Servanthood And What It Is
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi q
Bismillahirrahmannirrahim
Mohonlah diberi pengetahuan tentang Allah SWT. Hal tersebut adalah pengetahuan yang tersembunyi. Bukan tentang dunia dan segala isinya, bukan pula tentang kehidupan yang fana ini.
Pengetahuan tentang Allah SWT yang diizinkan untuk kalian ketahui, bukanlah tentang Zat-Nya. Tidak, kalian tidak diizinkan untuk mengetahuinya dan kalian juga tidak dapat mendekatinya. Atau mengetahui tentang Sifat-Sifat Ilahiah-Nya. Semua yang ada adalah milik salah satu Asma itu. Setiap Asma suci adalah ibarat sebuah samudera dan dari sanalah kalian dapat mencapai Allah SWT.
Kalian dapat menggunakan kekuatan kalian untuk memahami apa yang diciptakan oleh Allah SWT, lalu mewujudkannya. Dari ciptaan Allah SWT, kalian dapat mencoba mendekatinya sampai kalian menemukan jalan untuk memahami sesuatu. Dan apa yang kalian ketahui akan menjadi sebuah samudera yang dapat kalian arungi hingga mencapai keabadian.
Karenanya kita memohon ilmu yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Hadirat Ilahi.
Tujuan utama dari keberadaan kita adalah untuk mencapai kehidupan sejati dan ke akar keberadaan kita. Untuk mengambil kekuatan dari rahasia-rahasia kehidupan abadi sehingga nampaklah daun-daun, bunga-bunga dan buah-buahan melalui diri kita.
Merupakan suatu pengetahuan bahwa Allah SWT itu Subhan dan bahwa Dia Sulthan.
Allah SWT berfirman bahwa tak sesuatu pun diciptakan tanpa alasan dan tujuan. Tidak ada yang sia-sia. Semuanya yang ada, sekecil apapun diketahui dan ada dalam jangkauan Sang Pencipta dan diberi makna. Adalah hal yang bodoh untuk menyangkalnya.
Jadi bagaimana dengan kalian? Allah SWT memberi petunjuk pada segalanya, merancangnya dan mewujudkannya.
Tidak terhitung rancangannya. Benak kalian tidak akan mampu memuatnya. Tidak mungkin mencapai kesempurnaan, kebijaksanaan, pengetahuan, kekuatan atau kemampuan Sang Pencipta.
Laa ilaha illallaah
Sang Pencipta berfirman, “Datang dan Jadilah! Datang dan tunjukkan diri kalian dan ucapkanlah, Subhanallaah!” Atom terkecil mendengarnya dan patuh. Dan setiap atom atau elektron dianugerahi kemuliaan yang berbeda, karena masing-masing mempunyai kepribadian tersendiri yang khas. Kalian berbeda dengan yang lainnya, demikian pula sebaliknya. Cara mereka bertasbih terhadap Tuhan mereka juga unik.
Allaahu Akbar!
Merupakan suatu kebodohan tidak menggunakan pikiran kalian untuk memikirikan hal-hal seperti itu. Kita diperintahkan untuk menggunakan akal kita. Semakin memperdalamnya, kalian akan menemukan samudera kebijaksanaan yang lebih besar, kekuatan yang tidak terbatas. Semoga Tuhan kita memberikan kesempatan pada kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Ini dapat membimbing kita menuju kemegahan yang tidak terbatas dan samudera kekuatan.
Kasihanilah orang-orang yang hanya hidup dan memikirkan perutnya saja, tidak pernah memikirkan hal-hal yang lain. Jadi benak mereka tidak memberi kesempatan pada hatinya untuk mengabdi pada Tuhan mereka, Allah SWT.
Kebanyakan orang setingkat dengan binatang, mungkin lebih rendah, karena binatang pun bertasbih pada Allah SWT.
Grandsyaikh mengatakan,
“Sekecil apapun suatu materi pastilah mempunyai nama, kalau memang memiliki kepribadian.”
Sama halnya bahwa setiap orang di kota mempunyai nomor telepon yang berbeda-beda.
Setiap atom mempunyai nama tersendiri bagi sifat-sifatnya, yang mana digunakan untuk mengagungkan Penciptanya.
Kita tertidur, mabuk dunia dan mabuk isi perut. Mana ada waktu bagi kita untuk merenungkan hal-hal tersebut.
Allah SWT tetap sama, dahulu maupun sekarang. Tidak ada (istilah) sebelum bagi Allah SWT dan tidak pula setelah.
Allah SWT memerintahkan kita, “Jangan memikirkan Aku. Kalian tidak sanggup. Kalian dilarang untuk mencoba atau memikirkan bagaimana wujud-Ku. Jangan! Hal tersebut terlarang. Kalian boleh memikirkan apa yang Aku ciptakan.” Paling tidak pikirkanlah tentang diri kalian sendiri. Sekarang kalian bagaikan salah satu piramida batu di Mesir. Orang melihatnya dan berpikir bahwa piramida itu hanya bangunan yang dibangun dari batu tanpa pintu dan jendela. “Mustahil! Untuk apa? Tak ada pintu atau lubang!?” Tetapi akan tiba waktunya manusia akan berpikir keras dan mereka akan berkata, “Kita harus menelitinya untuk mengetahui maknanya.” Lalu bila mereka telah memperdalamnya, maka Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka kesempatan untuk menemukan jalan masuknya.
Sekarang kalian ibarat piramida tadi. Kalian beranggapan bahwa kalian tidak mempunyai gerbang, lubang atau jalan menuju ke Surga. Kalian menganggapnya hanya seperti bangunan batu di atas bumi. Berlari, datang, dan pergi; makan, minum dan setelah itu selesai. Tetapi Tuhan Yang Mahakuasa berfirman bahwa bila kalian dengan tekun mencari jalan dari diri kalian menuju diri kalian, kalian akan menemukannya. Bila Allah SWT membukannya, kalian pasti akan menemui jalan Tuhan kalian. Tetapi bila kalian tidak membuka diri dan memahami, maka kalian tidak akan menemukan jalan menuju Tuhan kalian. (Atau mengenal-Nya).
Gerbang menuju Tuhan kalian adalah melalui diri kalian sendiri. Kalianlah pintu yang harus kalian buka, lalu kalian akan menemukan Hadirat Ilahi Tuhan kalian.
Berbahagialah dan berbangga hatilah dengan keberadaan kalian. Hal tersebut merupakan kesempatan yang paling besar. Bila Dia tidak menciptakan kita, maka kita tidak akan dapat memahami tentang keberadaan kita.
Subhanallaah!
Dia memerintahkan agar kita dibuat dari tanah. Kalian tidak dapat membayangkannya! Kalian dapat membuat patung atau gambar dari laki-laki, perempuan atau binatang. Mudah! Tetapi untuk memberi seekor singa ciri khasnya, mungkinkah? Hanya kalau diberi sifat itu kalian dapat mengatakan bahwa itu benar-benar seekor singa. Kalian tidak dapat mengatakan bahwa itu keledai. Tuhan menciptakan ciri khas untuk bentuk seekor keledai. Sehingga kalian dapat mengatakan bahwa bentuk seperti itu memang seekor keledai, tidak dapat disebut harimau. Sang Pencipta menciptakan bentuk, lalu memberikan ciri khas pada bentuk itu. Kalian tidak dapat memberikan ciri khas seekor macan kepada keledai. Camkanlah hal penting ini.
Semua itu terjadi karena Keagungan Allah SWT. Menciptakan dan memberi ciri khasnya. Sebagai singa, anjing, banteng, sebagai serigala, beruang atau sebagai macan. Dia memberikan ciri khas pada setiap makhluk yang diciptakannya. Bila ciri khas itu tidak diberikan kepada bentuk singa, maka bentuk itu bukan singa. Itu hanya merupakan bentukan saja, kumpulan materi. Kalian dapat melihat bentuk, tetapi bukan seekor singa. Untuk memberikan ciri khas pada singa hanya dapat dilakukan oleh-Nya, Sang Pencipta.
Demikian pula Allah SWT menciptakan manusia. Allah SWT telah memberikan ciri khas kepada berjuta-juta makhluk. Dia anugerahkan setiap manusia ciri khas yang berbeda-beda agar kalian bukan Jamaludin dan kalian tidak dapat berkata bahwa dia si Farhat atau si Nabil. Lalu Allah SWT memberi ciri khas kepada bangsa-bangsa: Jerman suatu ciri khas, pada bangsa Arab ciri khas yang lainnya. Orang dari Indonesia akan mengatakan, “Aku bukan orang Malaysia, aku orang Indonesia.” Dan orang Australia akan menolak kalau dikatakan bahwa mereka orang Selandia Baru. Setiap bangsa telah dianugerahi ciri khas mereka dan mereka bahagia akan hal tersebut.
(Jadi renungkanlah Kebesaran Tuhan kita).
Quran:
Dia menciptakan setiap makhluk…
Khaliqu kulli syay-in
Dan ketika semut berlarian ke kanan atau ke kiri, ketahuilah bahwa setiap semut telah diarahkan, pasti!
Kalian tidak dapat melangkahkan kaki kalian selangkah pun tanpa diarahkan menuju suatu tujuan.
Oleh karena itu, seorang mukmin yang sempurna akan menyatakan, “Wahai Tuhan kami, Engkau demikian agung. Engkau tidak tertandingi. Hanya Engkau, tak ada yang seperti-Mu, segala Keesaan dan Kebesaran bagi-Mu.”
Kalian tidak tahu berapa ciri khas yang dimiliki seekor semut. Dan kesemuanya menyatu dalam diri seekor semut. Dan kalian akan menemukan berbagai macam semut di berbagai belahan dunia. Dan setiap semut berbeda satu dengan yang lainnya.
Ada sebuah seruan dari Rasulullah SAW:
Kalian harus mencoba memahami ciptaan-ciptaan Tuhan kalian. Tentang sifat dan ciri khas mereka. Janganlah kalian mencoba memahami Zat Allah SWT.
Setiap Mahkluk dianugerahi ciri khas dan kemampuan yang akan menjadi kenyataan dalam dirinya.
Allaahu Akbar!
Semoga Allah SWT menganugerahkan kita sesuatu dari Cahaya-Nya. Karena bila seseorang jatuh ke dalam kegelapan, dia tidak mengetahui apa-apa yang mengelilinginya. Dengan cahaya, maka dia dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya. Kalian harus menggunakan akal kalian untuk memahami Kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas, Kemampuan-Nya yang tidak terbatas dan Kehendak-Nya yang tidak terbatas untuk berbuat sesuai Kehendak-Nya.
Ikutilah Dia melalui jalan hamba yang paling dicintai-Nya. Bilamana kita menuruti kehormatan kata-kata Sayyidina Muhammad SAW kita mungkin dapat memahami sesuatu dan hati kalian pasti dibukakan.
Anugerah Allah SWT selalu bertambah. Bukan untuk-Nya, melainkan untuk hamba-hamba-Nya. Dan penciptaan berlangsung terus-menerus. Tetapi Kerajaan-Nya milik tunggal-Nya, merupakan harta karun yang tak mungkin dipahami.
Allah SWT sekarang pun tetap seperti sedia kala.
Yang diciptakan selalu bertanya, “Apakah masih ada lagi?” Dan Sang Pencipta akan menjawab, “Masih banyak lagi.”
Bilamana kalian akan membagi sedetik menjadi 4 bagian atau menjadi ribuan atau jutaan bagian, maka di antara dua bagian selalu ada waktu. Benak kalian dapat menerima bahwa kalian membaginya menjadi ratusan bagian atau juga dapat mencapai jutaan bagian. Hal ini berarti bahwa masih dapat dibagi dalam triliyun. Ada rahasia di sini. Dan tidak ada yang tahu sejak dahulu kala, jumlah setiap bagian yang ada di antara bagian-bagian lain yang di antaranya ada waktu. Dan setiap waktu itu mengandung suatu kewajiban yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Pikiran itu statis dan tidak dapat bergerak. Tetapi jiwa itu mengalir dan bergerak. Jiwa itu dapat masuk. Jiwa itu dapat dikemas tetapi tidak demikian dengan akal.
Akal bekerja di muka bumi, bukan untuk alam malakut.
Hanya sedikit orang yang dapat mencapai sisi jiwa di mana tidak ada kecemasan.
Jangan beranggapan bahwa darah satu orang sama dengan darah orang lain. Tidak! Apa yang ada di dalam seseorang hanya satu. Para dokter berkata, “mirip” dan “anda dapat menggunakannya.” Tetapi jangan beranggapan bahwa darah itu 100% cocok untuk orang lain. Tidak, tidak mungkin. Setiap orang hanya satu. Allah SWT tidak pernah membuat duplikat. Tidak! Salah satu Asma suci Allah SWT adalah al-Mubdi`u, yang berarti Dia menciptakan dan ciptaan itu hanya satu dan unik. Tidak ada dua yang sama. Nama yang suci itu memberikan ciri yang khas. Janganlah beranggapan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menciptakan sesuatu seperti sebuah pabrik. Tidak!
Pembuluh darah di dalam badan kita, dan sistem saraf kita, bagaimana dipertahankan? Dan siapa yang mengaturnya? Bagaimana aku ada dan hidup? Bagaimana sistem pernafasan bekerja? Dan sistem pencernaanya? Bagaimana mataku dapat melihat? Siapa yang merancang telinga kita pada tempatnya, dan bukan di atas kepala? Bagaimana kalian bertanya? Bagaimana Allah SWT? Lebih baik tanyakanlah, “Bagaimana aku?” Bagaimana organ luar dan organ dalamku dirancang? Ribuan pertanyaan, bagaimana? Setanlah yang membuat orang mengajukan pertanyaan yang tak patut seperti itu. Kalian tidak dapat membayangkan keabadian. Manusia menggunakan akal mereka dengan cara yang tidak selamat. Sadarlah akan keterbatasan kalian. Janganlah angkuh.
Kalian di sini untuk belajar sesuatu yang termasuk keabadian.
Janganlah mencoba mempelajari apa yang ada di sekeliling kalian. Pelajarilah Sang Perancangnya.
Perenungan satu jam sama nilainya dengan ibadah tujuh puluh tahun.
Hadits:
Pergilah ke negri Cina untuk menuntut ilmu.
Dengan kata-kata ini, Rasulullah SAW tidak memaksudkan untuk mencari pengetahuan biasa yang dapat ditemukan di mana saja. Tidak! Yang Nabi e maksud adalah pengetahuan yang tersembunyi dan rahasia pengetahuan yang bukan untuk sembarang orang pula. (Pada waktu itu negeri Cina adalah negeri yang terjauh dan tidak dikenal).
Untuk pengetahuan seperti itu kalian harus bertanya pada seseorang yang mengetahui. Pergilah kepada orang itu.
Quran:
Ikutilah dia yang telah mengorbankan hidupnya untuk-Ku.
Wat-tabi` sabiila ansaaba ilayya
Tanpa menemukan seorang `Arifbillah (seseorang yang mengenal Allah SWT), bagaimana kalian akan menemukan Ma`rifatullaah (Pengetahuan tentang Allah SWT).
Setiap ajaran merupakan gabungan ceramah Maulana Sheikh, yang diberikan dalam kurun waktu berbeda, mengenai subyek yang sama (November 1999-Juli 2000. Siprus + Damaskus)
Post a Comment Blogger Disqus