Mistikus Cinta

0
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani  Excerpted from Pearls & Coral The Path to the Divine Presence
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani
Excerpted from Pearls & Coral The Path to the Divine Presence


Bismillahhirrahmannirahim

Dimana kita kehilangan dzikir kita atau ingatan kita kepada Allah swt; dimana kita terputus walaupun cuma sedetik saja, maka segera ego kita akan melompat keluar karena ingin diperhatikan. Untuk itulah, disaat nafsu seseorang ingin diperhatikan, yang lain harus menyadari bahwa dia telah keluar dari lingkaran asosiasi/kejemaahan maka dia harus ditarik kembali.

Adalah berat bagi ego kita untuk menjadi 'hanya salah satu' dari kebanyakan orang. Bukan menjadi seseorang yang berbeda. Nafsu selalu menunggu seseorang untuk kehilangan total kesadarannya, sehingga nafsu bisa melompat keluar. Para sufi hidup didalam asosiasi, kejemaahan. Kehidupannya berisi suhbah/nasehat. Mereka semuanya mempunyai tujuan yang sama, niat yang sama namun posisi mereka berbeda. Tiap orang berada dalam tingkatan masing-masing namun perbedaan itu sebenarnya `selaras' satu sama lain.

Ketika kita berada dalam asosiasi, jangan mengatakan bahwa "problem saya beda dengan dia" atau "karakter saya beda dengan dia" atau "saya punya gagasan berbeda dengan dia". Jangan berpikiran bahwa diri sendiri adalah 'seseorang'. Jangan! Semua orang yang datang bersama dalam suatu suhbah/asosiasi, apapun perbedaan mereka, sebenarnya mereka `selaras' satu sama lain.

Jangan terlalu yakin akan diri sendiri, jangan pernah berpikir bahwa kalian tidak melakukan sesuatu agar diperhatikan. Siapa sih yang tidak ingin diperhatikan? Berapa banyak yang kita katakan atau kita lakukan bukan karena suatu tujuan? satu, dua? Berapa banyak?. Apa yang kalian katakan mungkin terbungkus oleh `tujuan' yang lebih dalam. Tanyakan pada diri sendiri atau tanya pada hati kalian mengapa kalian berbicara dan berlaku seperti itu ? Tidak seorangpun lepas dari egonya, sampai mereka mencapai maqom/posisi yang aman.

Sebelum mencapainya, segalanya dapat terjadi setiap saat dan tidak kurang dari satu detik, lebih cepat dari perkiraan kalian. Kadang kita terkejut dengan diri sendiri karena melakukan sesuatu hal yang konyol, "Mengapa saya melakukan itu ? Mengapa saya mengatakan hal seperti ini ?" Pikiran terlalu lambat untuk menangkapnya, karena ego bergerak lebih cepat dari pikiran! Kita berusaha memahami saat segalanya telah terjadi. Jadi, untuk tetap waspada / sadar adalah lebih penting dari pada hanya berpikir.

Saat nafsu seorang sufi melompat ke depan, keinginan untuk diperhatikan melalui amarah dan permusuhan terhadap saudara dan teman-temannya. Ini adalah cara paling terkenal agar diperhatikan yaitu dengan mengkritik, menyalahkan, amarah dan yang serupa dengan hal ini. Saat hal ini terjadi, kewajiban bagi mereka yang dikritik, yang dituduh, yaitu dengan menemui ruh orang yang melawannya dengan hatinya bukan dengan egonya.

Hal ini sangat penting. Saat seseorang melawan kalian atau mengkritik kalian dengan ke-ego-an mereka, dengan nafsu mereka, jangan dilawan lagi dengan nafsu atau ego, karena jika kalian melakukan itu kalian sedang dalam peperangan. Semua hanya akan memanas dalam waktu singkat. Inilah aturan bagi siapapun agar kita dapat menggunakannya setiap saat.

Di saat seseorang mengkritik atau menyerang kalian, karena nafsu mereka, maka temuilah mereka dengan hati kalian jangan dengan ego kalian. Jangan balik menyerang atau mengkritik. Hal itu tidak akan menolong. Hanya akan melempar kalian berdua keluar dari asosiasi tersebut. Demikianlah ajaran para guru sufi sejati.

Wa min Allah at Tawfiq

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Ego dan Asosiasi / Kejama'ahan (12) | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top