Mistikus Cinta

0
Ketika Nabi Muhammad s.a.w. baru saja wafat, diriwayatkan bahwa ketika Sayyidina Ali Bin Abu Thalib r.a meletakkan jasad baginda diatas tempat tidurnya, tiba-tiba terdengar suara ghaib dari penjuru rumah berseru dengan nada tinggi: ””Jangan kamu mandikan jenazah Muhammad, karena ia adalah orang yang suci lagi pula membawa kesucian!” Ali curiga terhadap suara itu seraya ia bertanya:

“Siapakah engkau? Bukankah Rasulullah menyuruh kami memandikannya? Tiba-tiba terdengar suara ghaib yang lain berseru sebaliknya:

“Hai Ali! Mandikanlah Beliau! Suara ghaib yang pertama itu berasal dari suara iblis yang terkutuk karena dengki terhadap Muhammad s.a.w. dan ia bermaksud supaya Nabi Muhammad tidak dimasukkan kedalam liang kuburnya dalam keadaan dimandikan.”

Sayyidina Ali berkata: ”Semoga Allah membalas engkau dengan kebajikan dikala engkau memberitahukan, bahwa suara itu berasal dari iblis. Sekarang siapakah pula sebenarnya engkau sendiri?”

“Aku adalah Khidir. Aku datang untuk menziarahi jenazah Muhammad s.a.w.” Jawab suara itu.

Kemudian Sayyidina Ali r.a pun memandikan jenazah Nabi Muhammad s.a.w. sedang Al Fadhal Bin Abbas dan Usamah Bin Zaid r.a menimbakan air dan malaikat Jibril datang membawa harum-haruman dari syurga. Mereka kafani dan kuburkan beliau di kamar rumah Siti Aishah pada malam Rabu dan ada yang mengatakan pada malam Selasa.

Kewafatan baginda telah menyebabkan kesedihan yang tidak sedikit dikalangan seluruh ummat, terlebih lagi para sahabat yang terdekat. Kata-kata yang dilahirkan oleh para sahabat demi setelah mengetahui kewafatan beliau amatlah mengharukan.

Seketika membuka kain selubung yang menutupi wajah Nabi SAW yang baru saja wafat, Sayyidina Abu Bakar As Siddiq berkata dengan penuh terharu:

“Demi ayah dan bundaku! Alangkah indahnya hidupmu dan alangkah indahnya matimu! Demi Allah! Sekali-kali tidak akan terkumpul dua kematian atas dirimu. Adapun mati yang telah ditentukan Allah bagimu, telah kau alami. Dan setelah itu takkan ada lagi kematian yang datang kepadamu untuk selama-lamanya!”

Hassan Bin Thabit r.a salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang utama dan penyair Islam yang agung dizaman Rasulullah, telah menerima berita kewafatan baginda dengan berat sekali. Kesedihan yang dirasakannya dapat kita saksikan dari sebuah syair yang ditinggalkan setelah kewafatan Rasulullah:

“Duhai, engkaulah biji mataku
Dengan kematianmu,
aku menjadi buta
tak dapat melihat
siapa yang ingin mati sepeninggalmu
biarlah ia mati pergi menemui ajalnya
Aku, hanya risau haru dengan kepergianmu…..”

Tetapi antara banyak orang tentu sekali yang paling merasakan berat atas kewafatan baginda ialah kaum keluarganya yang terdekat seperti puteri baginda yang paling dikasihinya Siti Fatimah serta istri-istri baginda terutama Siti Aisyah r.a.

Pernah suatu hari, Ummu Mukminin Siti Aisyah r.a bersenandung dengan suara terharu sambil berdiri dikubur Nabi s.a.w. Katanya:

“Wahai insan yang tidak pernah memakai sutera
Yang tak pernah tidur diatas tilam yang empuk
Wahai insan yang keluar dari dunia dan perutnya
Tidak pernah kenyang dengan roti dan gandum
Wahai insan yang memilh tikar tempat tidurnya
Wahai insan yang berjaga sepanjang malam tanpa tidur’
Karena takut sentuhan neraka sa’ir…….”

Di riwayatkan sepeninggal ayahnya, orang melihat Siti Fatimah Azzahra selalu berikat kepala, tubuhnya semakin kurus dan matanya membengkak karena menangis terus menerus, bahkan ia sering tidak sadarkan diri. Kepada putera-puteranya ia selalu mengatakan:

“Mana dia ayah yang mencintai kalian itu? Aku tidak pernah lagi melihat dia membuka pintu ini. Kalian tidak akan pernah lagi naik keatas punggungnya seperti yang biasa kalian lakukan…” 

Pohon yang biasanya mendapatkan kasih sayang itu, semakin layu dan mengering………


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Kejadian Saat Mengurus Jenazah Nabi SAW | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top