Mawlana Syekh Hisyam Kabbani24 Maret 2013 Fenton Zawiya, Michigan
Shuhbah sebelum Zhuhr
Nawaytu 'l-arba`iin, nawaytu 'l-`itikaaf, nawaytu 'l-khalwah, nawaytu 'l-`uzlah, nawaytu 'r-riyaadhah, nawaytu 's-suluuk, lillahi ta`alaa fii haadz 'l-masjid.
أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Athii`uullaha wa athii`uu'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum.
Patuhi Allah, patuhi Nabi, dan patuhi orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian. (Surat an-Nisa, 4:59)
A`uudzu billahi min asy-Syaythaani ‘r-rajim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim.
Dastuur madad yaa Sayyidii. As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Mereka berkata bicaralah tentang sesuatu yang menyenangkan, yang akan membuat kita senang, dan bukannya sesuatu yang menakutkan, karena itu membuat seseorang membayangkan adanya serangan bagi mereka. Ya, jika tidak ada serangan, kalian merasa damai, kalian bisa jatuh ke dalam perangkap Setan dan kalian menganggap apa yang kalian lakukan berada dalam kisaran kedamaian. Tetapi Setan selalu menipu orang. Ia berusaha untuk datang dalam berbagai cara untuk menyerang kalian, jadi daripada menjadi difensif, kalian harus bersikap ofensif; tidak perlu menunggu sampai bahaya datang pada kalian dan baru kalian berusaha untuk bertahan atau mendorongnya. Tetapi sebelum bahaya itu datang, kalian harus selalu berada dalam keadaan siap sepenuhnya dengan pikiran kalian, otak kalian, kalbu kalian, dengan panah kalian sehingga jika ada serangan apapun dari Setan, kalian dapat menghalaunya. Jadi, kita tidak mesti kita bicara melulu mengenai petting (seperti membelai-belai binatang peliharaan). Allah (swt) senang untuk membelai hamba-hamba-Nya dan membuat mereka merasa bahagia. Tetapi kadang-kadang Allah (swt) mengirim pesan yang kuat, Dia berfirman, “Sesungguhnya Kami mengirim ayat-ayat al-Qur’an sebagai peringatan, untuk mewaspadai apa yang akan datang.”
Kita tidak waspada, dan setiap orang dari kita melakukan apa yang mereka inginkan, dan kita tidak tahu konsekuensinya. Jadi semakin kalian waspada, Allah akan rida dengan kalian. Saya sering kali mendengar dari Grandsyekh--semoga Allah memberkati ruhnya, bahwa selalu setelah aayaat al-`adzaab, ayat-ayat mengenai azab di dalam kitab suci al-Qur’an, muncul aayaat ar-rahmah, ayat-ayat mengenai rahmat, untuk mengimbanginya. Karena seorang `abd pasti merasa khawatir dan takut dan pada saat yang sama ketika ia takut, Allah mengirimkan ayat mengenai rahmat. Itulah sebabnya Dia berfirman,
وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلاَّ تَخْوِيفًا
wa maa nursilu bi ’l-ayaati illa takhwiifah,
Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti (dan sebagai peringatan dari kejahatan). (Surat al-Israa, 17:59)
“Kami tidak mengirimkan tanda-tanda kecuali untuk menakuti kamu.”
Itu artinya secara tersembunyi, “Kami rida denganmu. Rahmat Kami ada di sana untuk menjagamu dan mengimbangi apa yang kamu takutkan, tetapi kamu harus siap.”
Jadi, apa yang dikatakan oleh Nabi (s) di dalam hadits?
عن الحسن قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الله تعالى إذا كان الغالب على عبدي الاشتغال بي جعلت نعيمه ولذته في ذكري فإذا جعلت نعيمه ولذته في ذكري عشقني وعشقته فاذا عشقني وعشقته رفعت الحجاب فيما بينى وبينه وصرت معالما بين عينيه لا يسهو إذا سهى الناس أولئك كلامهم كلام الأنبياء أولئك الأبطال حقا أولئك الذين اذا أردت بأهل الأرض عقوبة وعذابا ذكرتهم فصرفت ذلك عنهم
`ani ’l-Hasan qaal qaala Rasuulullahi shall-Allahu `alayhi wa sallama yaquulu ’Llahu ta`alaa idzaa kaan al-ghaalib `alaa `abdii al-ishtighaalu bii ja`altu na`iimahu wa ladzatahu fii dzikrii fa-idzaa ja`alta na`iimahu wa ladzatahu fii dzikrii `asyaqanii wa `asyaqtahu fa-idzaa `asyaqaniya wa `asyaqtahu rafa`ta al-hijaaba fiimaa baynii wa baynahu wa shirrtu mu`alliman bayna `aynayhi laa yas-huu idzaa as-haa an-naasu uulaa’ika kalaamahum kalaamu’l-anbiyaa uulaa’ika al-abtaala haqqan uulaa’ika’Lladziina idzaa aradtu bi-ahli ’l-ardhi `uquubatan wa `adzaaban dzakartuhum fa sharafta dzaalika `anhum.
Jika hamba-Ku dengan segenap pikiran dan kalbunya mengingat-Ku, Aku akan jadikan kesenangannya, untuk terus mengingat-Ku melalui kalbunya dan Aku hindarkan Setan dari orang itu karena apa yang ia lakukan; berusaha untuk membuat kesenangannya dalam mengingat-Ku.... (Abu Na`iim di dalam Hilya, dari al-Hasan [as]).
Jadi itulah sebabnya mengapa awliyaullah melalui jalan itu dan mereka menemukan bahwa dzikrullah adalah penting di dalam kehidupan kita. Dan saya perhatikan dalam statistik ini, misalnya untuk menyeimbangkan segala sesuatu, Allah memberi segala sesuatu penyeimbangnya. Sebagaimana yang kita bicarakan sebelumnya, segala sesuatu di dalam al-Qur’an adalah dalam keadaan seimbang; ada ayat-ayat `adzaab dan ada aayaat rahmah; aayaat al-fasaad dan aayaat al-nafa`, ayat-ayat mengenai korupsi/kerusakan dan ayat-ayat mengenai manfaat; aayaat ush-shayf dan aayaat al-syitaa; aayaat ar-rusul dan aayaat al-anbiya; aayaat ad-dunya dan aayaat al-Akhirah. Ada ayat-ayat mengenai kehidupan ini dan kehidupan di Akhirat, dan ayat-ayat mengenai manfaat dan mengenai yang merusak.
Ada sebuah skedul. SubhaanAllah, lihatlah betapa banyak kebesaran yang kalian jumpai di dalam kitab suci al-Qur’an!
Misalnya: aayaat mengenai jazaa, mengenai hukuman Allah, ada 117 kali, dan aayaat al-maghfirah, untuk ampunan Allah, disebutkan sebanyak 117 kali.
Aayaat al-mashiir, nasib, disebutkan sebanyak 28 kali, apa yang akan terjadi pada orang-orang beriman, dan ayat mengenai kehidupan selama-lamanya, aayaat al-abad, disebutkan 28 kali.
Allahu akbar! Allah mengatakan kepada kalian, “Waspadalah, Aku akan menghukum kamu! Aku mengirimkan ayat-ayat kitab suci al-Qur’an untuk membuatmu waspada dan takut, tetapi juga seimbang, di sisi lain ada ayat-ayat mengenai pengampunan; mengenai hukuman disebutkan sebanyak 117 kali, sementara maghfirah, pengampunan juga disebutkan sebanyak 117 kali. Jika kalian menemukan jalan untuk menyeimbangkannya, Allah memberi kalian kesempatan, seimbangkanlah ayat mengenai jazaa dan maghfirah, kalian akan masuk Surga. Jika kalian memberi lebih banyak pada aayaat al-maghfirah daripada aayaat al-jazaa maka kalian akan masuk Surga tanpa hisab. Jika kalian melakukan istighfaar setiap hari, maka kalian dapat mengatasi ayat-ayat mengenai hukuman.” Oleh sebab itu, para masyaayikh memberi wird istighfaar 700 kali setiap hari, atau 300 kali atau 100 kali, atau 10 kali, atau 70 kali setiap hari, untuk memohon pengampunan pada Allah untuk memotong aayaat al-jazaa.
Kita telah menyebutkan aayaat al-mashiir, ayat-ayat mengenai nasib, ke mana kalian akan pergi jika kalian mengikuti garis ini atau garis itu, yang disebutkan sebanyak 28 kali dan ayat-ayat mengenai abad, hidup selamanya, juga disebutkan 28 kali. Ayat-ayat mengenai dunya disebutkan sebanyak 115 kali dan ayat-ayat mengenai Akhirah, rabbana atina fid ‘d-dunya hasanat wa fi ‘l-akhiraati hasanat juga disebutkan sebanyak 115 kali.
SubhaanAllah, alhamdulillah! Apakah ini dibuat oleh manusia? Mustahil!
Aayaat al-hayaat, ayat-ayat mengenai hidup atau kehidupan, disebutkan sebanyak 71 kali dan aayaat al-mawt, ayat-ayat mengenai kematian disebutkan 71 kali, mengimbanginya.
Allah berfirman, “Aku seimbangkan mereka untukmu, Aku tidak menghukum, melainkan kamu mempunyai kesempatan untuk mendapat maghfirah. Aku menyebutkan dunya 115 kali dan Aku menyebutkan Akhirah 115 kali.” Itu artinya ada keseimbangan antara keduanya; rabbana atina fid ‘d-dunya hasanat wa fi ‘l-akhiraati hasanat antara dunya dan Akhirah.
Berapa banyak shayf, musim panas, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Bahkan musim panas pun disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an dan ia disebutkan lima kali. Ketika kita mengatakan, “shayf,” misalnya di sini, itu artinya segala sesuatu dari masa Sayyidina Adam (a) hingga Hari Kiamat; shayf adalah musim yang hangat, yaitu musim panas, jadi segala sesuatu yang terjadi pada musim panas itu atau musim-musim panas sejak Sayyidina Adam (a) disebutkan dalam lima tempat di dalam kitab suci al-Qur’an. Awliyaullah dapat menyuelam ke dalam lima ayat ini untuk mengetahui semua rahasia mereka, untuk mengetahui sejarah dan menarik segala sesuatu yang mereka inginkan mengenai musim panas dan apa yang diketahui tentang musim panas, apa yang telah Allah berikan kepada dunya di musim panas, mereka dapat menyelaminya dan mendapatkan ilmu tersebut. “Syitaa,” musim dingin, serupa juga, disebutkan lima kali. Mengapa selalu sama jumlahnya? Inilah keelokan dari kitab suci al-Qur’an dan ini adalah ijaaz al-Qur’an yang mustahil dapat dilakukan oleh manusia.
Berapa banyak aayaat mengenai harr, panas, disebutkan? Mereka disebutkan empat kali, dan aayaat al-bard, ayat-ayat mengenai dingin, juga disebutkan empat kali.
Hari Kebangkitan disebutkan sebanyak 45 kali dan aayaat ash-Shiraat al-Mustaqiim juga disebutkan sebanyak 45 kali. Itu artinya, “Aku membawamu untuk diadili.” “Al-ba`ts” disebutkan sebanyak 45 kali, mengingatkan kita pada Hari Kebangkitan dan Jembatan yang harus kita lalui juga disebutkan sebanyak 45 kali. Setiap kali kalian menjumpai ayat ini, di mana atribut-atribut ini disebutkan, di sana ada makna di dalamnya, sebagaimana yang telah kita katakan, dan hanya Nabi (s) yang diberikan rahasia-rahasianya dan Nabi (s) memberikannya kepada awliyaullah dan para pewaris dari awliyaullah.
Berapa banyak “sayyiaat,” perbuatan buruk disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ada 167 kali. Dan berapa kali “ash-shalihaat,” amal baik, disebutkan? Ada 167 kali.
Berapa banyak “Jahiim,” Api neraka disebutkan? 39 kali, dan dosa-dosa disebutkan 39 kali. Allah menyebutkan hukuman dan menyebutkan dosa: hindari dosa, hindari hukuman.
Berapa banyak “al-bashar” dan “al-bashiira” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Bashar adalah penglihatan dan s vision and bashiira adalah penglihatan batin dan mereka disebutkan 148 kali.
Berapa banyak “al-fu'aad” dan “al-qalb” disebutkan? Fu’aad adalah kalbu batin dan qalb adalah kalbu, dan mereka disebutkan 148 kali.
Berapa banyak Yang Terkutuk, yaitu Ibliis disebutkan? Itulah sebabnya dilarang untuk mengutuk seseorang, hanya Allah yang boleh mengutuk seseorang, kalian tidak boleh mengutuk orang lain. Berapa banyak Ibliis disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 11 kali. Berapa banyak disebutkan untuk mencari perlindungan kepada Allah dari godaan Ibliis di dalam kitab suci al-Qur’an? 11 kali. Setiap sebuah nama disebutkan, jika ia disebutkan beberapa kali, maka setiap kali disebutkan ia mempunyai makna yang berbeda. Jadi setiap kali disebutkan untuk mencari perlindungan kepada Allah dari Ibliis, masing-masing mempunyai arti yang berbeda, dan setiap kali kalian mencari perlindungan kepada Allah (swt) dari Ibliis, itu mempunyai sebuah makna.
Banyak orang Pakistan dan banyak orang Arab seperti kita datang dan berkata, “Kami terkena sihir (ilmu hitam).” Berapa banyak “sihir” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 60 kali. Jadi apakah sihir itu ada atau tidak? Ya, ini artinya sihir, atau ilmu hitam itu ada. Ketika kalian melakukan sihir apa yang terjadi? Terjadilah fitnah. Dan berapa banyak “fitna” disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 60 kali. Jadi setiap kali orang melakukan sihir, maka pada sisi yang berlawanan terjadilah fitnah. Jadi bagaimana kalian menangkal sihir? Dengan mencari perlindungan kepada Allah (swt), dengan mengucapkan, “A`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim.”
Berapa banyak Allah menyebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an untuk memberikan infaaq? Jika itu tidak penting, maka Allah tidak akan menyebutkannya. Ia disebutkan sebanyak 73 kali. Berapa banyak Allah rida dengan infaq kalian? Tujuh puluh tiga kali. Bagaimana ini terjadi? Kalian harus menempatkan kepala kalian di lantai dan bersujud kepada Allah sepanjang hidup kalian dan mengucapkan, “Syukran lillah. Syukran, yaa Allah!”
Berapa banyak “`ujb,” ujub, atau bangga pada diri sendiri disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 27 kali. Berapa banyak “ghuruur,” arogan disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 27 kali. `Ujb 27 dan ghuruur 27 kali.
Berapa banyak kata “kaafiruun” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur'an? Ia disebutkan sebanyak 154 kali. Berapa banyak kata “Naar” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan 154 kali. Ayat-ayat mengenai kufr dan pada saat yang sama ayat-ayat mengenai Naar, Api Neraka, disebutkan sebanyak 154 kali. Berapa banyak “ad-diin,” agama disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 92 kali. Dan di mana diin itu dijumpai? Di masaajid. Jadi berapa kalia kata “masaajid” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 92 kali.
Ketika kalian membaca kitab suci al-Qur’an, itu artinya kalian adalah orang yang saleh, atau salehah untuk wanita. Berapa banyak kata “tilaawat” pembacaan kitab suci al-Qur’an disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 62 kali. Berapa banyak kata “shaaliha” disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 62 kali. Jadi jika kalian membaca kitab suci al-Qur’an, kalian menjadi saleh, murni.
Berapa banyak kata “shalaat” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 67 kali. Berapa banyak kata “najaat,” keselamatan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 67 kali, jadi ketika kalian salat, kalian mencapai keselamatan.
Berapa banyak kata “`aql,” akal, disebutkan? Kalian tidak dapat melihatnya, ia adalah radiasi elektromagnetik, dan ia disebutkan sebanyak 49 kali. Berapa banyak kata “an-Nuur,” cahaya, disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 49 kali, dan itu juga medan magnet yang tidak dapat kalian lihat.
Berapa banyak kata “harb,” perang, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 6 kali. Berapa banyak kata “tawanan” disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 6 kali, karena di dalam perang, kalian menahan tawanan. Jadi jangan menjadi tawanan Setan, tetapi nyatakan perang terhadapnya!
Berapa banyak kata “huda,” bimbingan, disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 79 kali, dan ketika kalian mendapat hidayah, itu adalah rahmat Allah pada kalian. Rahmat disebutkan sebanyak 79 kali.
Jika kalian mempunyai “muhabbah,” cinta, kalian harus mempunyai kepatuhan, itha`ah, dan siapakah yang mempunyai kepatuhan itu? Athii`uullaha wa athii`uu 'r-Rasuul, fa qad ath-tha`a ‘r-rasuul wa ath-tha`a ‘L-llah. Orang yang mempunyai kecintaan pada rasuul maka ia mempunyai kecintaan pada Allah. Ketika kalian mempunyai cinta, kalian akan patuh. Cinta disebutkan sebanyak 83 kali di dalam kitab suci al-Qur’an. Berapa banyak “kepatuhan” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 83 kali.
Berapa banyak “al-qunuut” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Itu adalah doa yang dibaca dalam (salat) Witr atau dalam (salat) Fajr; beberapa mazhab melakukannya dalam salat Fajr sementara mazhab yang lain di dalam salat Witr, dan berapa banyak ia disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 13 kali. Dan berapa banyak “ruk`uu” disebutkan, pertama qunuut dulu, lalu kalian ruk`uu? Ia disebutkan sebanyak 13 kali.
Allahumma shalli `alaa Sayyidina Muhammad.
Berapa banyak “kalimat al-jahr,” mengucapkan sesuatu dengan suara keras, disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 16 kali. Berapa banyak “`ala niyyat,” ia disebutkan secara terbuka agar orang-orang dapat melihatnya, berapa kali ia disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 16 kali.
Berapa banyak kata “harts,” membajak, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 14 kali. Berapa banyak menanam buah disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 14 kali. Membajak tanah disebutkan sebanyak 14 kali, lalu buahnya muncul dan muncullah perkebunan, dan itu disebutkan sebanyak 14 kali. Itu artinya, “Bajaklah tubuh dan jiwa kalian untuk menanam dzikrullah di dalamnya, lalu Allah akan memberikan kepada kalian dari perkebunan surgawinya, zira`.”
Berpaa banyak “asy-syajara,” pepohonan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 26 kali. Berapa banyak “an-nabaat,” tumbuhan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Mereka disebutkan sebanyak 26 kali.
Dari apa manusia diciptakan? Dari tanah liat. Berapa banyak kata tanah liat disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 12 kali. Berapa banyak “nutfa,” mani, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 12 kali.
Berapa banyak “syidda,” masa-masa yang berat atau sulit disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 102 kali. Berapa banyak “ash-shabr,” sabar, disebutkan, di mana kalian harus bersabar dalam menghadapi masa-masa yang berat? Ia disebutkan sebanyak 102 kali.
Berapa banyak kata “Qur’an” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 70 kali. Berapa banyak Islam disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Tujuh puluh kali.
Berapa banyak “risala,” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 49 kali. Dan berapa banyak kata “surah ” disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 49 kali.
Berapa banyak “malakuut,” Kerajaan Surgawi disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 4 kali. Berapa banyak “ruh al-quds” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 4 kali.
Berapa banyak “Muhammad” (s) disebutkan? Beliau (s) disebutkan 4 kali. Berapa banyak “as-siraaj” disebutkan? Siraaj adalah lampu, cahaya yang menerangi. Ia disebutkan sebanyak 4 kali.
Berapa banyak “an-naas,” manusia, disebutkan? Inna arsalnaaka lin-naasi kaafa basyiiran wa nadziira, “Sesungguhnya Kami telah mengutusmu kepada seluruh manusia....” Ia disebutkan sebanyak 368 kali. Berapa banyak “ar-rusuul,” para utusan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Mereka disebutkan sebanyak 368 kali. Para utusan itu datang dengan membawa risalah kepada umat manusia, karena aayaat an-naas disebutkan di tempat-tempat yang berbeda, rusuul juga disebutkan dengan jumlah yang sama, jadi jumlahnya sama dengan 368.
Berapa banyak “al-imaan” dan “al-`ilm” disebutkan? Dari `ilm muncullah imaan, Maqaam al-Imaan dan Maqaam al-Ihsaan. Kita memohon kepada Allah (swt) dari sini, demi Sayyidina Muhammad (s) dan para awliyaullah, agar Allah meletakkan imaan di dalam kalbu kita, karena itu adalah pintu bagi segala sesuatu! (Amiin). Yaa Rabbii! Setiap kali kalian mengucapkan kata “imaan,” di dalam kitab suci al-Qur’an, maka terbuka sebuah samudra imaan di dalam kalbu kita! (Amiin) Ia disebutkan dzikru kalimaati ‘l-qur’an wa mustaqat ‘l-qur’an al-kariim, 811 kali. Jadi seseorang yang beruntung adalah orang yang mempunyai seorang putri dan memanggilnya dengan nama “Imaan,” “Fatimah,” “Aisya” atau “Khadijah.” Allahu akbar. Jadi ketika kalian mempunyai imaan, kalian mempunyai `ilm. Berapa banyak “`ilm” disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 811 kali.
Berapa banyak “ath-thuhr,” penyucian, agar menjadi suci, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebenyak 31 kali. Berapa banyak “al-ikhlaash,” keikhlasan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 31 kali.
Berapa banyak “ad-diiq,” kendala di dalam kehidupan seseorang, baik dari segi kekayaan atau karena tertekan, disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 13 kali. Dan berapa banyak “tamaaniina,” merasa tenteram dan damai, disebutkan? Ia disebutkan sebanyak 13 kali.
Berapa banyak “al-la`na,” kutukan, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 41 kali. Dan berapa banyak “al-karaahiyya,” kebencian, disebutkan di dalam kitab suci al-Qur’an? Ia disebutkan sebanyak 41 kali.
Allahumma shalli `alaa Sayyidina Muhammad wa 'alaa aali Muhammad wa sallim!
Jadi, dengan ini, kita memohon kepada Allah (swt) untuk mengampuni kita. Semoga Allah mengampuni kita dan memberkati kita dengan berkah-Nya yang tak bertepi. Dengan sendirinya itu adalah suatu keajaiban dan tidak perlu dilanjutkan, tetapi kita lanjutkan dengan Hadits Qudsi, kita sudah mulai menyampaikannya lebih awal. Nabi (s) bersabda,
Jika seorang hamba Allah terus-menerus selalu mengingat Allah, [Allah berfirman], “Aku akan jadikan seluruh urusannya dan seluruh kesenangannya berada dalam zikir mengingat-Ku....
Ini yang baru saja kita terangkan mengenai berapa banyak pengulangan kata-kata di dalam kitab suci al-Qur’an, dan lawan mereka untuk menunjukkan betapa dengan dzikrullah kalian akan diselamatkan dan akan dibusanai dengan akhlak ini, Allah (swt) akan membusanai kalian dengan Asmaul Husna wal Sifaat.
Hadits itu berlanjut:
...Ketika Aku sandangkan ia dari Keridaan-Ku dan menghilangkan darinya hijab-hijab antara Aku dengannya, orang itu tidak akan menjadi lalai ketika orang lain lalai; ia akan selalu awas! Kata-kata orang-orang ini, yang Aku busanai dari keridaan-Ku dan yang selalu berada dalam keridaan-Ku, adalah seperti kata-kata Nabi-Nabi-Ku.
Itulah sebabnya mengapa Nabi (s) bersabda,
علماء أمتي كأنبياء بني اسرائيل
`Ulama ummatii ka anbiyaa Bani Isra’iil.
Para ulama dari umatku adalah seperti nabi-nabi dari Bani Israil.
`Ulama ash-shaalihiin, yaitu mereka yang saleh dan ikhlas dan Allah menyebut mereka:
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Alaa inna awliyaaullaahi laa khawfun `alayhim wa laa hum yahzanuun.
Ingatlah! Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran di antara mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Surah Yunus, 10:62)
Kata-kata mereka bagaikan kata-kata Nabi. Dan beliau (s) mengulanginya, uulaaika kalaamu kalaamu ‘l-anbiyaa, “Orang-orang ini, kata-kata mereka seperti kata-kata para Anbiya.” Dan beliau (s) bersabda, “Anbiya artinya Nabi-Nabi Bani Israil.” Mereka adalah para Abdaal, Pengganti. Allah berfirman, “Jika Aku memutuskan untuk memberi hukuman pada orang-orang di bumi, Aku akan menyebutkan hamba-hamba-Ku ini, yang urusannya adalah keridaan-Ku dan Aku akan menghilangkan hukuman mereka.”
Semoga Allah menghilangkan hukuman dari kita dan menjaga agar kalbu kita senantiasa dalam dzikrullah. (Amiin).
Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.
As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Sumber:
http://www.sufilive.com/Miracles_of_the_Quran-4924.html
© Hak cipta 2013 oleh Sufilive. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Transkrip ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta internasional. Mohon menyebutkan Sufilive ketika membagi transkrip ini. JazakAllahu khayr.
Post a Comment Blogger Disqus