Diceritakan bahwasannya Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki memiliki tempat tinggal di Madinah, yakni rumah kedua bagi beliau selain di Makkah.rumah beliau yang di Madinah ini jarang sekali beliau tempati, kecuali jika ada sesuatu keperluan tertentu, sehingga hal ini membuat para pencuri menaruh hati untuk bisa mengambil perabotan yang ada didalam rumah tersebut.
Ketika hari yang sudah ditentukan untuk melancarkan aksinya para pencuri melaksanakan aksinya dengan sigap dan profesional, serta membawa mobil, seolah-olah mengambil barang miliknya sendiri, dengan tanpa rasa takut sedikitpun, walaupun orang lain mengetahuinya, dan orang-orang yang melihatnya menganggap sebagai pemilik rumahnya. Setelah memilih dan memilah akhirnya para pencuri tersebut menjatuhkan pilihannya pada barang AC ruangan, tidak tanggung-tanggung didalam mengambilnya yakni sekitar 20 biji AC yang dibawanya.dengan senang hati mereka mendapatkan barang yang banyak dan layak untuk dijual lagi.
Lanjut cerita, ketika ada yang memberi khabar kepada Abuya bahwasannya AC yang dirumah Madinah hilang dicuri orang dengan jumlah 20 biji, maka dengan santai Abuya mengatakan "Biarlah AC tersebut hilang, besok kalau ada uang kita beli lagi.".
Subhanallah, tidak ada kepanikan sama sekali pada diri Abuya yang mengetahui bahwa barang-barangnya hilang. Inilah salah satu contoh bentuk zuhud yang sesungguhnya, bahwa dunia tidaklah berarti sama sekali bagi beliau. Dunia tidaklah ada pada hati beliau, semuanya semata-mata milik Allah Subhanahu wa ta'ala.
Ya Robb... berilah kami kemampuan untuk meneladani akhlak para kekasihMu yang senantiasa Engkau beri hidayah. Jangan jadikan kami lalai kepada Engkau dikarenakan kecintaan kami kepada dunia... Aaamiin
Ditulis ulang oleh FP: Istana Buku Aswaja dari berbagai sumber
Post a Comment Blogger Disqus