Mistikus Cinta

0
Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani (q.s)
4th October 2007

.... Saya menonton pasien kita yang sedang ...;” ada apa?, apa yang terjadi?..., Ada kejadian apa, ada peristiwa apa di jagat-raya ini?. Tentang apa?. .... Allahu albar !.”

Selamat datang kepada kalian semua!. Saudara S... Ada kejadian apa di Ibiza?. Ada kejadian apa yang membuatmu datang kesini ?.

Audhu bi-llahi mina shaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim!
(Sheikh melaksanakan Dzikr pendek)
Bismillahir Rahmanir Rahim,
Bismillahir Rahmanir Rahim…
Ma sha Allah!
Meded, ya Sultanu-l Awliya! Meded, ya Rijalallah!

Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani (q.s)
As-salamu alaikum, ‘ibadu rahman, bagi saudara-saudara, yang memohon agar Tuhan merasa senang kepada mereka!. Kita disini bukan untuk mengejar Dunia!. Kamu sudah memiliki Dunia, kalian kesini membutuhkan sesuatu... yang barangkali agak sulit untuk menerangkan kebutuhan itu. Tapi pasti itu adalah sesuatu ada dalam dirimu, yang mendorong, yang menarikmu untuk datang kesini.

Ini adalah majelis kebersamaan. Saya tidak mengaku bahwa saya paham tentang sesuatu. Yang saya tahu adalah hamba-hamba terbaik Allah YMK yang menuntun saya. Mengirim diri saya kesini dan memberi nasihat kepada orang-orang yang kesini. “Bahkan” saya katakan“ saya tidak tahu apa yang akan saya katakan “. Namun para pendatang itu menimpali; “ Kami tahu bahwa Mawlana tidak tahu, namun kami akan menghubungkan hati kami dengan hati Mawlana, karena dari hati Mawlana lah akan keluar nasihat-nasehat!. Kami ingin bertaut dengan Mawlana, itu yang terpenting!. Kami mentautkan diri kepada Mawlana. Apabila kami hanya mendekatkan tubuh kami, Mawlana tidak akan bicara!. Namun apabila kami membuka hati kami, dan mendekat kepada dirimu, Mawlana akan mengetahui isi hati kami, dan sebaliknya kami akan memperoleh pengetahuan tentang sesuatu“. Dan Mawlana mengatakan; “Aku doakan agar pertemuan ini merupakan pertemuan yang suci!. Saya sedang menggunakan teleskop sekarang ini... kadang-kadang menggunakan untuk melihat, memandang dan mengamati... Yes Sir !. Subhanallahi-l ‘Aliyu-l ‘Adhim!. Ketika hati kita sedang dipenuhi dengan hal-hal lain, maka sambungan hati kita akan terputus....

Pertautkan hatimu dengan hatiku!. “Mina-l qalbi ila-l qalbi sabila...” dari hati ke hati. Ada banyak cara sambungan atau hubungan. Kalian katakan, hubungan bisa dilakukan dengan menggunakan instrumen, handphone ini misalnya. 

Tapi itu tidak tersambung seperti yang saya maksudkan. Ketika kamu sedang melihat, hatimu tidak tersambung dengan apa yang kamu lihat, suatu benda misalnya.

Namun hubungan lewat instrumen itu, kamu bisa mencapai siapapun baik di Timur maupun di Barat!. Sekarang hal ini sudah dianggap sangat sederhana, sudah dianggap kejadian biasa!. Semua orang ketika menggunakan handphone nya, sudah tidak berpikir; “Bagaimana instrumen ini bisa bicara?. Bagaimana saya bisa mendengar?. Bagaimana suaraku dari sini bisa didengar di Timur Jauh dan di Barat Jauh?”. Tidak lagi jadi pikiran!. Sekarang hal itu dianggap biasa saja.

Awal dari instrumen ini ialah dua cangkir tambaga dan seutas kawat. Dari sini seorang bicara ke cangkir tembaga itu dan kawat itu membawa suaranya ke cangkir yang diletakkan di telinga diujung kawat. Dan dia bisa mendengar!. Itu adalah awal dari alat ini. Dan sekarang sudah mencapai kemajuan tertinggi!. Dulu orang terheran-heran.

Termasuk saya (MSN), saya pertama kali melihatnya ketika ada di istana Yang Dipertuan Agung Malaysia, Sultan Perak-ayadahullah. Semoga Allah mengkarurinai umur panjang untuk memerintah ke Sultanan nya!.

Saya ada disana, dan juga Pangeran Yang Mulia Raja Ashman. Ketika itu saya dengar ada nada panggil dan Sultan Perak mengangkat alat yang baru pertama saya lihat. Dia berbicara kepada alat itu. Saya betul sangat terheran-heran!. Saya lihat sebuah kotak kecil yang diajak Sultan berbicara, maka saya pun (MSN) bertanya; “ Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Handphone ini fungsinya sama, tetapi ketika itu beratnya kira-kira satu kg, begitu berat!. Sekarang sangat ringan dan kecil.

Namun, Subhanallah, ma fi nasib, saya tidak tahu dimana mereka memproduksinya, bagaimana menekan tombol ini atau tidak menekannya.. ”Kemarilah saya berteriak Saya tidak tahu mana yang harus ditekan, bagian mana yang harus ditekan” Cucu saya datang berlari-lari, dan berkata; “ooh kakek ku, Dede, ini disini...” “ Dimana...?”. Tetap saja saya tidak memahami... Dan sekarang saya diminta untuk bicara dalam saluran tersebut!. Mereka membuat begitu banyak saluran...

Yang Maha Suci memiliki saluran istimewa, tidak ada yang sama saluranNya. Allah YMK menciptakan semuanya tidak ada yang sama, hanya satu. Allah YMK tidak membuat fotokopi, tidak!.

Allah YMK tidak pernah membuat salinan, fotokopi, tidak!. Mubdi!. Nama Suci Nya Mubdi’, yang artinya, semua yang DIA ciptakan, tidak pernah ada contohnya, tidak, semuanya baru!. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar!. Subhanallah!. Jadi ada begitu banyak saluran bagi orang-orang Suci, lalu bagaimana dengan orang-orang biasa?.

Orang-orang biasa, mereka tidak menyiapkan saluran mereka. Oleh karena itu mereka tidak bisa mendengar, tidak bisa mengamati, tidak bisa melihat, dan tidak bisa mendengar!. Bagaimana pendapatmu.

Ketika Baginda Nabi,- yang paling dihormati -, sedang memberi pencerahan kepada umatnya, apakah beliau hanya ber-bicara?.

Berbicara adalah apa yang kita lakukan!. Pasti ada bedanya!. Beliau ketika berbicara, hatinya selalu ter-taut dengan Makhluk Surga, dengan Surga!. Ketika Baginda Nabi berbicara, -sebagaimana dilakukan seorang professor-, dia menuliskan sesuatu di-papan tulis, dan dari tulisan itu profesor menerangkan. Ini, itu, ini, itu...

Apakah kalian pikir bahwa Baginda Nabi Muhammad saw hanya bicara saja?. Ketika beliau berbicara, beliau membawa sesuatu dari Surga, beliau memanfaatkan saluran khusus untuk mereka amati!. Para Sahabat, mereka memandanginya, ketika Baginda Nabi sedang berbicara tentang Surga!. Melihatinya sebanyak mungkin... atau juga sebatas kemampuan para Sahabat, Baginda Nabi memperlihatkannya!. Dan jangan kamu sangka bahwa para Sahabat memahaminya dalam tataran yang sama, tidak!!.

Sayyidina Siddiq melihat dan memahami sesuatu. Sayyidina Umar juga melihat dan memandangi tetapi tentang hal yang berbeda. Sayyidina Utsman melihat dan memahami yang lain lagi, Sayyidina Ali – alayhi salam -, juga melihat dan memahami hal yang berbeda.

Orang-orang zaman sekarang, tidak memahami sesuatupun dari Islam!. Islam yang sejati. Dan bagaimana Islam sejati dimulai dari awalnya!. Kalian harus bisa melihatnya!. “Laysa-l habaru ka-l ayam!”

Kalian bisa mendengar apa yang kalian tonton di TV. Yang saya katakan... adalah sesuatu yang berbeda, tidak tampak gambarnya, sesuatu yang berbeda!. Mereka akan memahami, melihat sesuai dengan kemampuan spiritualnya, mereka akan melihat dan memahaminya.

Seperti yang dilakukan di... tempat peneropongan bintang-bintang di langit... observatorium, di gedung dimana terpasang banyak teleskop, tetapi masing-masing teleskop berbeda kekuatannya!.

Saya baru ingat,- Allah YMK menganugerahi saya hobi membaca; itulah hobi saya; membaca,... begitu banyak buku yang saya baca!. Dan suatu kali saya membaca buku astronomi.

Saya membaca bahwa baru saja dipasang suatu teleskop raksasa, tetapi disampingnya ada tulisan; “Dilarang melihat dengan mata telanjang, mata telanjang!. Seorang Alim yang tersohor, seorang atronomer, suatu kali mengunjungi dan melihat-lihat observatorium itu. Ketika dia tidak melihat seorangpun yang ada disitu, dia mendekati teleskop raksasa tersebut. “Saya akan mencoba kebenaran tulisan itu!” Dia membungkuk untuk meneropong... dan dia terjatuh!. Dia pingsan!. Pingsan, tidak kuat menerima beban!. Kalian mengerti?. Sedetik pun dia tidak sanggup melihatnya dengan mata telanjang, melalui teropong itu!.

Bagaimana pendapatmu?. Para Sahabat Nabi sanggup melihat dari saluran utama, yakni saluran yang khusus bagi Baginda Nabi Penutup?.

Dia memberi petunjuk tentang sesuatu, dan setiap orang menurut derajat spiritualnya, dapat melihat dan merasa puas, ‘mutmain’.

“Innahu kana dhaluman jahula...” Allah YMK bersabda bahwa; “Manusia itu pada dasarnya seorang penindas”. Maknanya kalian tidak bisa membayangkan, -tidak mengenal batas-, ketika kalian sedang menjadi penindas!. Dan juga; ‘jahula’, ‘mubaligh fi jahi”, bahwa itulah atribut, busana manusia. Tidak mau belajar lebih dalam, merasa sudah cukup dengan pengetahuannya.. dan mereka itu sesungguhnya masih dungu, dungu yang tak terbatas!.

Itulah sebabnya orang-orang zaman sekarang, tidak ada yang minta tambahan pelajaran. Semuanya berkata; “Sudah cukup untuk saya!. Untuk apa lagi?””

Kalian datang ketempat ini untuk tahu lebih banyak!. Kalian akan dihadiahi sedikit bibit pengetahuan; boleh kamu buka setelah kamu keluar dari stasion ini!. Begitu banyak stasion dan begitu banyak saluran yang dapat kamu raih, namun orang-orang.. “Setan” akan membujukmu untuk mengatakan; “Jangan berupaya untuk tahu lebih banyak tentang yang gaib, karena itu hanya untuk memuaskan hasrat spitualmu... Kita mampu membuat segalanya”!.

Saya tanya, sekarang ini teknologi digunakan untuk apa?. Itu dibuat untuk memenuhi hasrat egomu, tidak ada lainnya!.

Coba lihatlah itu datang seekor burung mendekati bangkai (binatang), dia hanya memandanginya saja!. Pandangi saja, untuk makanmu berburulah!. Begitu banyak makhluk diciptakan, kamu bisa mencari mereka!. Kenapa kamu harus ngotot menunggui bangkai?.

Orang-orang sekarang keadaannya persis seperti penunggu bangkai. Mereka manfaatkan seluruh teknologi hanya untuk hasrat ego dan kesenangan saja, tidak lebih. Oleh sebab itu nilai-nilai mereka sedang merosot, merosot dan merosot sampai ke titik nol!.

Wahai saudara-saudaraku, pengetahuan Surgawi itu bagaikan Samudra sangat dalam yang tak ada dasarnya!. Kalian selalu diterima dengan tangan terbuka! Kamu datang untuk menanyakan sesuatu. Samudra pengetahuan akan memberikannya. Hanya yang dapat memberimu sesuatu, yang akan membuatmu tertarik. Itu tergantung pada minatmu, pengertianmu, untuk memperoleh lebih, lebih tumbuh dan lebih lagi...

Tetapi orang sekarang sedang tenggelam dikedalaman yang paling dalam. Mereka tidak tertarik pada Kebenaran, Haqq, yang bisa digapai melalui saluran Baginda Nabi. Sesungguhnya setiap Nabi membawa saluran khusus yang baru, Nabi pertama Adam as, mendapat saluran khusus untuk berhubungan dengan Surga. Nabi kedua juga mendapat saluran sendiri, kemudian dia menggabungkannya dengan saluran no 1, Nabi no 3, Nabi no 4 dan seterusnya menerima saluran-saluran, dan menggabungkannya dengan saluran-saluran terdahulu. Akhirnya Baginda Nabi Penutup menggabungkan seluruh saluran dengan salurannya!..

Semoga Allah mengampuni kita dan menghadiahkan pengetahuan agar kita bisa mengerti!. Yaitu sesuatu yang Paduka sudah hadiahkan kepada kami.

Saya banyak kenal dengan orang terpelajar, saya ketemu dengan banyak ahli pengetahuan, para profesor, ahli falsafah, pendeta, bishop, hakam, profesor Budha, saya lihat mereka hanya sampai ketitik yang paling dalam. Mereka tidak beranjak dari posisinya. Mereka tidak pernah meminta lebih, karena hanya memandang dan berkata; “Apa yang kami pelajari, sudah lebih dari cukup untuk diri sendiri!”. Mereka tidak minta lebih dan lebih lagi.

Dan Allah YMK, DIA memerintahkan hamba NYA yang tercinta, yang paling dihormati; “Wa qul Rabbi zidni ‘ilma!. “Wahai yang sangat SAYA sayangi, mintalah kepada KU tambahan dan tambahan pencerahan melalui ilmu pengetahuan!. Samudra Pengetahuan itu tidak ada batasnya!. Mohonkan hanya kepada KU saja hal itu!. Jangan minta kepada yang lainnya, jangan mempermasalahkan, karena jalan untuk mengenal KU harus lewat tingginya pengetahuanmu, pengetahuanmu dan setiap pengetahuan pada tiap langkah. Setiap langkahmu akan membuatmu melihat hal yang berbeda!”

Semoga Allah mengampuni kita!. Demi kehormatan yang paling terhormat, Sayyidina Muhammad saw. Fatiha

Saya saat ini sedang berpikir sebagaimana orang biasa berpikir; “Ya Hu, kami sedang berpuasa!. Kapankah waktu Iftar akan hadir?.”

Maka saya gunakan teleskop saya, dan meneropong... Oh Sheikh tinggal 3 jam.. tinggal 4 jam lagi.... Begitu banyak orang yang hanya mengejar kesenangan, mereka tidak akan merasakan bentuk kesenangan lain, hanya kesenangan badaniah!. Kesenangan yang tidak ada maknanya!. Dibandingkan ketika engkau mendaki langkah demi langkah.

Oleh karena itu DIA memerintahkan : “Mohonkan kepada KU untuk memperoleh tambahan pengetahuan, yang kamu perlukan untuk menggapai yang lebih baik. Mendekatlah kepada Cahaya KU...!”

Semoga Allah menghadiahi kita dengan pemahaman yang baik, Ya Rabbi, Ya Rabbi, ampunilah kami dan semoga Allah memberkahi kalian, Allah memberkahi kamu!!. Demi kehormatan dari Yang Paling dihormati, Muhammad saw. Fatiha

Allahumma salli wa sallim ‘ala Nabiyina Muhammad alayhi salam,
Salatan tadumu wa tughda ilayh, mamara laylali wa tula dawam!
Fatiha


Sumber:
Milis Muhibbun Naqsybandi

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Saluran Televisi Baginda Nabi Muhammad Saw | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top