Mawlana Shaykh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Ditranslasi dari "Secrets Behind Secrets"
The Schweiben Alpen, July 15–18, 1985
Ego mengetahui ribuan trik untuk menipu kalian. Seperti seorang wanita yang merengek pada suaminya untuk lebih memperhatikan dia atau memberikan lebih banyak cincin dan semacamnya. Seperti itulah ego memasang berbagai perangkap untuk kalian. Ego membuat lebih banyak jebakan pada wanita daripada pria. Wanita lebih mudah tertipu namun mereka juga lebih mudah terpuaskan dan mencapai kedamaian dengan cepat. Namun untuk pria, karena dia lebih kuat, jebakan egonya juga lebih kuat. Kalian dapat memaku kayu dengan mudah, namun pria seperti sebuah batu.
Adalah sulit untuk memuaskan ego pria, namun bila dia sudah puas, maka kepuasan itu akan terus berlanjut dan mudah bagi mereka untuk mengontrol egonya. Bagi wanita, walaupun cepat merasa puas, susah bagi mereka untuk terus mengontrol egonya, karena dia akan kembali tertipu oleh egonya lagi. Pria adalah alasan bagi wanita untuk kehilangan kontrol dirinya, pria akan dihukum karena hal itu. Pria punya kekuatan penuh untuk membuat suatu kontrol dan melanjutkannya. Namun wanita tidak, mereka gampang dipengaruhi dan mudah kehilangan kontrol diri, sehingga pria punya tanggung jawab pada para wanita.
Tanpa ego, kalian tidak mampu bereksistensi, kalian tidak dapat mencapai segala tingkat ataupun maqom spiritual. Yang terpenting adalah meletakkan ego di bawah kendali kita. Ego adalah roket kita, tetapi jika roket tidak berada dibawah kendali, bagaimana kita bisa lepas landas? Ketika Nabi saw menyuruh untuk menarik ego kita, itu artinya kita harus mengambil kendali atas ego kita. Alasan mengapa kita duduk berjamaah bersama adalah sebagai latihan bagi sisi buruk ego kita, nafs al-lawwaama. Biasanya yang paling disukai nafsu adalah ingin diperhatikan, menonjolkan diri, menjadi berbeda dari yang lain, untuk menjadi seseorang yang "lebih". Namun, selama kita duduk berdzikir bersama, tak seorangpun yang lebih dari yang lain. Tentu saja, terkadang keadaan menjadi sulit dan salah satu atau yang lain harus muncul.
Bahkan di dalam asosiasi, dia harus menonjol. Tujuan suhbah adalah menjaga nafsu agar selalu dalam batasnya. Jika salah satu dari mereka yang sedang duduk dalam suhbah memperlihatkan tanda keinginan untuk menonjol, maka dia harus ditarik kembali. Karena, menonjolkan diri atau ingin "tampak" terjadi saat nafsu ingin keluar. Menonjolkan diri berasal dari hilangnya "saat ini " hadir dalam kehadiran Ilahi. Untuk berada dalam kehadiran Ilahi tidak harus berada disuatu tempat atau dibulan sana, namun berada pada saat sekarang ini, disini. Hal semacam itu harus dipelajari, dipelihara dan dilatih agar kita selalu berada di waktu "sekarang", dalam kehadiran-Nya. Saat kalian kehilangan waktu "sekarang ", maka hal pertama yang akan terjadi adalah kalian merasa harus `terlihat'. Hey, aku disini! kalian melihatku? Apakah semua orang memperhatikan aku? Apakah semua orang mendengar apa yang sedang aku katakan? Bagaimana penampilanku?
Setan juga punya ego, tak satupun yang mau bersama mereka karena pemberontakkannya pada Tuhan dan tidak bertobat. Maka mereka tidak diampuni. Sekarang kita, sebagai anak-anak Adam dan Hawa, kita hanya punya satu ego. Ego itu seperti seekor kuda dan seekor keledai. Kalian adalah penunggangnya. Dengan kearifan dan akal kalian, kalian harus mampu menunggangi kuda kalian. Lalu mengapa kalian bertindak sebaliknya dalam kehidupan di atas bumi ini? Manusia adalah penunggang. Pernahkah kalian melihat seorang manusia membawa seekor kuda di atas pundaknya? Segalanya telah diprogram, namun sebagai insan manusia, kita diberi kehormatan untuk membuat keputusan di tangan kita. Kita bukan seperti mahluk ciptaan lain. Kita harus berusaha untuk yang terbaik bagi diri kita. Kita bukan seperti binatang-binatang yang diikat. Pahamilah kehormatan yang telah Allah swt berikan pada kita.
Sepanjang kalian mampu menjauhi ego dan berhasil, maka kalian akan jauh dari iblis dan setan. Dalam area kedamaian, tak ada lagi iblis dan setan. Setiap orang mempunyai sebuah area pribadi yang damai. Saat kalian mendarat disana, tak seorangpun akan mengganggu kalian karena area itu telah dilindungi. Tak seorangpun dapat memasukinya dan mengganggu kalian. Tidak! Kalian mempunyai perlindungan Ilahiah terhadap serangan setan dan iblis. Segalanya boleh masuk, kecuali setan dan iblis. Jika ada yang mencoba mengganggu, maka akan ada penjaga untuk kalian. Semuanya adalah latihan, dan semua tergantung kalian. Jangan meminta seseorang untuk mengikat leher kalian dan menariknya seperti seekor sapi. Jangan!! Kalian harus bebas! Bebas dari ego. Kalian harus bisa memerintah dan mengontrol ego.
Metode Untuk Menundukkan Ego
Ketika ego kalian mulai datang memberontak dan ketika kalian melihat diri sendiri mulai "membahayakan", maka kalian harus berpuasa satu hari dari matahari terbit sampai matahari tenggelam, jangan makan dan jangan minum. Hal itu sebagai hukuman bagi ego kalian karena telah merusak diri sendiri. Saya telah di beri perintah agar segalanya jelas ; jika kalian kehilangan kontrol akan diri sendiri atau sedang dalam posisi yang sulit, maka kalian dapat mengontak saya dalam hati dengan segera. Cukup dengan mengingat saya, kalian akan terhubung dengan segera, saya akan melihat kalian. Sebuah kekuatan akan datang dengan cepat sehingga kalian terhindar jatuh pada situasi yang membahayakan.
Saya terkoneksi pada sebuah rantai yang terhubung pada Allah swt melalui para awliya. Saya ada di bagian terakhir rantai yang akan menghubungkan kalian. Seperti steker yang dapat menghasilkan aliran listrik. Musuh yang paling mengerikan adalah ego. Jika seseorang tidak pernah diajari bagaimana cara berperang ; maka apa yang bisa dia lakukan jika ada seorang musuh? Musuh dengan cepat akan menakluk kannya. Kalian juga butuh seorang staff ahli bagi ego kalian, kalau tidak, dia akan menelan kalian dengan cepat. Amat susah untuk berperang dan membunuh ego. Sebuah peperangan yang mengerikan dan membahayakan. Namun banyak ahli-ahli yang mampu membunuh ego mereka. Kalian harus menemukan salah satu dari mereka yang baru saja membunuh egonya, untuk menunjukkan pada kalian bagaimana caranya.
Kalian tidak dapat mendekati ego secara langsung. Itu mustahil. Disaat kalian mengatakan, "Aku umumkan perang terhadap kamu!". Maka kalian sebenarnya telah kalah. Kalian harus mengatakan pada ego, "Oh, temanku, teman terkasihku…" Jangan memperlihatkan pedang kalian. Jangan!"Kalian adalah temanku." Dengan cara ini, ego akan berakhir karena dia akan selalu meragukan hati kalian. Kalian harus menunjukkan sisi pertemanan dan katakan padanya, "Saya menyukaimu melebihi siapapun!" Karena jika kalian bangkit dan mengumumkan perang, nafsulah yang akan menelan kalian.
Banyak metode untuk menjaga agar ego kita tetap berada di jalur yang benar, jalan yang kita inginkan. Namun kitalah penyebab mengapa ego tidak patuh. Kita patuh pada setiap nafsu-ego tanpa membuat suatu persyaratan dengan mengatakan, "Jika kamu meminta aku akan berikan, dengan syarat kamu juga harus mematuhiku." Kita tak pernah menggunakan metode itu! Kita hanya memberi tanpa menerima apapun. Kita patuh, namun ego tidak mematuhi kita. Kalian harus membuat syarat : satu untuk satu. Patuhi saya dan saya akan mematuhi kamu! Kerjakan apa yang aku mau dan aku akan mengerjakan apa yang kamu mau. Itu adalah sebuah metode yang telah dipergunakan dalam berbagai tradisi dan akan terus dipergunakan sampai akhir zaman. Paling tidak kalian dapat mengatakan pada ego di awal pagi, saat kalian bangun tidur.
Ketika ego mengingin kan makan dan minum, katakan," Tidak! Sebelumnya, kamu harus menunggu sampai saya menunaikan kewajiban sholat. Setelah itu baru saya beri kamu sesuatu untuk dimakan. Jika kamu tidak patuh dan sholat bersamaku, maka aku tidak akan memberimu makan atau minum sepanjang hari ini! "Ya, kita harus tahu metode-metode itu, karena jika ego memasang perangkap pada kita, kitapun harus memasang perangkap bagi dia. "Mengapa aku harus mematuhimu dalam segala hal dan kamu tidak mematuhiku? Apa alasanmu? Jika kamu tidak mematuhiku dan sholat, aku tidak akan mematuhimu sepanjang hari ini. Tak ada makan dan minum untukmu. Selamat kehausan dan kelaparan!"Pada malam hari ego akan datang dan mengatakan," Aku sudah mengantuk. Biarkan aku tidur. "Tidak, dia bahkan tidak mengatakan "tolong" – tidak pernah mengatakan tolong.
Ego hanya memerintah, "Aku harus tidur. Aku harus istirahat." Dan kalian mengatakan, "Saya banyak urusan, banyak yang harus dikerjakan." Maka Ego menjawab," Aku tak paham akan hal itu. Aku hanya ingin tidur sekarang!" Jika kalian mengatakan," Aku harus beribadah untuk Tuhanku sekarang." Ego akan mengatakan," Tidak. Masih ada banyak waktu sebelum sholat. Aku cuma ingin tidur sekarang!" Pada saat seperti itulah kalian harus berani memerintah dia, "Tidak! Aku tidak mengijinkan kamu tidur sebelum kamu sholat!" "Tapi mataku sudah terpejam. Aku bisa apa?". "Jika kamu tidak mematuhi perintahku, aku akan memberi garam pada matamu! Jika garam ada dimatamu, maka kamu sama sekali tidak akan bisa tidur! Jika kamu lakukan itu, aku akan lakukan ini!"
Wa min Allah at Tawfiq
Post a Comment Blogger Disqus