Mawlana Syaikh Muhammad Hisham Kabbani ar-Rabbani qs
Kutbah Jumat di Masjid Hidayatullah - Jakarta 30 Desember 2011
Salam 'alaikum wa rahmatullahi ta `ala wa barakaatuh. Alhamdulillah alhamdulillah rabbil-`alamin shalat salam` ala-asyraf al-Mursalin Sayyidina Muhammad (saw) alladzi arsalahu rahmatn lil-`alamin. `Na wa billah min udzu shururi anfusina ...
Alhamdulillah bahwa Allah swt memberikan kehormatan bagi kita semua menjadi bagian dari Ummat Sayyidina Muhammad (saw) dan diberikan kepada kita keindahan Islam dan kehormatan di atas semua umat lain dengan membuat kita menjadi umat Nabi (saw). Wahai Nabi saw, kau adalah pemandu kami dan pemimpin kami dan perantara kami, Ya Muhammad SAW! Ya Rasulullah sallallahu alayhi wasallam.
Wahai orang beriman, wahai hadirin katakanlah: Asyhadu ala ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Kita hidup dengan kalimat itu, dan kita mati dengan kalimat itu, dan dengan kalimat syahadat ini kita akan bertemu dengan Allah swt.
Wahai orang beriman, Nabi (saw) mengatakan aku diutus untuk menyempurnakan karakter manusia. Dan Nabi saw menerangkan bahwa untuk menyempurnakan karakter adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang terlarang dan melakukan segala kebaikan yang diperintahkanNya. Dan kita melihat saat ini bahwa di mana-mana berbagai hal yang haram dan dilarang dilakukan dimana-mana, di rumah, di pekerjaan, di jalan-jalan, semua hal yang dilarang oleh Nabi (saw).
Dan kita melihat segala tindakan haram dan dilarang agama telah kita lihat dilakukan di semua tempat di dunia, ini adalah tanda-tanda yang jelas dari apa yang Nabi (saw) beritahukan kepada kita, tentang hal-hal yang akan terjadi sebagai Tanda-tanda Hari Akhir. Dan ini disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai tanda-tanda kiamat yaitu: siang menarik malam dan bulan terbelah. Dan inilah tanda-tanda dekatnya zaman ini dengan hari kiamat.
Segala puji bagi Allah SWT dan cinta kami kepada Nabi-Nya (saw) dan Nabi (saw) telah menyebutkan bahwa kita harus mengikuti apa yang diperintahkan (ma'murat), dan meninggalkan apa yang dilarang (manhiyyaat). Nabi (saw) telah meramalkan apa yang akan terjadi di hari-hari terakhir dan saya akan mengutip salah satu hadits Nabi saw bahwa kita melihat hal itu sudah terjadi sekarang ini. Dan menunjukkan kepada kita semua, baik masyarakat Muslim dan non-Muslim telah berada dalam perangkap setan.
Dari 'Amr ibn al-'Ash, Nabi (saw) berkata, saya akan memberitahukan pada Anda apa yang Nabi (saw) katakan, dan jika kalian mengerti bahasa Arab dengarkanlah dan bagi yang tidak memahaminya saya juga akan mengatakannya dalam bahasa Inggris. Hari akhir tidak akan datang sampai orang-orang melakukan hubungan intim (sex) dijalan-jalan seperti keledai. Saya bertanya apakah hal ini sudah terjadi? Dan Nabi saw mengatakan, "Ya itu akan terjadi. Dan kita melihat hal ini terjadi dimana-mana pria dan wanita berciuman dan melakukan hubungan sex di jalan-jalan, ditaman-taman dan yang lebih buruk lelaki berhubungan dengan laki-laki dan perempuan berciuman dengan perempuan (Homosex dan Lesbianisme).
Jadi kita telah melihat semua tnada-tanda itu sekarang ini, dimana pria dan wanita berciuman di jalan-jalan dan mereka tidak memiliki rasa malu untuk berhubungan seksual di jalanan seperti keledai, wanita tanpa busana, itulah yang kita lihat. Mereka sudah tidak lagi memiliki rasa malu. Dan sekarang Anda melihatnya di televisi, hubungan seksual memasuki rumah Anda melalui film di TV, dalam segala macam bentuknya dan juga di internet dan semua orang menonton film yang haram yang Allah telah melarangnya.
Wahai Muslim, lihatlah saat ini, pria dan wanita berhubungan sex dijalan-jalan, dan saling berciuman seperti keledai. Anda lihat keledai di gurun atau di hutan, keledai melakukan hubungan sex bersama-sama dan mereka tidak peduli. Dan manusia zaman ini melakukan semua hal itu sekarang juga melalui TV dan mereka melakukan itu dan kalian membiarkan terjadi untuk memanjakan anak-anakmu, membawa hal yang terlarang dan haram masuk kedalam rumah kalian melalui internet dan komputer. Itulah yang Nabi (saw) katakan akan terjadi sebagai tanda hari akhir.
Wahai Mumin, wahai orang beriman berhati-hatilah! Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Nabi (saw) mengatakan, Demi Dia yang tanganNya menggenggam jiwaku, Nabi (saw) bersumpah atas nama Allah SWT, la tafna hadhihi al-ummah hatta ar-rajul yaqum lil imrat wa yaftarishuhaa fit-tariq. Ummat ini tidak akan dimusnahkan, sampai umat muslim mengikuti apa yang dilakukan oleh umat non muslim dalam kehidupan mereka, dalam cara pendidikan, dalam mengajar anak-anak, saling berciuman di bar, di diskotik. Nabi (saw) berkata jika ummat ini terus berbuat seperti ini maka mereka akan dimusnahkan.
La tafna hadzihi al-ummah, ummat ini tidak akan berakhir sampai seorang lelaki akan pergi bersama wanita dan berhubungan badan dengannya di jalan, atau apa yang mereka sebut taman, di antara pohon-pohonan, di bangku-bangku kayu ditaman yang biasanya orang-orang bersantai di atasnya. Dan kalian telah melihat pria dan wanita tidur bersama di bangku ditaman-taman. Dan orang yang terbaik di antara mereka berkata dalam hatinya ketika mereka melihat orang-orang melakukan hubungan sex di jalan-jalan, maka orang yang baik dan yang terbaik di antara mereka, akan berkata "Ah! seandainya tidak ada yang melihatku maka saya akan membawa wanita ini untuk berhubungan badan dengannya dalam ruangan dibalik dinding, dan ini lebih baik daripada dilakukan di depan umum. " Itu berarti bahwa dia memiliki keinginan juga untuk berhubungan badan dengan wanita itu di balik dinding. Dan hadist ini diriwayatkan oleh al-Haythami dan Abu Ya `ala ra.
Dan Sayyida Aisyah ra meriwayatkan bahwa Nabi (saw) mengatakan, orang akan dibangkitkan pada Hari Mahsar, hari penghakiman tanpa sepatu, telanjang tanpa pakaian, huffat, urraat, ghuraran. Dan Siti Aisyah berkata kepada Nabi (saw), ketika ia mengatakan bahwa orang akan dibangkitkan dan dipanggil kehadirat Allah swt tanpa busana dan bertelanjang kaki. Dan dia mengatakan, wanita dan pria berada di sana tanpa saling memandang satu sama lainnya. Dan Nabi (saw) mengatakan, hari itu adalah hari yang berat bagi setiap orang, dan mereka semua berpikir apa yang Allah lakukan dengan mereka, apakah Dia akan mengirimkannya ke surga atau mengirim dia ke neraka, itu adalah hari yang begitu berat sehingga tidak ada yang akan melihat siapa pun, mereka hanya akan berpikir apakah mereka akan diselamatkan.
Dan sebagaimana dikatakan dalam hadist riwayat Bukhari, mereka akan dikumpulkan pada hari mahsar dimana mereka berjalan dengan wajah mereka dibawah, buta tuli dan bisu. Mereka adalah manusia yang akan dibangkitkan dan dikumpulkan ke neraka Jahannam, dan Anas ra dalam hadist terkait mengatakan, bahwa seorang pria datang kepada Nabi (saw) dan mengatakan bahwa Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang akan dikirim ke neraka dan mereka berjalan dengan wajah mereka. Dan kemudian Anas ra mengatakan, orang kafir akan dibangkitkan dimana wajahnya menjadi kaki untuk berjalan. Orang itu bertanya kepada Nabi (saw) untuk mengkonfirmasi ayat itu, apakah mungkin seseorang berjalan dengan wajahnya. Dan Nabi (saw) menjawab, Dia yang membuat manusia berjalan dengan kakinya maka Dia juga bisa membuatnya manusia berjalan dengan kepalanya? Tentu saja Dia bisa.
Wahai Muslim berhati-hatilah, kita telah berada dihari terakhir, dan kami khawatir tentang apa yang akan terjadi. Nabi (saw) menyebutkan dalam sebuah hadits yang menjelaskan bahwa ketika Hari terakhir tiba, akan terjadi banyak kebingungan, banyak sekali masalah, seperti bongkahan besar malam yang gelap. Maka ketika saat itu terjadi, mereka yang duduk di rumah lebih baik dari yang berdemonstrasi di jalanan. Ini menunjukkan bahwa lebih baik untuk tinggal di rumah Anda dan menjaga keselamatan anak-anak dan keluarga kalian.
Wahai Muslim dengarkan dengan baik dan lakukan apa yang kalian telah diperintahkan olehNya.
Yaa fawzan lil-mustaghfirin Astagfirullah. ... Inna Allah wa malaa'ikatahu yusalluna 'ala an-Nabi ya ayyuhalladzina aamanu sallu' alaihi wa sallimu taslima. (Mawlana berdoa).
Wa min Allah at Tawfiq
Tanya Jawab Setelah Kutbah Jum'at
Tanya : Bagaimana yang dimaksud dengan uhibbu Allah uhibbuki fillah dan bagaimana tentang ahlak kaum muslim dan memperbaiki ahlak
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs : Jawaban dari pertanyaan ini sangat sederhana, bahwa apa yang kau cintai, maka cintailah hanya karena Allah swt. Maka mencintai Allah adalah dengan mengikuti perintahNya dan membenci atau tidak mengerjakan apa yang dilarangNya. Tinggalkan apa yang dibenci Allah swt.
Islam adalah ahlak yang mulia. Akhlak adalah Islam, Tetapi muslim, umat muslim mereka sedang berproses, tarik menarik antara kebaikan dan keburukan ego mereka. Artinya tidak seluruh muslim sudah memiliki akhlak yang baik karena mereka masih berjuang dengan ego yang buruk.
Maka cara yang termudah ikutilah bimbingan Awliya Allah seperti yang disebutkan dalam hadist
“Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah itu ada satu golongan, mereka bukan dari golongan para nabi ataupun syuhada’, tetapi para nabi dan syuhada’ mencemburui mereka, tempat mereka di sisi Allah s.w.t. Dan para sahabat bertanya, "kabarkan kepada kami siapakah mereka?" Rasulullah S.A.W bersabda: ”Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai karena Allah, tidak ada hubungan saudara diantara mereka dan juga bukan karena kepentingan dunia. Demi Allah, di wajah mereka ada cahaya dan mereka di atas cahaya. Ketika manusia takut, mereka tidak takut. Ketika manusia bersedih, mereka tidak bersedih. Dan mereka berkata, sesungguhnya Wali-wali Allah (Awliya) tidak takut dan tidak sedih.”
Tanya (oleh jamaah Wanita) :
Bagaimanakah Islam yang sesungguhnya? Islam yang mengikui Wali Allah? Apakah orang yang berzinah harus dirajam?
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs :
Islam yang sejati sangat mudah. Jika kalian muslim maka cintailah Allah seperti dikatakan, "Qul Inkuntum tubibunallah fatabiuni yuhbibkumullah, wayaghfirlakum dzunubakum wallahu ghofurur rohim"
Jika kalian mencintaiKu maka ikuti dia (Muhammad) maka Aku akan mencintai kalian, dan jika aku mencintaimu maka aku hapuskan dosa-dosamu.
Maka jika kau mencintai Allah maka ikuti Nabi Muhammad saw, dan setelah beliau ikuti para sahabat dan Ulama-ulama yang tulus, karena ulama yang sejati mereka bagaikan para Nabi Bani Israil. Ati Allah at ur Rasul wa ulil amri minkum, Taati Allah Taati Rasul saw dan orang yang diberikan otoritas atas diri kalian. Bertakwalah dan takutlah kepada Allah.
Tentang Zinah
Ini adalah isu yang berbahaya, tidak ada yang bisa memberikan fatwa tentang zina, hakim harus mengetahui semua situasi zina. Dimana terjadi perzinahan tersebut, semua saksi harus melihat bahwa Anda berzina, kalian tidak bisa mengatakan mereka berzina jika kalian tidak melihat bagian pribadi perempuan dan laki-laki itu bercampur. Semua saksi harus melihatnya dan kalian tidak dapat melewati batas antara bagian alat vital wanita dan lelaki yang berzina, bukti harus diberikan atau jika tidak maka tuduhan zina, atau perzinahan menjadi tidak valid. Karena dari detail perzinahan itu akan ditetapkan berapa cambukan yang harus diberikan sebagai hukuman atas mereka.
(Dzikir)
Source: www.sufilive.com
© Copyright 2012 Sufilive.
This transcript is protected by International Copyright Law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.
© Copyright 2012 Sufilive.
This transcript is protected by International Copyright Law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.
Post a Comment Blogger Disqus