Mistikus Cinta

2
Kebanyakan orang tahu dan mengenal Robben Island sebagai penjara tempat Nelson Mandela dipenjara. Ratusan tahun sebelumnya, para pemimpin Muslim seperti Syaikh Abdurahman Matebe Shah yang dipenjara karena melawan pemerintah Hindia Belanda.

Pada 24 Januari 1667, kapal Polsbroek meninggalkan Batavia dan tiba di Cape pada 13 Mei 1668, dengan tiga tahanan di rantai. Mereka adalah orang Melayu dari pantai barat Sumatera, dibawa ke sini setelah kekalahan mereka di Benteng Soeroesang tahun 1667. Salah satu dari mereka dipenjara di Robben Island, sementara dua lainnya dikirim ke hutan Pemerintah di Constantia.

Syaikh Abdurahman Matebe Shah

Syaikh Abdurahman Matebe Shah, Sultan yang terakhir dari Malaka, adalah salah satu dari dua. Ia dianggap sebagai Orang Cayen, gelar yang berarti 'manusia yang memiliki kekuasaan dan pengaruh', dan dipandang sangat berbahaya bagi kepentingan Pemerintah.

Kesultanan Malaka, dari mana orang-orang datang, didirikan oleh pangeran Sumatrian, Megat Iskandar Shah selama abad kelima belas. Megat Iskandar Shah adalah seorang pangeran yang mengungsi, setelah mencari perlindungan dari Cina, melakukan kontak dengan para pedagang Arab Muslim yang kemudian muncul di Asia Tenggara. Ia mengadopsi Islam, di mana ia memulai kampanye militer yang luas di pulau-pulau Indonesia dan didirikan pertama terkenal Kerajaan Malaysia.

Pada akhir abad kelima belas, Malaka tidak hanya kekuatan militer terbesar di semenanjung Malaysia, tetapi juga pusat perdagangan dan aktivitas dakwah Islam. Daerah di mana Kesultanan Malaka telah menyebarkan pengaruhnya, terjadi perlawanan terkuat terhadap imperialisme Portugis. Meskipun demikian, seluruh kerajaan Malaka secara bertahap ditangkap, dan pada 1511 hanya kota Malaka dan beberapa benteng di Sumatera. Kedatangan Belanda diperparah masalah Kesultanan.

Ini tidak berhenti di Malaka dari mendorong pemberontakan di daerah yang ditangkap oleh Belanda. Belanda menyerang dan kemudian merebut kota pada tahun 1641. Tapi perlawanan Malaka terus berlangsung. Mereka masih memegang benteng di Soeroesang dari mana mereka melancarkan serangan sporadis terhadap Belanda. Selama serangan ini keberanian Sultan muda, Syaikh Abdurahman Matebe Shah, diakui oleh para pengikutnya, yang melihatnya memiliki pengetahuan, memimpin mereka melawan musuh-musuh Islam.

Pada 1661, Belanda memutuskan untuk menyerang Soeroesang, tapi penangkapan benteng secara efektif dihindari. Serangan lain diikuti pada tahun 1667, dan setelah pertempuran sengit, Soeroesang jatuh. Sultan Syaikh Abdurahman Matebe Shah, dan dua penasihat agamanya, ditangkap. Eksekusinya akan menjadikannya martir, dan dengan demikian menjadi inspirasi bagi umat untuk melanjutkan perang. Ketiga dengan dibuang ke Cape menjadi orang buangan politik pertama di sini.

Syaikh Abdurahman Matebe Shah

Sejarah lisan terkait bahwa Syaikh Abdurahman Matebe Shah segera berteman dengan populasi budak ia bertemu di Constantia, mengajarkan mereka agama Islam. Beliau meninggal di sini 1682 atau 1685, dan dimakamkan di tempat, dekat sungai di mana ia mengambil wudhu, bermeditasi dan mengucapkan doanya. Masjidnya di pintu gerbang ke Klein Constantia. Hal itu termuat dalam sebuah Masjid kayu terletak di antara pohon-pohon, berdekatan dengan aliran air yang mengalir. Mengunjungi Masjid adalah pengalaman yang unik. Merasa seolah-olah berada di hadapan sejarah hidup, berdiri di tempat yang suci penuh dengan spiritualisme. Tempat yang memiliki suasana yang tenang, dengan ketenangan yang dilengkapi dengan air yang mengalir dan kicau burung. Gubuk sempit yang kecil, dengan jendela dan kuburan, menjadi tempat yang indah.


Referensi:
Hotter Than A Pile of Curry - Sayyid Abdurahman Moturu
Alantic Breeze - Robben Island
Wikipedia - Pulau Robben


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Syaikh Abdurahman Matebe Shah | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

  1. Dari mature/madura

    ReplyDelete
  2. sangat menarik, orang Cape Malay di Tanjng harapan di AFSEL dari pekbagai kaum dan etnik di Malaya ( Melaka), Sumatera ( Melayu Medan, Jambi, Palembang, Bengkulu, Padang, Banka Beliton dan Melaka juga orang Acheh dan orang Nias ), Jawa,( Banten , Cirebon, Tegal, Rembang, Semarang, Banjar, Blabangan ) Makassar, orang Mankasa, orang Bugis, orang Mandar, orang Selayer, orang Gorontalo, Buton, orang Maluku ( Ternate, Tidor dan Ambon) , Sumbawa dan Flores, Timor, Sumba dan Rotti juga Flores dan Bali . Loghat mreka Bahasa Melayu Klasik dan Mazhab mereka syafi .

    ReplyDelete

 
Top