Mana yang lebih baik? Beberapa orang atau cendikiawan ini meletakkan tanda tanya pada mana yang lebih baik--membaca al-Qur'an atau bershalawat atas Nabi (saw)? Saya tidak ingin jawaban yang tidak skolastik, jawabannya harus skolastik, itu lebih baik--membaca al-Qur'an atau bershalawat atas Nabi (saw)? Buktinya, apa buktimu? (seorang murid: jika kita bershalawat, Allah akan bershalawat untuk kita). MasyaAllah. (10 kali). Lalu bagaimana dengan al-Qur'an? Bila kalian membaca al-Qur'an, untuk setiap huruf kalian akan mendapat satu hasanaat hingga 10 dan dapat meningkat hingga 700. Alif Laam Miim itu bukan satu huruf, melainkan tiga huruf; kalian mengucapkan, “Alif,” itu adalah satu huruf, "Laam" adalah satu huruf, dan "Miim" adalah satu huruf.
Jadi sekarang kita ucapkan, "Alif. Laam. Miim,” kita mendapat tiga hasanaat, dikalikan 10 menjadi 300, atau jika dikalikan 700 menjadi 2.100 hasanaat yang kalian dapatkan. Jika kalian membaca satu shalawat untuk Nabi (saw), Allah akan memberi kalian sepuluh shalawat.
Ketika Allah mengatakan bahwa Aku akan bershalawat 10 kali, maka tidak ada lagi perbandingan antara kita membaca al-Qur'an suci dan memperoleh pahala dengan sepuluh shalawat yang Allah (swt) kirimkan pada kalian. Itu pasti sangat dahsyat sehingga tidak ada timbangan yang dapat mengukurnya!
Jadi ya, tentu saja para ulama dan awliyaullah mengatakan pada pengikut mereka agar bershalawat pada Nabi (saw) di mana pun mereka berada. Tetapi itu tidak berarti kalian tidak membaca al-Qur'an, itu untuk menunjukkan betapa pentingnya bershalawat pada Nabi (saw), Allah mencintainya.
Itulah sebabnya Dia berfirman, "Jika engkau sungguh mencintai Allah, maka ikutilah Muhammad, itulah syarat yang Kuberikan untukmu." Allah akan mencintai kalian. Bagaimana kita mengikuti Nabi (saw)? Saya duduk di sini dan pintu ada di sana, ada berapa meter jarak antara saya dengan pintu itu? Enam meter atau yard, atau apa pun itu. Jika dari tempat saya, saya katakan bahwa kuncinya di sana, bagaimana saya bisa mencapainya? Apakah pintunya yang harus datang ke sini atau kursinya yang harus bergerak ke sana, salah satu harus bergerak, memang logis bila kalian tidak mau berjalan atau bergerak.
Tetapi Allah berkata, "Jika engkau sungguh mencintai-Ku, ikutilah Muhammad,” in kuntum tuhibbuuna 'Llaaha fattabi`uunii, ittiba`, ketika kalian mengatakan, “attabi`nii” itu artinya "ikuti aku.” jadi, ikutilah Muhammad (saw)!
Shaykh Hisham Kabbani
Nazimiyya Indonesia
Nazimiyya Indonesia
Post a Comment Blogger Disqus