Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani
Audzubillah himinas Syathonir Rojim
Bismilah hirRohman nirRohim
Kita harus membedakan Pengetahuan melalui buku-buku dan "Pengetahuan Rasa". Pengetahuan dengan membaca buku-buku sepenuhnya berbeda dari Pengetahuan Rasa.
Pengetahuan Rasa hadir melalui inspirasi/ilham ilahiah yang masuk kedalam hati. Pertama, kalian merasakannya; kemudian mulai untuk membicarakannya secara lahiriah.
Ada orang-orang yang dikirimi rasa kedalam hati mereka oleh Allah SWT, dan rasa itu muncul pada lidah-lidah mereka. Hal ini terjadi berkat rahmat Sayyidina Muhammad Salallahu alyhi wasalam, karena rasa-rasa itu berasal dari cucu buyutnya, atau orang suci (wali) yang oleh Allah telah dikirim kedalam hati mereka.
Pengetahuan Kertas adalah apa yang kamu baca dari buku, bukan apa yang kamu rasakan. Jika seseorang mengatakan pada kalian, “aku minum air,” kalian telah mendengar kalimat itu tetapi kalian tidak mengetahui rasa atau sensasi dari minum itu sendiri. Apakah air itu pahit rasanya ataukah manis? Kalian tidak dapat mengetahuinya dengan membaca pembahasan tentang air, tidak, sampai kalian mencicipi air itu sendiri.
Keangkuhan Setan
Setan juga mengenal Pengetahuan Kertas atau pengetahuan dari buku-buku. Sesungguhnya, setan mengetahui semua buku-buku atau kitab yang Tuhan kirimkan dan ungkapkan ke para nabi, namun ia telah dikutuk karena sikap menentangnya. Ia mempunyai Pengetahuan Surat tetapi gagal untuk memahami maksud yang terkandung didalam surat-surat itu.
Pertimbangkan bagaimana Setan menelan racun jiwa, dan berterimakasihlah karena kalian hanya merasakan dan mencicipi manisnya untuk menjadi yang telah diperingatkan
Rumi “Empat Doa yang Disela”
Keangkuhan setan menghentikannya untuk menerima dan menghormati Sayyidina Adam AS. Setan mempunyai banyak sekali kebanggaan didalam dirinya. Ia adalah kepala para malaikat. Siapa yang dapat memiliki posisi itu? Tuhan telah memberinya satu kesempatan, dan Tuhan berfirman kepada kita, “Janganlah sombong! Jangan bangga akan diri sendiri. Jika Aku memberi kalian, Aku memberi pada kalian dari Kebaikan-Ku. Jadi, janganlah bersombong diri.”
Tetapi setan menjadi sangat sombong. Ia telah banyak berdoa. Menurut hadist Islam, ia tidak meninggalkan ruang satu jengkal tanganpun di alam semesta ini tanpa membuat sujudnya. Walaupun demikian, ketika Tuhan memerintah setan untuk bersujud kepada Adam AS, dia menolaknya. Mengapa Tuhan memintanya untuk bersujud sebagai penghormatan? Sujud itu hanyalah untuk cahaya Muhammad SAW yang diletakkan pada dahi Adam AS oleh Allah SWT. Cahaya Muhammad saw ini diwariskan turun temurun, dari generasi ke generasi selanjutnya, secara langsung, sampai Nabi SAW dilahirkan.
Setan menolak untuk bersujud. Keangkuhan mencegahnya dari memiliki rasa hormat kepada Adam AS. “Bagaimana aku akan menghormatinya? Engkau menciptakan aku dari api dan dia diciptakan dari tanah liat! Aku lebih baik dari pada dia.” Itu merupakan sebuah alasan yang telah mencegahnya untuk melakukan sujud. Walaupun ia telah melakukan ibadah paling banyak daripada para malaikat, karena kurang memperhatikan hal ini telah membuatnya benar-benar jatuh terpuruk. Kebanggaannya telah membuat ia terhijab – tidak melihat kebenaran – dan membuatnya gagal.
Nabi Adam AS juga sempat kurang memperhatikan hal tersebut selama satu detik. Tetapi perbedaannya adalah bahwa Adam AS memohon pengampunan dan perantara dengan nama Sayyidina Muhammad SAW. Beliau memohon kepada pembimbing, guru, perantara, dan suatu jalan. Setan, bagaimanapun, telah gagal, dan selesai, tanpa memohon pengampunan dan perantara.
Ketika Sayyidina Adam AS melakukan dosa, dengan segera dia menyadarinya bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah, lalu dia melakukan sujud seraya memohon, “Ya Allah, demi Muhammad SAW, aku mohon ampunan-Mu”
Tuhan berfirman, “Bagaimana kamu memahami tentang Muhammad?”
Adam AS menjawab, “Aku melihat kata-kata yang tertulis pada setiap pintu Surga, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu adalah Utusan-Nya.’Dengan cara itulah aku mengetahui bahwa beliau adalah pintu-Mu.”
Wa min Allah at Tawfiq
Post a Comment Blogger Disqus