Allahuma inni nawaytu al Hajja, fa yassirhull wa taqabalhu minnii
Berkembangnya makhluk dilambangkan dengan batas lingkaran, lebih tepatnya keliling lingkaran. Kerajaan ilahiah berada didalamnya. Bagian luarnya adalah Zat ilahiah yang mendukung makhluk.
Pada bagian pusat, Sang Ilahi berfirman, "Aku adalah harta tersembunyi yang ingin dikenal." Bagian pusat ingin dikenal, jadi arahkan dirimu ke Kerajaan Ilahiah, carilah jalan mencapai bagian pusat!
Ilahi yang berada dipusat ingin dikenal. Makhluk adalah titik-titik tidak terhingga di kelilingnya. Kita semua membutuhkan Ilahi yang berada dipusat Kekuatan. Dalam hubungan dengan cinta, Allah 'azza wa jalla ingin dikenali dan ingin kita dicintai.
Jangan terkecoh dengan yang didefinisikan oleh orang-orang sebagai "agama" yang kau cari jalan menuju ke pusat.
Garis dari pusat ke garis keliling adalah radius. Tiap radius adalah seorang Rasul, seorang nabi yang dengannya Allah ridho. Mereka adalah Pilar Penciptaan; bersama-sama mereka mencengkram lingkaran, karena tanpa mereka maka tidak ada lingkaran. Mereka mengantarkan pesan -"Inilah sang Pencipta-mu, Dia-lah yang kalian sembah dan kalian harus mengikuti disiplin ini agar dapat mencapai bagian pusat." Sebuah atom dengan sebuah nukleus sebagai pusat kekuatan.
Tiap radius juga menuntun kembali ke pusat; dan para Nabi adalah pilar-pilar besar. Kita mengambil radius utama Nabi Muhammad (saw) dan didalamnya adalah "cara-cara bathin", yaitu thariqah.
Lingkaran Syari'ah dan segala sesuatu yang dilakukan pada lingkaran adalah hukum, dan kau tidak boleh keluar darinya. Thariqah -segera kau berkata, "Aku ingin mengambil jalan itu," lalu kau berada dijalan itu.
Ma'rifat -kau bergabung dengan orang-orang yang memahami Ma'rifat, pada perjalanan ke pusat pengetahuan, Gnosticism (Ma'rifatullah).
Haqiqat -setiap langkah yang kau ambil dijalan ini adalah kebenaran, Haqiqat. Ketika kau mencapai bagian pusat, kau memperoleh pusat Pengetahuan Ilahiah, yang membuka Haqaiq/Haqiqat-haqiqat bagimu. Kemudian kau mempunyai pengetahuan seluruh lingkaran karena kau mengenggam seluruh jari-jari yang membentang ke kelilingnya.
Dengan cara ini Allah memperlihatkan kepadamu bahwa kau tidak bisa berada diluar lingkaran karena dari tingkat fisik ke tingkat atom, maka kau berada dalam samudera atom-atom. Tingkat terendahmu adalah atom dan atommu lebih patuh dibandingkan fisikmu. Didalamnya ada nukleus dan seluruh elektron melakukan thawaaf. ITULAH lingkaran kehidupan dan tidak ada yang bisa lari darinya.
Jalur tercepat ke pusat adalah dengan kekuatan terbesar dan pengetahuan para wali yang masih hidup. Thariqah Naqsybandi membawamu ke bagian pusat dengan cara berhubungan dengan para wali yang masih hidup dan mempunyai kekuatan penuh. Itulah mengapa suhbat-suhbat Naqsybandi hidup. Ketika kita mulai, dengan otoritas, melakukan dzikir, mereka mempunyai otoritas dari Wali Cahaya untuk melakukan penyelarasan ulang qalbu yang terputus dari getaran universal. Inilah Haji.
Haji adalah patuh ke haqiqat itu; sekali dalam kehidupanmu ini kau harus membuka diri ke pemahaman tersebut. Pada saat berhaji semua orang mengenakan pakaian putih -cahaya- yang memperlihatkan bahwa mereka sama dimata Allah (swt) tanpa memandang tingkat pendidikan, status ekonomi, warna kulit.
Mekkah al Haramain -Tempat Dilarangnya Perbuatan Haram di "Hati"
Datanglah ke Tanah Suci -Ka'bah, dengan Safa dan Marwah-nya; Ka'bah adalah huruf mim. Ka'bah mewakili nukleus keberadaanmu; kau melakukan thawaaf dan memuji Tuhan-mu untuk adanya dirimu dengan cara yang sama planet-planet mengelilingi matahari/Cahaya dan elektron-elektron memutari nukleus dari atom. Segera dilakukannya thawaaf, seluruh perbedaan individu disingkirkan dan tersebarlah pijaran-pijaran cahaya datang yang datang bersama sebagai sebuah Samudera Keesaan, Wahdaniyyah.
Lakukan thawaaf, ber-thawaaf disekitar Ahadiyyah, pusat Keesaan yang unik, dan ketahuilah bahwa engkau mendekati maqam unik dari Ka'bah. Mawlana memperlihatkan kepada kita bagaimana hal tersebut terjadi pada setiap kesempatan dalam hidup kita.
Haji Kehidupan Pertama adalah dalam Rahim
Allah/Ilahi memperlihatkan kepada kita, dalam kandungan ibu adalah lingkaran yang sama dimana Haji dilakukan pada skala yang sangat kecil. Ahadiyyah/Keesaan yang Unik adalah sel telur/Ovum dan 500.000 buah sperma (dalam bahasa Arab bernama mani) adalah para haji, semua saling berlomba untuk menggapainya agar menjadi Abdullah/Hamba Allah.
Dia yang mencapai sel telur akan memperoleh maqam penciptaan; benih tersebut akan pergi ke Ka'bah dalam rahim, melakukan khalwah, terisolasi selama 9 bulan dan keluar sebagai makhluk yang baru.
Kau telah memenangkan tiket lotre dan masih terus bertahan sementara sperma sebanyak 499.999 buah tidak bisa bertahan; kaulah keajaiban dan telah diberkahi serta dicintai oleh Ilahi. Mawlana berkata kepadamu, kini lakukan hal ini untuk kedua kalinya, Aku membawamu ke Ma'rifatnya jiwa.
Jadi, ambillah tubuhmu dan lakukan thawaaf. Mohonlah kepada Allah (swt), "Ya Rabbi/ Ya Tuhan-ku, tidak cukup berada diluar saja. Biarkan hamba masuk ke dalam Ka'bah."
Kali ini Allah berfirman, "Baiklah, Ka'bah ini mewakili hati Sayyidina Muhammad (saw), seperti jiwamu yang berasal dari mani, Nur Muhammadan."
Semua nabi adalah saudara dalam persaudaraan sang Nabi (saw), dan nabi apapun yang kau cintai adalah realitas yang kau cari. Semua orang disekitar lingkaran mempunyai pusat yang sama, Allah berfirman lompatlah ke pusat itu, lompatlah ke Kab'ah, maqam sang Nabi, cahaya-cahaya ma'rifat/Gnostic.
Jangan terus berpikir inilah Haji dan semua orang mengunjungi Saudi Arabia. Ini lebih dari itu. Kini, Mawlana memintamu lebih spesifik dalam memohon. "Ya Rabbi, biarkan aku pergi ke qalbu sang Nabi (saw), bukakan pintu qalbu sang Nabi (saw)." Jika berada dalam asosiasi ini, kau dianugerahi ijin untuk memohon hal tersebut karena jiwamu adalah dari haqiqat-haqiqat Naqsybandi. Kami memohon dibukakannya pintu qalbu Sayyidina Muhammad (saw).
Ka'bah yang Hidup
Yang kau lihat selama ber-dzikir adalah Ka'bah Syarif dan kau memohon Nabi Muhammad (saw) untuk membiarkanmu pergi ke qalbu beliau, melakukan thawaaf disana bersama jiwa Sultan al-awliya dan jiwa Mawlana Syaikh al Kabbani.
Sebuah haqiqat telah dicapai oleh mereka yang mengunjungi Syaikh mereka, Syaikh adalah Ka'bah yang hidup dan Qiblat. Lebih lanjut, seorang yang pergi ke Siprus adalah seorang saalik; itulah hadiah bagi saalik.
Satu tujuan telah jelas- dikunjungi oleh 3 juta orang namun hanya 300 orang yang mengunjugi tujuan rahasia. Itulah sebuah rahasia dalam langit dimalam hari - bintang-bintang kecil dapat memperlihatkanmu jalan. Namun tidak ada bimbingan seperti itu disiang hari.
Kau berpaling ke Qiblat yang hidup dan mendatangi Ka'bah yang hidup. Inilah Mawlana Syaikh; beliau berada di hadirat Sayyidina Muhammad (saw). Seperti saat berada disekitar Syaikh kita dengan pujian dan cinta, kita di haqiqat hadirat Muhammadan. Ketika kita shalat kepada Allah (swt) dan mengetahui bahwa Mawlana adalah Imam kita dalam arahannya, ini seperti jika kita shalat dalam Hadirat Ilahiah, shalat dalam Hadirat Nabi Muhammad (saw) kepada Allah (swt).
Manakah yang lebih suci, Ka'bah atau Itu yang Allah (swt) jadikan dengan "Kedua Tangan"-Nya? Jika menurutmu tembok batu dan batu lebih suci, tembok yang dibuat oleh manusia kemudian…. Inilah Hadirat Sayyidina Muhammad (saw), Rabb al-Bayt, itulah yang menjadikan Ka'bah suci. Kemudian jika Nabi (saw) memancar keluar dari Bani Adam yang telah Allah (swt) ciptakan dengan "Kedua Tangan"-Nya maka rahasia para Syaikh lebih tinggi.
Ketika kita menerima tuntunan dari dalam qalbu, dialah Ka'bah. Syaikh al Kabbani adalah refleksi dari Syaikh Nazim al Haqqani, Sultan al-Awliya dan ketika kita menempatkan diri kita dalam sang Syaikh, kita mengundang Ka'bah tersebut (Syaikh Nazim) dalam hidup kita.
Itulah mengapa kita pergi ke Mekkah sebelum Madinah.
Ketika kau percaya dan memahami bahwa beliau segalanya dalam hidupmu, kemudian sang Nabi (saw) membukakan Kota Cahaya. Madinah al Munawarah.
Kemudian kita perlu masuk ke Ka'bah.
Sekali masuk ke Ka'bah, ada sebuah jalan raya rahasia bawah tanah ke kota sang Nabi (saw). Visualisasikan bahwa kau akan masuk ke qalbu Kenabian, dan mohon "Dandanku dari Mawlana Syaikh dan biarkan aku masuk ke Kota Cahaya, Madinah al Munawarah." Kini, Dia membawa cahaya-Nya. Itulah apa yang kami aspirasikan ke --hari-hari ini adalah ma'rifat.
Arafat adalah maqam yang diketahui. Kita pergi ke Ka'bah dan membaringkan diri untuk dikurbankan seperti seekor domba; biarkan kami halal bagi Sayyidina Muhammad (saw). Biarkan kami mengucap, "Ya Rabbi, kepalaku ada diatas lantai, aku tidak tahu apapun tidak juga mengklaim aku tahu segalanya sampai aku mencicipi haqiqat itu. Biarkan Zabiha (kurban) dilakukan serta "apa yang aku pikirkan tentang diriku sendiri" dan "apa yang tidak aku tahu" disingkirkan.
Sumber:
www.nurmuhammad.com
Post a Comment Blogger Disqus