Kita berada di zaman ketika banyak orang yang kebingungan, kita bingung, mereka bingung, para ulama bingung, presiden bingung, ada suatu kebingungan besar dan setiap orang berpikir bahwa dirinya benar dan itulah masalahnya. Kita berdoa kepada Allah (swt) demi Sayyidina Muhammad (s) dan awliyaullah untuk senantiasa mengumpulkan kita bersama orang-orang yang digambarkan Allah sebagai berikut,
رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, di antara mereka ada yang telah gugur, sebagian ada yang menunggu, tetapi mereka tidak akan mengubah (janji mereka) pada akhirnya. (Surat al-Ahzaab, 33:23)
“Orang-orang yang telah berjanji kepada Allah, dan di antara mereka ada yang masih hidup dan sebagian lagi ada yang telah meninggal dunia," itu adalah arti harfiahnya, tetapi itu juga dapat bermakna, “Orang-orang yang menjaga janji mereka kepada Allah," mereka berada di jalan yang lurus, Shiraat al-Mustaqiim dan sebagian telah mencapai Maqaam at-Taslimiyya, artinya mereka mati sebelum mereka mati seperti Sayyidina Abu Bakr ash-Shiddiq (r), mati secara fisik berbeda dengan mati secara spiritual. Selama ruh kalian masih berada di dalam jasad, kalian harus membuat ruh berserah diri kepada Allah dalam segala hal. Jadi kita berdoa, "Yaa Rabbii, janganlah Engkau mencabut keberuntungan kami dengan bersama awliyaullah, yaitu orang-orang yang Engkau gambarkan di dalam Al-Qur'an Suci sebagai rijaalun shadaquu ma `ahadu 'Allahu `alayhi, orang-orang yang menjaga janji mereka!
Shaykh Hisham Kabbani
Sumber: FB Naqshbandiyya Nazimiyya
Post a Comment Blogger Disqus