Beliau adalah 'Abd al-Karim bin Muhammad Fatta bin Musthafa bin Sulaiman bin Muhammad al-Kurdi al-Sharazuri dan lahir di wilayah Halabjah di Irak pada tahun 1901. Dibesarkan di bawah bimbingan dan perawatan orang tuanya ia mulai belajar Al Quran dari ayahnya pada usia enam, menyelesaikannya dalam waktu singkat. Pada usia sepuluh ia mulai mempelajari buku-buku di 'Aqidah, retorika, Ta' Rif al-Zanjani dan berbagai buku-buku lain di Grammar Arab. Dia juga mempelajari komentar untuk Alfiya Ibnu Malik oleh al-Suyuthi di bawah al-Hajj Mulla 'Aziz yang merupakan Imam sebuah masjid di distrik Sulaimaniyah. Ketika Perang Dunia Pertama dimulai pada 1914, ia meninggalkan daerah ini dan pindah ke desa lain sampai akhirnya ia menetap dengan beberapa mahasiswa yang belajar dengan Syaikh Mullah Abdullah di Khanqa nya. Setelah itu ia pindah ke sekolah Syaikh Husam al-Din, berikut ini yang ia pindah ke sekolah Syaikh 'Ala al-Din bin Syaikh Umar Far'ani mana ia belajar berbagai buku tentang tata bahasa Arab, logika, seni perdebatan dan argumentasi, Fiqh dan warisan.
Di Abu Ubaidah Sekolah ia juga belajar al-Burhan dalam logika di bawah Syaikh Mulla Mu'ammad Sa'id al-'Ubaydi. Ia kemudian kembali ke Suleimaniyah mana ia melanjutkan studinya di Mawlana Khalid Khanqa Sekolah. Dia belajar di bawah Syaikh 'Umar b. Syaikh Mu'ammad Amin al-Qara'daghi pada tahun 1920.
Syaikh 'Abd al-Karim al-Mudarris mempelajari berbagai karya dalam bahasa Arab tata bahasa, astrolabe, Shar' Abu al-Kalam, Jamu 'al-Jawami' di u? Ul al-fiqh, banyak buku dalam Fiqh, warisan, beberapa bab Shar 'al-Manhaj oleh Syaikh Zakariyya al-Anshari dan al-Tu'fa by Syekh Ibnu: ajar al-Haitsami. Ia belajar semua buku yang ditentukan pada saat itu selama empat tahun. Setelah gurunya, Syekh Umar diberikan kepadanya ijazah di hadapan beberapa ulama terkemuka waktu termasuk Syaikh Mu'ammad Najib al-Qara'daghi, Syaikh Jalal al-Din (guru di Masjid al-Khaffafi), Syaikh Husain al Mulla -Baskandi dan Syekh Ba Ba 'Ali.
Pada tahun 1924, ia diangkat sebagai guru di sebuah distrik di Halabjah dan pada tahun 1927, Mursyid Tarekat Naqshbandi. Syaikh 'Ala al-Din bin Syaikh Umar Diya 'al-Din bin Syaikh 'Utsman Siraj al-Din (pengganti Syaikh Khalid) meminta agar ia pergi ke daerah Bayarah untuk mengajarkan Ilmu Islam di mana ia tinggal selama sekitar 24 tahun dan menjabat sebagai khatib sekitar 18 tahun. Di tahun 1951, ia pindah kembali ke Sulaimaniyah mana ia mengajar di Masjid al-Hajj Ahan selama sekitar tiga tahun.
Pada 1954 (1374 H) ia pindah ke Kirkuk di mana ia mengajar di al-Hajj Jamilal-Ialibani Centre. Pada tahun 1960 ia pindah ke Baghdad di mana ia Imam dan khatib di Jami 'al-A'madi dan guru di Syaikh' Masjid Syeikh Abdul Qadir al Jailani, Beliau berhenti tugas dari pengurus di 1973 (1393 H) tapi terus mengajar untuk kesenangan Allah. Kemudian setelah kematian Syaikh Najm al-Din al-Wa'iz, ia diangkat sebagai Kepala 'Ulama' seluruh Irak. Banyak juga yang menganggapnya sebagai Mufti Baghdad. Dia melakukan haji di 1968 (1388 H). Selama bertahun-tahun banyak sarjana memanfaatkan pengetahuannya.
Beliau menulis buku dalam bahasa Kurdi, Persia dan Arab pada berbagai topik termasuk Sira, Fiqh, Ijtihad dan Taqlid, Retorika, Morfologi, Logika dan sebuah buku tentang biografi Kurdish 'Ulama'. Dia adalah seorang sarjana benar dan saleh yang mendedikasikan hidupnya untuk menyampaikan pengetahuan Islam. Dia meninggal pada tanggal 30 Agustus 2005 dan dimakamkan di makam Jaylani.
Oleh: Yuliansyah Riffai (Catatan) pada 6 April 2013 pukul 4:18
Post a Comment Blogger Disqus