Di antara hal-hal paling mudarat bagi seseorang kala sedang shalat, tilawah Al-Quran, dan zikir kepada Allah Swt. ialah was-was di dalam hati, banyaknya pikiran yang melintas, serta bisikan-bisikan hati tentang segala sesuatu yang telah lalu maupun yang akan datang. Apabila hati tenggelam di dalamnya, pasti itu akan merusak hakikat ibadah-ibadah ini, maknanya, serta maksud yang ditujunya. Mungkin pula akan merusak bentuk ibadah itu sendiri sehingga seakan-akan orang tersebut tidak mengerjakannya sama sekali atau bahkan bisa menjadikan keadaannya lebih buruk lagi. Semua itu dapat diketahui oleh setiap orang yang memerhatikan serta mengalaminya, yang termasuk dalam kalangan orang-orang yang selalu mementingkan urusan agamanya, memenuhi hak Allah, dan bersungguh-sungguh dalam menuju kebahagiaan akhiratnya.
Kemudian, sekiranya pikiran-pikiran yang melintas dan bisikan-bisikan yang memenuhi hatinya itu berkaitan dengan amal ketaatan yang tak ada hubungannya dengan apa yang sedang dikerjakannya, hal itu pasti akibat tipu daya setan yang mengelabui manusia dan memperindah keburukan di tengah-tengah perbuatan kebajikan. Apabila hanya berkaitan dengan sesuatu yang termasuk mubah saja, keadaannya lebih buruk daripada yang sebelumnya. Lebih jauh lagi apabila hal itu berkaitan dengan perkara yang bersifat maksiat, tentunya hal itu lebih buruk dan lebih jahat. Ada kemungkinan hal itu justru akan menjauhkan seseorang dari hadirat Allah Swt. sehingga menjadikannya termasuk dalam lingkungan orang-orang yang dibenci dan terusir.
Oleh sebab itu, hendaknya setiap orang selalu bersikap waspada dan jangan membiarkan dirinya
terganggu oleh bisikan-bisikan dan was-was yang tak ada gunanya, sementara ia sedang berdiri di hadapan Allah, menyebut nama-Nya, bermunajat kepada-Nya, dan bershalat demi keridhaan-Nya seraya membaca kitab suci-Nya. Firman Allah Swt.: Barang siapa berjihad, sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya, tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam. (QS Al-Ankabut [29]: 6)
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Fushshilat [41] 35-36)
Kitab Al-Fushul al-Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hukmiyyah karya Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Haddad.ra
Post a Comment Blogger Disqus