Ketika penguasa tidak mendapat kepercayaan dan dukungan rakyat serta suksesi kepemimpinan yang diwarnai pertikaian. Di kalangan masyarakat bawah, umat Islam juga mulai menganggap ibadah sebagai rutinitas belaka. Berdasarkan penelitian dunia Barat, karena keadaan seperti inilah muncul sufisme yang berusaha kembali menyucikan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
Ketika Islam hanya menjadi formalitas belaka, muncullah orang-orang yang berusaha menggali ajaran tersebut lebih dalam lagi dengan mengutamakan cinta Ilahi.
Dalam sufisme, cinta Ilahi adalah yang paling utama. Prinsip utamanya, Allah adalah cinta, Yang jatuh cinta dan Yang dicintai. Namun, dari versi kaum sufi sendiri, sufisme sudah muncul sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Status ajarannya memang tersembunyi. Rasulullah hanya mengajarkan sufisme kepada beberapa sahabat khusus, di antaranya yang paling utama adalah Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Para sufi biasanya menyandarkan konsep cinta Ilahi ini dalam segala hal. Semua orang hendaknya berserah diri semata kepada Allah dan tidak boleh jatuh cinta pada hal-hal duniawi.
Penyampaian ajaran sufisme sendiri biasanya melalui syair puitis yang menggelorakan jatuh cinta manusia kepada Allah. Seperti syair-syair jatuh cinta Maulana Jalaluddin Rumi, Rabiah Al Adawiyah, Umar Khayyam, dan Syaikh Ibnu Arabi. Keindahan bait demi baitnya terus menggema hingga masa kini. Orang-orang awam yang tidak mengetahui seluk-beluk sufisme sekalipun, akan mengetahui bahwa syair-syair tersebut ditujukan kepada Allah semata.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perhatian dunia Barat terhadap sufisme, syair-syair jatuh cinta ini pun disebarkan ke seluruh dunia dan mengalami tanggapan yang senantiasa positif. Ahmad Dhani sebagai salah satu pelaku sufi, juga menggunakan model syair-syair serupa dalam lirik lagunya.
Ahmad Dhani bersama Maulana Syekh Hisyam Kabbani |
Sekilas, kita akan mengira lirik lagu Ahmad Dhani berkisah tentang percintaan lelaki dan perempuan. Namun, kenyataannya tidak. Lirik-lirik ini penuh dengan simbolisme jatuh cinta seorang salik (pencari Allah) terhadap Tuhan.
Ahmad Dhani bersama Maulana Syekh Hisyam Kabbani |
Kita bisa melihat contoh dalam lirik lagu Satu. Dalam lirik lagu yang ada di album Laskar Cinta (2004) ini, lirik yang terinspirasi dari Hadits Qudsi. Berikut lirik Satu.
Aku ini adalah dirimu
Cinta ini adalah cintamu
Aku ini adalah dirimu
Jiwa ini adalah jiwamu
Rindu ini adalah rindumu
Darah ini adalah darahmu
Tak ada yang lain selain dirimu
Yang selalu ku puja
Ku sebut namamu di setiap hembusan nafasku
Ku sebut namamu, ku sebut namamu
Dengan tanganmu aku menyentuh
Dengan kakimu aku berjalan
Dengan matamu aku memandang
Dengan telingamu aku mendengar
Dengan lidahmu aku bicara
Dengan hatimu aku merasa
Lirik lagu Satu yang dianggap berbau ajaran Manunggaling Kawula Gusti ala Syekh Siti Jenar atau Husayn bin Manshur Al-Hallaj. Lagu ini sendiri hanya merupakan kutipan dari hadits qudsi yang sering dipakai oleh para sufi.
Berikut Hadits Qudsi yang menjadi sumber inspirasi lirik lagu Satu:
“Tidak ada cara ber-taqarrub (mendekatkan diri) seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah Aku fardhu-kan kepadanya. Namun hamba-Ku itu terus berusaha mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan (sunnah) nawafil, sehingga Aku pun mencintainya. Apabila ia telah Aku cintai, Aku menjadi pendengarannya yang dengan Aku ia mendengar, (Aku menjadi) penglihatannya yang dengan Aku ia melihat, (Aku menjadi) tangannya yang dengan Aku ia keras memukul, dan (Aku menjadi) kakinya yang dengan Aku ia berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku, sungguh, akan Aku beri dia, dan jika ia memohon perlindungan-Ku, Aku benar-benar akan melindunginya.” (Hadits Qudsi Riwayat Bukhari).
Dari hadist di atas maka jelaslah bahwa apa yang hendak Ahmad Dhani rangkum dalam syairnya adalah sebuah ektase mendalam saat seseorang bermakrifat. Atau dengan kata lain ia merasakan tajalli Tuhan di setiap hembusan nafasnya.
Siapa yang merasakan jatuh cinta tentu senantiasa menyebut nama yang dicintainya. Dia harus melewati tataran hanya bisa bersyariat. Seorang pencari Allah harus pula melampaui tarikat (jalan) sebelum bertemu hakikat (inti ajaran) dan makrifat (pengenalan terhadap Allah). Sama halnya dengan lirik lagu Satu di atas.
Ahmad Dhani bersama Maulana Syekh Hisyam Kabbani |
Bahkan, lagu Pangeran Cinta yang kesannya merupakan kisah seorang lelaki penakluk wanita, sebenarnya terinspirasi dari seorang sufi bernama Ibnu Al-Farid yang bergelar "Pangeran Cinta".
Launching Album Laskar Cinta Di Kediaman Ahmad Dhani bersama Jama'ah Tarikat Naqsybandi Haqqani |
Secara umum, lagu-lagu yang seakan cuma cerita jatuh cinta biasa, ternyata berubah menjadi kisah jatuh cinta yang begitu syahdu tentang seorang hamba yang merindukan Tuhannya. Dalam hal ini, Ahmad Dhani layak dianggap sukses menyebarkan ajaran sufisme ke kalangan remaja Indonesia.
Ahmad Dhani bersama Whirling Dervishes Membawakan 'Laskar Cinta' di TPI |
Kebanyakan anak muda Indonesia akan jatuh cinta pada lagu-lagu Dewa 19 dan di sanalah mereka mendapatkan pencerahan dengan lirik-lirik lagu istimewa Ahmad Dhani. Sayangnya, kebanyakan orang kurang mau menggali lirik-lirik lagu ini lebih dalam lagi.
Diambil dari beberapa sumber.
luar biasa,,
ReplyDeletehebat
ReplyDelete