"Kesungguhanmu untuk mencapai apa yang telah ditanggung oleh Allah, dan kelalaianmu dalam apa yang telah diperintahkan kepadamu itu adalah menandakan atas kebutaan hatimu (penglihatanmu)."
Allah Yang Maha Kaya dan Maha Memiliki Segalanya tidaklah pernah lupa memperhatikan kebutuhan hidup atau rizki makhluk-makhlukNya. Sehingga tidak ada alasan sedikitpun bagi manusia untuk takut atau khawatir tidak mendapatkan rizki atau bahkan takut akan mati kelaparan. Selagi manusia mau berusaha, Allah akan memberikan rizki untuknya.
Perhatikan firman Allah dalam Surat Al-Ankabut ayat 60, yang artinya:
"Dan beberapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizqinya sendiri. Allahlah yang memberi rizqi kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Adapun dalam hal mencari rizqi, Allah telah memberikan batasan-batasan. Diantaranya:
1. Surat Al-Qoshosh ayat 77:
“Dan carilah apa yang sudah di anugrahkan kepadamu (kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagian dari (kenikmatanmu) di dunia".
Jadi dengan demikian, dalam mencari bekal untuk kehidupan akhirat tidak boleh melupakan kepentingan dunia. Begitu juga sebaliknya karena mencari bekal (rizqi) untuk kepentingan dunia adalah merupakan suatu ibadah juga, tentu raja hal ini juga tergantung kepada niatnya.
2. Perhatikanlah firman Allah dalam Surat Adz Dzaariyat ayat 56 yang artinya:
"Dan tidak Aku jadikan jin dan manusia itu kecuali supaya beribadah kepada-Ku".
3. Lebih tegas lagi Allah juga berfirman dalam Surat Thoha ayat 132 yang artinya:
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu supaya mengerjakan shalat, dan sabarlah dalam melaksanakannya. Kami (Allah) tidak menuntut kamu supaya mencari rizqi. Kami (Allah) yang menjamin rizqimu, dan akibat (kemenangan) yang terakhir bagi orang yang bertaqwa".
Dengan jaminan-jaminan yang telah dijanjikan oleh Allah tersebut kiranya manusia sudah tidak perlu cemas lagi, karena janji Allah itu pasti benar adanya.
Post a Comment Blogger Disqus