam diri
Jadikan dirimu Cinta
Supaya dapat kau melihat dunia (dengan jernih)
Pusatkan pikiran, heningkan cipta
Siang malam, waspadalah!
Segala yang terjadi di sekitarmu
Adalah akibat perbuatanmu juga
Kerusakan dunia ini timbul, Wujil!
Karena perbuatanmu
Kau harus mengenal yang tidak dapat binasa
Melalui pengetahuan tentang Yang Sempurna
Yang langgeng tidak lapuk
Pengetahuan ini akan membawamu menuju keluasan
Sehingga pada akhirnya mencapai Tuhan
Sebab itu, Wujil! Kenali dirimu
Hawa nafsumu akan terlena
Apabila kau menyangkalnya
Mereka yang mengenal diri
Nafsunya terkendali
Kelemahan dirinya akan tampak
Dan dapat memperbaikinya
Hawa nafsumu akan terlena
Apabila kau menyangkalnya
Mereka yang mengenal diri
Nafsunya terkendali
Kelemahan dirinya akan tampak
Dan dapat memperbaikinya
Kadangkala kita tidak melihat atau menyadari luasnya potensi didalam diri sendiri, dalam sastra China, Alam semesta disebut sebagai “Macro Universe” dan manusia disebut sebagai “Micro Universe” alias apa saja yang ada di alam semesta ada pula ditubuh manusia; tanah, air, angin, api, langit, bintang dll. Demikian pula dengan potensi seseorang yang kadang minder atau merasa kalah bakat dengan orang lain, sebenarnya didalam dirinya terdapat bakat-bakat atau kemampuan yang sudah diberikan oleh Yang Maha Pencipta. Hanya perlu di “explore” ibarat explorasi di angkasa luar mencari temuan atau ilmu baru demikian pula dengan “micro universe”. Jelajahilah diri kita sendiri seperti menjelajahi angkasa, banyak hal yang bahkan diri kita belum tahu, dan begitu menemukan akan terdengar kata “OOoooooo yang panjang”. Saya menyimpulkan bahwa sang pelawak tengah mengalami degradasi diri dan mencurahkan isi hatinya kepada sang Sunan.
“Konon menurut ajaran Prabu Kresna kepada Harjuna”, di alam semesta ini ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang tidak akan dapat binasa yaitu “roh” dan Allah. Dalam konsep Bhagavad Gita, roh adalah satu dengan Allah, hal ini menurut saya pribadi tidak berbeda dengan Qur’an yang menyatakan bahwa Allah meniupkan roh kepada tubuh manusia yang kemudian menjadikannya hidup.
Perlu diketahui (sampingan) sekedar untuk pengetahuan bahasa Sanskrit bahwa nama Harjuna artinya “yang tidak akan lapuk” berasal dari nama pepohonan yang dulu tumbuh di India bernama pohon arjun.
Pengetahuan tentang Yang Sempurna hanya dapat diperoleh dengan keterbukaan hati dan pikiran, dan tiada akan ada habis-habisnya. Konon orang yang dapat mengenali rohnya sendiri maka dia mengenal Tuhan. Disaat seseorang berbincang-bincang dengan jiwanya sendiri, maka segala nafsu menjadi hilang sesaat, karena roh dari Yang Kuasa adalah murni tanpa nafsu, (nafsu itu sendiri datangnya dari pikiran dan sifat manusia).
Mengheningkan cipta, dalam sanskrit, cipta adalah pikiran, akal, kreasi. Saat itu diheningkan, disunyikan, tanpa ada kata-kata apapun dalam pikiran, disitulah sang roh berbicara, disitulah hati nurani muncul. mereka yang sering melakukan hal ini, nafsunya menjadi terkendali (bukan hilang tapi diperkecil persentasi kebrutalannya). Disaat manusia hening pikirannya dalam kesendirian, disanalah manusia akan menemukan kebenaran dimana dirinya tidak dapat berbohong pada dirinya sendiri, disini pulalah “dapat” terjadinya “koreksi diri yang murni” (itu kalau mau dengar kata hatinya, kalau tidak ya sudah..)
Proses ini sudah dikenal dari jaman dahulu kala, di berbagai tempat dan berbagai kebudayaan dunia, bernama “Samadhi” atau bertapa (tasawuf). Bukan untuk mencari senjata sakti atau kekayaan, tapi mencari “sang roh” dimana seperti yang saya jelaskan diatas, roh dan Allah adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan baik menurut ajaran manapun.
Manusia dalam kehidupan diberi dua pilihan, negatif atau positif, sesuai hukum alam. Perusak atau Merawat, Jahat atau Baik, Benar atau Salah, Yin dan Yang, dalam filosofi China kuno, ”Jangan berusaha jadi manusia yang jahat, jangan pula berusaha jadi manusia yang baik tapi jadilah manusia” (lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan yang diberikan Yang Maha kuasa.)
Post a Comment Blogger Disqus