Sohbet Tanggal 4 Maret 2005
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani (q.s)
A'udzu billahi min asy-syaitaan ir-rajiim
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim
Nawaytul-arba'iin, nawaytul-'itikaaf, nawaytul-khalwah, nawaytul-riyaada, nawaytus-suluuk, nawaytul-uzlah lillahi ta'ala fii hadzal-masjid
Kita berkumpul malam ini untuk mengingat Allah (swt). Dan untuk mengingat Pencipta kita dengan lidah begitu mudah namun mengingat menggunakan hati amatlah sulit. Beragam jenis manusia; sebagian orang mendedikasikan hidup mereka pada yang mereka yakini. Jika mereka yakin kepada sang Pencipta, mereka mendedikasikan hidup mereka bagi Pencipta mereka. Jika mereka yakin terhadap dunya, dunia yang penuh kesenangan, mereka mendedikasikan hidup mereka untuk itu. Dan ada 2 buah macam keyakinan. Dan ada sebuah jalan tengah, bagi mereka yang yakin kepada Allah (swt), dan dalam hidup mereka bekerja untuk mempunyai kehidupan yang bahagia, menaikkan tingkah laku baik mereka, memperlihatkannya dan berusaha keras dalam komunitas agar dapat hidup dalam masyarakat yang damai.
Jadi itu artinya kita mempunyai 3 kelompok berbeda.
Satu kelompok mendedikasikan hidup mereka untuk Allah dan para Nabi-Nya, awliya; yang lain mendedikasikan hidup mereka untuk kehidupan duniawi dan ada yang berada ditengah-tengah. Barang siapa yang mendedikasikan hidup mereka untuk Allah dan Nabi (saw) dan awliya-Nya adalah seperti berlian-berlian yang jarang didapat. Kau tahu ada berlian-berlian yang sangat jarang. Satu waktu seorang memperlihatkan kepadaku sebuah berlian. Dia berasal dari Yaman, salah satu cucu dari Raja Yaman. Aku bertemunya dengannya satu waktu. Dia memperlihatkan kepadaku sebuah berlian dan ukurannya kecil, mungkin 5 karat. Dia berkata bahwa berlian itu senilai $10 juta. Mengapa? Aku tidak tahu. Berlian itu memperlihatkan warna biru yang sangat terang. Kau mungkin mempunyai berlian yang sangat besar namun murah. Dan kau mungkin mempunyai sebuah berlian kuning yang sangat berharga.
Jadi, awliyaullah atau mereka yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani Allah, melayani sang Nabi (saw), melayani awliyaullah – yang aku maksud dengan melayani adalah menyembah Allah, memuji sang Nabi (saw) dan membantu awliyaullah selama hidup mereka. Untuk mencari orang-orang seperti berlian ini, sangat susah. Untuk melihat orang yang mendedikasikan hidup mereka untuk jenis keyakinan ini sangatlah jarang. Tidak semua orang dapat mendedikasikan hidupnya sedemikian rupa. Dan meskipun akan ada perjuangan dalam diri/bathin pada keakuan orang itu, atau seseorang yang mendedikasikan hidup mereka dengan cara seperti itu, mereka masih bertarung dengan diri mereka sendiri karena hal itu tidaklah mudah.
Ketika kau melihat tanda-tanda ini, orang membuat diri mereka sendiri bersenang-senang, pada bagian ekstrim yang jauh, pada bagian kiri yang jauh, menikmati dunya mereka, merea bahagia dan mereka mempunyai segalanya dan mereka menikmatinya. Kau mungkin berkata, mungkin orang-orang ini tidak akan selamat pada hari Pembalasan, sepertinya mereka tidak tahu apa-apa tentang sang Pencipta dan mereka tidak mengikuti Sang Nabi (saw)…
Namun saat kau melihat kelompok tengah, yang pada satu sisi beribadah dan sisi lain mereka bekerja di dunya, dan kau lihaat dan berkata [orang-raong] ini baik, mengapa aku tidak seperti mereka? Aku bisa seperti mereka dan di akhira, jika aku beribadah melaksanakan shalat 5 waktu, aku akan baik-baik saja. Itu benar, tapi itu akan seperti membuat sebuah berlian sebuah batu; atau seperti membuat berlian menjadi sirkon. Itu artinya kelompok tengah, seperti sirkon yang leih baik daripada batu kerikil/koral atau batu biasa. Sirkon lebih baik daripada batu kerikil/koral. Namun berlian lebih baik daripada sirkon dan batu biasa.
Jadi, berliang sangat sulit dicari dan didapat, tapi jika kau mendapatkannya, kau memolesnya karena pada awalnya berlian terlihat dimatamu seperti batu biasa. Orang itu atau orang-orang yang hatinya seperti berlian, baik laki-laki maupun perempuan, karena ada banyak orang yang melihat dirinya seperti batu biasa karena belum dipoles dan dipotong, itulah keras bagai batu (rockness). Jika kita dapat menggunakan kata itu dalam bahasa Inggris, aku tidak tahu jika ada sebuah kata baru dalam bahasa Inggris. Atau memahami kalau keras bagai batu (rockness) menyerupai binatang. Siapakah binatang terendah, saat kau ingin melihat binatang terendah, kepada siapa kau melihat? Keledai. Inna ankaral ashwaati la shautul hamiir
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Waq shid fii masyyika wagh dhudh min shautika inna ankaral ashwaati la shautul hamiir
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. [Surah Luqman, 31:19]
Allah berfirman dalam Qur'an, "Menunduklah ketika kau berjalan." Artinya jangan menengadah ke atas. Apa yang Dia firmankan dalam Qur'an Suci? Menunduk. Dan bawalah sawt mu, artinya suaramu, apa yang orang lain dapat dengar, dan kecilkan suaramu. Jangan gunakan suara yang lebih tinggi, menyalak bagai anjing. Dia berfirman, waghdud, jagalah tundukkan kepalamu. Artinya adalah perhatikan dirimu sendiri. Ini tidak berarti hanya menunduk ketika sedang berjalan. Karena Sunnah untuk melihat kakimu, jangan mengangkat dagumu. Hal itu menghabiskan energi mata, karena kau melihat banyak hal yang Allah larang. Menunduklah. Jangan lihat dirimu sendiri tinggi. Kau berjuang dengan batumu. Menunduklah dan turunkan suaramu; karena suara terburuk adalah suara keledai. Buang kebodohanmu (donkeyness). Dapatkah kita menggunakan istilah itu? Ya.
Jadi kita sekarang mempunyai kosa kata rockness dan donkeyness. Sehingga itu akan memberikan kita pemahaman bahwa donkeyness adalah untuk membuatmu tahu akan pemahaman itu, karena keledai tidak tahu apa yang berharga dan apa yang tidak berharga, ketika kau berada dalam kebodohan (donkeyness), pikiranmu hilang dan hanya bagi dunya; seluruh fokus kehidupanmu adalah kesenangan ini [dunia], kemudian kau kehilangan pemahaman bagaimana caranya mencari Tuhan-mu.
Tapi barang siapa yang merupakan berlian, mereka mempunyai sebuah cangkang disekeliling mereka. Cangkang itu adalah batu. Jadi, jangan biarkan batu tetap menutupimu, terus memberimu tabir. Seperti ketika kau mempunyai sebuah mutiara, dimanakah kau menemukan sebuah mutiara? Didalam cangkang. Kau buka cangkang; didalamnya ada kerang, itu yang kau makan. Tapi itu tidaklah sama. Tapi mutiara, bagaimana kau menyebutnya? Dan cangkang yang menutupi mutiara, cangkang kerang, tidak dibiarkan terus menutupi. Orang-orang ketika menemukan cangkang kerang, apakah yang mereka lakukan? Mereka membuka dan apa yang ditemukan? [Kerang!] Apakah itu? Kau memakannya atau tidak? Dia membingungkanku. Mutiara berada didalam remis. Dia ingin memakan mutiara. Kau lihat berapa banyak pengetahuan yang dimilikinya? Kebodohan (donkeyness), dia ingin memperlihatkan kalau dia tahu. Dia tahu, dialah ahli filsafat kita, memperbaiki programmer kita.
Jadi mereka berkata, jangan berusaha mencari cangkang kerang asli yang tidak ditanam, dipelihara. Mutiara-mutiara yang dibiakan tidak terlalu berharga. Namun mutiara-mutiara alami bagaimana? Sangat mahal, kau tidak bisa memilikinya. Mutiara itu langka. Kadang-kadang satu kalung bisa bernilai jutaan dolar jika mempunyai warna berbeda -hitam atau warna lain, yang kesemuanya organis, natural. Itu artinya jangan menjadi mutiara yang dibiakkan, sirkon. Karena mutiara yang dibiakkan seperti sirkon, kau menanamnya. Kau berusaha mengatakan, aku menikmati dunya-ku dan pada saat bersamaan kau melakukan ibadah shalat. Namun ada sebagian diantara ummah yang melihat diri mereka sendiri dan berusaha menjadi mutiara-mutiara alami. Itu akan menjadi mutiara langka yang sangat mahal. Seperti jenis berlian yang langka. Jangan biarkan batu itu menutup dirimu. Jadi, bawa keluar batu itu, potong dan poleslah. Ada diantara kita yang mendedikasikan hidup mereka, mereka mendedikasikan manfaat yang mereka peroleh dalam hidup mereka kepada Allah (swt). Seperti Maryam, sang Perawan, apakah yang beliau katakan?
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنثَى وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأُنثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وِإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ
Idz qaalatim ra-atu 'imraana rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fa taqabbal minnii innaka antas samii'ul 'aliim.
Fa lammaa wadha'at-haa qaalat rabbi innii wadha'tuhaa untsaa wallahu a'lamu bi maa wadha'at wa laisadz dzakaru kal untsaa wa innii sammaituhaa maryama wa innii u'iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy syaithaanir rajiim.
Fa taqabbalahaa rabbuhaa bi qabuulin hasaniw wa ambatahaa nabaatan hasanaw wa kaffalahaa zakariyyaa kullamaa dakhaha 'alaihaa zakariyyal mihraaba wajada 'indahaa rizqan qaala ya maryamu annaa laki haadzaa qaalat huwa min 'indillaahi innallaaha yarzuqu may yasyaa-u bi ghairi hisaab.
(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. [Surat Ali-'Imran, 3:35-37]
Ibunya berkata, "Ya Allah, aku sudah diberikan bayi dalam rahimku, sebagai seorang yang berdedikasi, [sebelum dia tahu kalau bayinya perempuan] berdedikasi kepada-Mu untuk beribadah." Jadi, ketika dia melahirkan, dia berkata, "Ya Tuhan-ku, aku melahirkan bayi perempuan. Dan Allah Maha Mengetahui jenis kelamin bayi yang dia lahirkan. Dan laki-laki tidaklah sama dengan perempuan. Dia berkata, "Ya Allah, aku sudah bersumpah kepada-Mu, apapun jenis kelamin bayi ini aku mendedikasikan kepada-Mu."
Kemudian dia melahirkan. Apa jenis kelamin bayi yang dilahirkannya? Bayi perempuan. Dia berkata, "Ya Allah, aku melahirkan bayi perempuan. Dan aku menamainya Maryam. Dan anak perempuan tidaklah seperti anak laki-laki, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Dan aku melahirkan anak perempuan." Inilah penekanan bahwa perempuan serupa, sama seperti laki-laki, dalam dedikasi mereka kepada Allah. "Jadi, aku memberikan anak perempuan ini kepada-Mu," (dan dia adalah si perawan Maryam)
Allah menerimanya dari ibunda Maryam. Dia menerimanya. Dan Allah berfirman, "Aku menerima anak perempuan itu darimu." Wa anbataha nabaatan hasana." Allah membesarkannya, memberikan dia kenaikan spiritual yang baik dalam kehidupannya. Ada orang-orang yang seperti itu, baik laki-laki maupun perempuan, saat mereka memberikan hidup mereka kepada Allah dan Nabi (saw) dan kepada awliyaullah, Allah (swt) akan menaikkan mereka dengan cara-Nya. Allah akan membimbing mereka dan mengarahkan ke jalan yang Dia kehendaki, bukan cara yang mereka sukai. Karena bisa saja mereka suka menjadi sirkon, dan Allah menyukai mereka menjadi berlian. Mereka mempunyai kemurniaan itu dalam hati mereka. Jadi Allah membimbing mereka, kemanapun mereka pergi, ke jalan yang disukai oleh ego, mereka dibawa kembali. Membenturkan mereka ; membawa mereka ke cara normal. Ketika mereka pergi semakin jauh, bawa mereka kembali. Allah menaikkan perawan Maryam, Allah menaikkan Rabi`a al-`Adawiyya. Allah menaikkan Sayyida `Asiya; Allah menaikkan Sayyida Khadija, Sayyida Fatima, dan Sayyida `Aisya.
Orang-orang penting, dari laki-laki dan dari perempuan, awliya, Allah menaikkan dan membimbing mereka. Dan Dia memberi Zakariyya untuk mengurus Maryam. Allah membimbing seseorang untuk mengurus Maryam sang Perawan, karena dia masih belia, dia harus dibimbing, bukan ditinggalkan. Jadi Zakariyya membimbing Maryam sang Perawan dan dia dibesarkan dalam lingkungan kenabian. Zakariyya adalah seorang nabi. Seperti awliyaullah, mereka akan menaikkan siapa-siapa yang datang kepada mereka. Dan lingkungan itu tidaklah mudah. Jika mereka menghadapinya, banyak rintangan akan datang kepada mereka. Namun mereka terus bergerak, bergerak; seperti kau menghadapi angin topan, angin yang kuat, diluar mata dari angin topan -- itu angin yang amat besar bergerak dengan kecepatan 140 mil per jam. Kau tidak dapat menahannya. Kau berusaha untuk bangun, berdiri namun angin itu mendorongmu. Jadi, kau harus memegang sesuatu, agar dapat menghadapi angin itu. Dan yang harus kau pegang adalah Syaikhmu. Dan dia membawamu kepada genggaman Nabi (saw) dan Nabi (saw) membawamu ke hadirat Allah dimana adanya kedamaian sejati, tidak ada angin topan dan tidak ada tornado.
Dan aku membawa Maryam ke jalan yang benar. Kau tahu anbata dalam bahasa Arab, adalah saat kau menanam sebuah benih dan benih tersebut menjadi sebuah pohon. Aku menanam Maryam dalam sebuah taman yang indah dan membawanya berkembang. Kini, uruslah dia. Itulah mengapa awliyaullah mengurus para pengikutnya. Dan itu tergantung kepada tingkatan yang berbeda-beda. Barang siapa untuk dunya, ah, kejarlah dunya. Berikan mereka apapun yang mereka inginkan. Berikan mereka sekali dan ujilah mereka. Dan kau amati, berapa banyak mereka berbohong dan mengutuk dan berteriak. Dan mereka berkata, Oh itu untuk Syaikhku! Dan ada yang lain yang benar-benar melakukan bagi Syaikh mereka, melalui hati mereka. Apapun untuk kepentingan Syaikh, mereka melakukannya. Jangan biarkan batu itu, berusahalah untuk memotong dan bawalah berlian itu keluar. Bagaimanakah cara memotongnya? Itu mudah. Kau dapat membawa sebilah pisau, sebilah pisau khusus. Ada pisau untuk memotong kayu, bagaimana kau menyebutnya? Gergaji.
Untuk daging ada sebuah pisau khusus, kau menyebutnya dengan apa? Pisau daging.
Kau, professor. Untuk memotong berlian, apakah yang kau butuhkan? Ada berlian spesial untuk memotong berlian lain. Hanya berlian dapat memotong berlian. Tidak satu pun memotong berlian kecuali berlian. Itulah mengapa awliyaullah adalah berlian-berlian yang mampu membelah bebatuan ini, dengan potongan-potongan yang indah. Berapa banyak potongan pada berlian? Ada berlian biasa, aku tidak tahu tentang itu. Ada berlian bundar. Ada berlian oval, ada berlian persegi. Ada berlian yang berbentuk seperti buah pir. Ada potongan berbeda-beda. Dan mereka memberitahumu harga dari berlian tergantung pada potongannya. Itu artinya jika Syaikhmu dari berlian dengan kualitas rendah, lalu dia potongannya adalah potongan dengan kualitas rendah. Dan jika Syaikhmu dari berlian berkualitas tinggi, lalu potongannya adalah potongan dengan kualitas tinggi.
Jadi, tergantung pada berapa besar kekuatan Syaikhmu miliki dari pemotongan berlian-berlian. Sebanyak yang dia warisi dari sang Nabi (saw), dia akan dinaikkan lebih tinggi dan lebih tinggi lagi agar dapat membuat potongan sempurna. Sang Nabi (saw) mengenakannya sebagai pemotong berlian. Sang Nabi (saw) tidak hanya mempunyai satu pakaian. Beliau mempunyai pakaian yang tidak terhingga untuk mendandani manusia.
Berapa banyak wali yang menggapai hati Kenabian, hati itu adalah dalam samudera cinta Allah dan kekuatan Allah yang penuh keagungan. Berapa banyak wali yang berakar secara mendalam di hati Kenabian dari cinta Allah dan keagungan, berapa banyak wali akan lebih kuat, seperti mata dari angin topan. Mereka mengatakan kepadamu yang artinya, sebanyak permata yang berada dalam pusat terdalam dari batu adalah berlian, lalu kau akan menemukan berlian terbaik. Mungkin ada beberapa berlian yang dari permukaan, mereka meletakkannya untukmu dan memolesnya, tapi itu bukanlah berlian terbaik. Itu berlian dari bagian permukaan. Jika sang Syaikh berakar secara mendalam pada hati Muhammad (saw), berakar secara mendalam pada samudera keindahan, wali itu akan mampu memberimu potongan sempurna yang kau butuhkan. Dan ada awliyaullah dengan kekuatan seperti itu. Dan mereka bereksperimen, bukan bereksperimen; mereka bekerja untuk memotong dengan sempurna hati para pengikut mereka. Agar menjadikan mereka hanya berdedikasi kepada Allah. Setelah itu untuk Nabi-Nya (saw), setelah itu untuk awliya-Nya. Fokus mereka, maksud mereka, tujuan mereka, dunya mereka, akhira mereka, hidup mereka, istri mereka, bagi mereka hanya lah sang Nabi (saw) dan Syaikh. Mereka tidak melihat hal lain. Merika tidak melihat kanan, tidak melihat kiri. Mereka hanya melihat ke arah apa yang ada dalam hati mereka. Mereka memberikan hidup mereka bagi Allah, Nabi (saw) dan awliya. Kemudian dia akan mulai menuangkan pengetahuan dalam hati mereka.
Sebagian orang berkata bahwa kami bersama sang Syaikh selama 30, 40 tahun. Kami tidak melihat apa-apa. Tentu saja tidak, kau masih membatu dalam batu (rockness). Seperti keledai dalam donkeyness. Tidak akan pernah kau keluar darinya. Kau selalu berada didalam. Dimanapun kau menghitung untaian tasbih, atau shalat kau masih berada didalamnya. Kau bukanlah berlian. Berlian diperuntukkan bagi yang memberikan segalanya dalam hidup mereka. Ada banyak murid yang bekerja. Mereka mencintai syaikh, mereka datang dan pergi, mereka menghadiri suhbat dan zikir, mereka mengerjakan pekerjaan mereka. Mereka memberikan donasi sebanyak 100, 200, 300 dolar. Apakah kita ingin melakukan lebih? Ada ditengah-tengah permata, sirkon, safir, mereka batu rubi. Mereka bukanlah batu rubi. Berlian muncul ketika kau menyerahkan segalanya, kau datang tanpa apa-apa.
Sayyidina Ibrahim memberikan segalanya, jadi apa yang mereka lakukan untuk beliau, mereka melemparnya ke dalam kobaran api. Dan katakan, Musa memberikan segalanya, apa yang mereka lakukan untuk beliau, mereka membuatnya melintasi laut, dan hilang dalam gurun. Apa yang mereka lakukan untuk beliau, menjadikan beliau melintasi laut, dan hilang dalam gurun selama 40 tahun. Itulah pahalanya. Mengapa tersesat dalam gurun? Mereka tersesat untuk menghilangkan identitas mereka. Hilang di gurun artinya kehilangan identitasmu. Di gurun, tidak ada identitas lain kecuali pasir. Ketika kau menjadi pasir, semua orang menginjakmu, dan apa yang kau lakukan dengan pasir? Kau melangkahinya. Apakah kau pernah mendengar pasir menolak? Bumi tidak pernah keberatan atas apapun yang kau buang ke atasnya. Kau membuang semua jenis sampah. Kau melatakkan dalam semua jenis lubang. Kau menggali dengan segala jenis bor dan keluarlah minyak. Kau menggali dan kau memperoleh berlian.
Awliyaullah seperti bumi, apapun yang kau buang kepada mereka, mereka tetap memberi dan tidak pernah mengeluh. Jadi, Allah membuatnya tersesat digurun selama 40 tahun. Tidak pernah mengeluh.
Katakan. Yusuf, apakah yang mereka perbuat kepadanya? Saudara-saudaranya melemparkan dia ke dalam sumur, mereka penindas. What is madhlum? Penindas. Sejak dia tidak berkata apa-apa, tidak mengeluh, Allah menjadikan dia apa? Raja Mesir.
Katakan. Isa, murid-muridnya sendiri mengkhianatinya. Bukankah begitu? Mereka yang beliau inginkan untuk memotong mereka menjadi berlian, menjadikan mereka berlian. Bahkan jika beliau bekerja bagi mereka untuk menjadikan mereka berlian, dan beliau adalah seorang Nabi, beliau tahu muridnya akan berkhianati. Namun apa yang beliau lakukan? Beliau melingkupinya, dan berhasil. Dia menunggu orang yang berkhianat. Jadi, orang itu mengkhianatinya. Apakah…Sayyidina Isa tidak tahu? Bagaimana pun dia seorang Nabi dan dia tidak tahu? Murid-muridnya sendiri mengkhianatinya, beliau memberikan segalanya -kesehatan, kekayaan dan segala sesuatunya. Tapi apa yang dilakukan muridnya dibelakang beliau? Dia menikamnya.
Jangan pikir ada orang-orang yang dekat dengan Syaikh dan berkata, "Oh, sang Syaikh selalu menjaga." Karena dia tahu kejahatan mereka begitu besar, jadi untuk menjaga kedamaian, mereka didekati. Mereka binatang buas. Tapi ada yang lain, mereka mendedikasikan hidup bagi Syaikh mereka. Dan Allah akan menaikkan mereka dan Allah akan menjadikan sang Syaikh untuk membimbing dalam kehidupan mereka. Dan apa yang kita harapkan -- bahwa diantara banyak orang ada yang memberikan segala sesuatunya dalam kehidupan mereka untuk Syaikh mereka, melakukan yang terbaik dalam suatu masa genting kehidupan mereka. Mereka menemukan hal untuk dikerjakan, mereka menyingkirkan hal lain dan melakukan apa yang dibutuhkan oleh sang Syaikh. Artinya mereka meletakkanya sebagai sebuah prioritas kerja bagi sang Syaikh dibandingkan pekerjaan mereka. Jika kita bisa melakukan hal itu, kita akan menjadi berlian.
Semoga Allah (swt) menjadikan kita semua berlian, dan menyempurnakan hati kita dengan kecintaan kepada Syaikh kita serta menjaga dan merahmati kita di jalan sang Nabi (saw) dan menjaga kita mengikuti langkah-langkah beliau untuk menggapai pintu Allah (swt), disini dan diakhirat. Bi-hurmatil fatiha.
Sumber:
Milisi Muhibbun Naqsybandi
Post a Comment Blogger Disqus