Beberapa Istilah Penting dalam Ilmu Tasawuf
- Al-Maqamat: yaitu posisi ruhani yang dilalui oleh seorang Sufi dalam proses mujahadahnya, dimana ia berada dalam posisi itu untuk sementara waktu, kemudian melalui mujahadahnya ia akan terus meningkat naik ke posisi yang lebih tinggi.
- Al-Ahwal: hembusan ruhani yang merasuk ke dalam Hati tanpa disengaja ataupun diusahakan. Al-Ahwal adalah anugerah, sedangkan al-Maqamat bisa diusahakan. Al-Ahwal datang tidak berujud dan berbentuk, sedangkan al-Maqamat diperoleh dengan usaha yang sungguh-sungguh. (19) (lihat ar-Risalah, hal. 118-119).
- Al-Fana’: yakni gugur dan hilangnya sifat-sifat tercela dalam Diri Sufi, sedangkan al-Baqa’: adalah muncul dan berkembangnya sifat-sifat terpuji dalam Diri Sufi.(20) (lihat Risalah, hal. 128).
- Al-Ghaibah: yaitu hilangnya kemampuan Hati untuk mengetahui ahwal atau kondisi Diri, disebabkan terlalu sibuk dengan urusan-urusan yang bersifat materi (sesuatu yang dapat dicerna oleh panca indera), sedangkan al-Hudhur: datangnya Kebenaran (Al-Haq / ALLAH Swt) dalam Hati, karena Hati seorang Sufi dikondisikan dengan mengingat ALLAH Swt dan melalaikan selain-Nya.
- At-Takhalli yaitu membuang seluruh potensi buruk dan jahat dari Hati dan nafsu, sedangkan at-Tahalli adalah menghiasi Diri dan Hati dengan sifat-sifat terpuji.
- As-Sitru: tertutupnya Hijab ALLAH Swt dari Hati manusia, sedangkan at-Tajalli: adalah terbuka Hijab ALLAH dari Hati manusia.(21) (lihat ar-Risalah, hal. 133 dan 147).
- Al-Muhadharah, al-Mukasyafah dan al-Musyahadah, ketiga istilah tersebut berkaitan dengan Ma’rifat kepada ALLAH swt. Al-Muhadharah adalah tahap pertama, yang berarti hadirnya Hati untuk selalu mengingat ALLAH Swt, al-Mukasyafah adalah tahap kedua yang berarti hadirnya Hati untuk mulai membuka tabir yang menghalangi antara Hati dengan ALLAH Swt, dan al-Musyahadah merupakan tahap paling tinggi yaitu hadirnya ALLAH Swt dalam Hati, sehingga terbukalah semua tabir penghalang antara keduanya.
- At-Talwin yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh ahl Ahwal (Sufi yang masih berproses), sedangkan at-Tamkin adalah sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh ahl Haqa’iq (Sufi tertinggi yang telah mencapai tahap hakikat).(22) (lihat ar-Risalah, hal. 148 dan 151).
- As-Syari’ah yaitu perintah untuk menetapi dan konsisten beribadah, sedangkan al-Haqiqah adalah terbukanya tabir penghalang antara hati Sufi dengan ALLAH Swt (musyahadah) .
- Ilmu al-Yaqin, ‘Ain al-Yaqin, Haq al-Yaqin, adalah istilah berkaitan dengan ulum al-Jaliyyah (ilmu yang jelas). Yang pertama dengan syarat adanya Dalil atau Burhan, yang kedua karena dibuktikan dengan keterangan (bayan), sedangkan yang ketiga dibuktikan secara langsung dengan mata kepala. (23) (lihat ar-Risalah, hal. 155 dan 157).
Post a Comment Blogger Disqus