Mistikus Cinta

0
AL HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD

Wahai para murid, jadilah engkau seseorang yang berprasangka baik terhadap Tuhanmu bahwa Dia akan melindungi, mencukupi, menjaga, memelihara dan tidak akan meninggalkan dirimu sendiri atau meninggalkanmu pada salah satu makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha suci telah memberi tahu bahwa Dia bersama prasangka hamba terhadap-Nya. Oleh karena itu, keluarkan dari dalam hatimu rasa takut akan kemiskinan atau butuh terhadap manusia.

Hati-hatilah kamu dari perasaan cemas terhadap masalah rezeki. Jadilah orang yang percaya pada janji Tuhanmu dan jaminan-Nya bagimu, ketika Allah swt. berfirman,

“Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.” (QS. Hud [11]: 6)

Kamu termasuk makhluk melata maka sibukkanlah dirimu dengan permintaan-Nya, yaitu amal-amalmu untuk-Nya. Adapun sesuatu yang telah dijamin oleh-Nya, yaitu rezeki maka sekali-sekali Tuhan tidak akan melupakanmu dalam masalah ini. Dia telah memberi tahumu bahwa sesungguhnya rezeki ada di sisi-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Allah swt. berfirman “Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia serta bersyukurlah kepada-Nya,”  (QS. Al-Ankabut [29]:17).

Apakah kamu tidak melihat bahwa Dia yang Mahasuci memberi rezeki kepada orang-orang kafir yang menyembah selain-Nya? apakah menurut pendapatmu Dia tidak akan memberi rezeki-Nya kepada orang-orang yang beriman yang tidak menyembah selain Dia? Dia memberi rezeki kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan melanggar perintah-perintah-Nya. Apakah Dia tidak akan memberi rezeki kepada orang-orang yang taat kepada-Nya, memperbanyak dzikir, dan bersyukur kepada-Nya?

Ketahuilah, sesungguhnya tidak menjadi masalah jika kamu bergerak mencari rezeki selama melakukannya dengan cara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah jika hati tidak dapat tenang, pikiran, kesenangan dan kegelisahannya di sebabkan persoalan rezeki. Tanda-tanda rusaknya hati seseorang adalah jika ia mencemaskan kebutuhannya pada masa yang belum terjadi, seperti hari dan bulan yang akan datang. Dan juga ucapannya, “Jika ini habis, apakah mungkin datang selain ini? Jika rezeki tidak datang dengan cara ini, dari mana lagi akan datang rezeki?“

Masalah melepaskan diri dari peyebab dan keterikatan dengan sebab, merupakan dua kedudukan yang diberikan oleh Allah kepada Hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Seseorang yang berada pada kedudukan lepas dari sebab-sebab maka ia harus memiliki keyakinan yang kuat, dada yang lapang dan selalu senantiasa beribadah.

Adapun seseorang yang diletakkan oleh Allah pada kedudukan terikat dengan sebab-sebab maka ia harus bertakwa kepada Allah pada kehidupannya dan bersandar kepada Allah, tidak selain-Nya. Hati-hatilah dari kesibukkan atas rezeki dan melupakan perbuatan taat kepada-Nya. Kadang-kadang muncul pada seorang murid lintasan-lintasan tentang kecemasan masalah rezeki atau sifat beramal karena menginginkan pujian makhluk dan lain-lainnya. Hal seperti itu bukanlah merupakan suatu yang hina atau berdosa bila ia membencinya dan berusaha menghilangkan dari hatinya.


Sumber: 
Buku Jalan menuju taqwa terjemah dari Kitab Adab Suluk al-murid karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad.

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Mencemaskn Masalah Rezeki adalah Pertanda Rusaknya Hati | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top