Al-Imam al-Quthb al-Habib Ahmad bin Hasan al-Atthas berkata, “Sepatutnya seseorang memiliki tali hubungan dengan orang shaleh atau wali, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal.”
Al-Imam al-Quthbul Wujud al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi berkata, “Siapa orang yang tidak pernah duduk dengan orang arif (shaleh) maka kehidupannya akan terlewat dengan sia-sia dan ia terhitung sebagai orang yang merugi.”
Lalu bagaimana cara kita menjalin hubungan dengan orang shaleh?
Al-Alim al-Allamah al-Musnid al-Habib Umar bin Hafidz berkata, “Al-Imam al-Habib Hasan bin Ahmad al-Atthas menyebutkan jika seseorang menyebut nama orang shaleh atau wali maka jarak antara ia dengan orang shaleh/wali tersebut semakin dekat. Orang yang menyebut nama orang shaleh/wali itu seperti orang yang menelpon. Contohnya ketika kita memencet nomor telpon maka akan berdering pada nomer yang kita tuju. Begitu juga ketika kita sebut nama orang shaleh/wali maka akan berdering di sisi orang shaleh/wali tersebut. Siapa orang yang membaca wirid atau kitab orang shaleh, ketahuilah bahwa orang shaleh tersebut hadir. Jika kita sering menyebut nama orang shaleh maka sirr orang tersebut akan melekat pada wajah kita."
Post a Comment Blogger Disqus