Mistikus Cinta

0
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
12 Maret, 2011 Burton, Michigan


Shuhbah di Masjid Ash-Shiddiq
(Sehari setelah terjadi Bencana Gempa/Tsunami di Jepang)

A`uudzu billahi min asy-Syaythani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim
Nawaytu 'l-arba'iin, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadha, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-'uzlah, nawytu ash-shiyam lillahi ta'ala fii hadza'l-masjid.

Athi`ullaha wa athi`u 'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum.
Patuhilah Allah, patuhi Nabi, dan patuhilah mereka yang mempunyai otoritas di antara kalian. (4:59)

As-salaamu `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Dastuur yaa Sayyidii, madad.

Terlalu banyak berita yang datang simpang-siur. Itu membuat orang-orang bingung, mana yang harus mereka dengarkan, dan itu membuat orang menganalisis suatu peristiwa menurut kapasitas dan pemahaman mereka. Seorang murid sekolah tinggi (SMA--penerj.) tidak dapat memahami ajaran seorang profesor di universitas; mungkin hanya mahasiswa PhD (tingkat Doktor--penerj.) saja yang dapat mengerti apa yang diajarkan oleh profesor kepada orang-orang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi. Namun tetap saja, murid sekolah tinggi tadi dapat mendengar dan mengerti sebagian dari apa yang diajarkan, tetapi ia tidak dapat menganalisis maknanya secara keseluruhan. Mengapa Nabi (s) bersabda mengenai Sayyidina `Ali (r):

أنا مدينة العلم و علي بابها
Ana madiinatul-`ilm wa `aliyyun baabuha.
Aku adalah Kota Pengetahuan dan `Ali adalah pintunya.

Mengapa beliau tidak bersabda, “Semua Sahabatku adalah pintuku?” Beliau juga secara spesifik mengatakan bahwa Sayyidina Abu Bakr adalah “berbeda” dan lebih “istimewa” dibandingkan yang lain, karena ada yang istimewa di dalam kalbunya dan tidak dapat dimengerti oleh setiap orang. Jadi sebagian mungkin berpikir secara harfiah, bahwa makna dari, “`Ali adalah pintu bagi pengetahuan,” dan “sesuatu yang istimewa ada di dalam kalbu Sayyidina Abu Bakr,” adalah CINTA kepada Nabi (s), yang juga bersabda, “Jika akan ada nabi setelahku, maka itu pastilah `Umar." Tetapi kemudian di mana Sayyidina Abu Bakr, Sayyidina `Ali, dan Sayyidina Utsman (radiy-Allahu `anhum)? Itu artinya kalian memerlukan sebuah jendela kepada wali itu untuk bisa memahami apa yang beliau katakan.

Kadang-kadang jendela mobil diberi warna hitam, jadi dari luar kalian tidak bisa melihat sesuatu, tetapi orang yang duduk di dalam dapat melihat apa saja. Jadi, tidak semua orang yang duduk berada di dalam kalbu syekh dan dapat mengerti apa yang beliau katakan. Mereka duduk di luar, di mana mereka mendengar suara klakson dan mereka mulai berbunyi juga, dan mereka mengatakan hal-hal yang pada kenyataannya bukan bunyi klakson tadi, itu adalah apa yang wali itu katakan kepada orang-orang yang duduk di dalam bersamanya. Suara klakson adalah untuk keledai, untuk membuat mereka pindah dari tengah jalan. Beberapa keledai, bahkan jika kalian terus membunyikan klakson, mereka tidak bergerak, mereka berpikir (berpikir ala keledai...berpikir terus, tetapi tidak mengerti--penerj.) dan keras kepala!

Bagaimana dengan di sini? Apakah tidak ada keledai? Bukankah kalian melihatnya? Apa yang mereka lakukan dengan keledai di sini? Beberapa orang mengatakan, “Kami tidak mempunyai keledai di sini.” Tidak, di sini penuh dengan keledai! (tertawa). Jadi kalian melihat keledai duduk di jalan, berpikir selama lima belas menit dan tidak bergerak, dan kalian bisa membunyikan klakson sesuka kalian. Beberapa orang tidak mengerti mengenai keledai karena mereka adalah keledai. Kuda akan bergerak, tetapi keledai tidak akan bergerak. Mereka melihat keledai tertawa dan bertanya kepadanya, “Mengapa kau tertawa?” Ia berkata, “Kemarin mereka membuat sebuah lelucon, dan sekarang aku baru mengerti!”

Jadi biarkanlah si keledai berpikir terus sesuka mereka, karena mereka tidak akan pernah mengerti apa yang dikatakan oleh seorang wali dan hikmah di dalamnya. Jika kalian tidak mengerti hikmahnya, berusahalah untuk menyempurnakan diri kalian melalui awraad kalian dan kewajiban-kewajiban lain yang berbeda-beda, dengan demikian kalian akan mulai memahaminya dengan berbeda. Untuk kuda mereka memakaikan penutup mata untuk membatasi apa yang ia lihat dan ke mana ia melihat. Kalian tidak perlu menggunakan penutup mata; kalian harus melihat ke sekeliling dan perhatikan apa yang terjadi, dengan begitu barulah kalian akan mengerti apa yang dikatakan oleh seorang wali.

Seorang wali bukan untuk dunia, ia adalah untuk akhirat. Jadi jangan harapkan bahwa wali itu akan memberi kalian sesuatu untuk membangun dunia kalian, karena sebagian besar pekerjaan yang diamanatkan oleh Nabi (s) kepadanya adalah untuk akhirat kalian.

Sayyidina Abayazid al-Bistami (q) dengan sengaja menciptakan kebingungan agar orang-orang mengutuknya. Apakah kalian senang melakukan hal itu? Ia adalah awliyaullah terbesar, bahkan Ibn Taymiyya pun menerimanya. Ia pergi ke suatu desa untuk menciptakan kebingungan, kemudian pergi; itulah misinya. Ketika orang-orang mengutuknya dan mengucilkannya, dengan begitu ia menguji kesabaran dirinya, untuk melihat apakah ia dapat menanggung kesulitan itu atau tidak. Orang-orang tidak mengerti akan hal itu, mereka hanya mengerti bahwa ia membuat suatu kesalahan dan mereka mengucilkannya. Tetapi pada kenyataannya ia menguji kesabarannya sendiri dan bagi orang yang mengutuknya, ia berdoa, “Yaa Rabbii! Siapapun yang mengutuk aku, keburukan apapun yang ia lakukan, ampunilah ia, dan berikanlah pahala dari amalku untuknya.” Apakah ada yang mengerti tentang hal itu? Ia melakukan hal-hal yang membuat orang mengutuknya dan ketika mereka mengutuknya, ia berdoa, "Yaa Allah! Orang itu menyebut namaku, jadi angkatlah ia!"

Grandsyekh biasa berkata, “Jika seseorang menyebutkan namaku, aku berkewajiban untuk berdoa agar mereka dapat mencapai levelku.” Jadi kalian tidak dapat mencapai level mereka, kalian tidak dapat mencapainya dan memahami apa yang mereka katakan. Jika seorang ahli gempa berkata kepada kalian, “Akan ada gempa pada tanggal 2 April, jadi persiapkanlah diri kalian,” jika kalian percaya dengan hal itu, apa yang akan kalian lakukan? Kalian akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Kalian bisa pergi ke hutan, membawa makanan kalian dan bersembunyi di sana. Ketika tanggal 2 April tiba dan ternyata tidak ada gempa, lalu apa? Apakah kalian akan mengatakan bahwa ahli (wali) itu salah, atau kalian mengatakan ada hikmah di balik itu?

Bagaimana wali itu salah? Saya tidak mengatakan bahwa setiap wali adalah sempurna, tetapi kalian mempersiapkan diri sesuai dengan level kalian. Jika seorang dokter mengatakan, “Anda mempunyai kanker,” lalu apa yang kalian lakukan? Kalian akan melakukan segala sesuatu sehingga ketika waktu kalian tiba, kalian akan menjalaninya (dengan tidak terlalu khawatir).

Rabu sore kemarin di Washington DC, saya memberikan sebuah shuhbah. Dengan berkah Mawlana, saya menyebutkan sebagaimana yang beliau katakan, "Katakan kepada mereka, bahwa jika Allah menghendaki, Dia akan menjungkirbalikkan bumi ini dengan suatu gempa bumi yang dahsyat yang akan membuat apa yang berada di atas menjadi di bawah dan apa yang berada di bawah menjadi di atas.” dan kami mengatakan,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا
Idza zulzilat al-ardhu zilzaalah, wa akhrajatil ardhu atsqaalaha, wa qaalat al-insaanu maa laha..."
Ketika bumi digoncangkan dengan goncangan dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya, dan manusia bertanya, “Ada apa dengannya?” (az-Zalzalah, 99:1-3)

Allah (swt) akan mengguncang bumi ini bukan hanya dari atasnya saja, tetapi dari bawahnya, dan membuat tsunami muncul, dan manusia akan bertanya, “Apa yang terjadi?” Mawlana Syekh berkata, “Katakan pada mereka apa yang terjadi.” Dan apa yang terjadi? Gempa bumi itu terjadi pada keesokan harinya. (Pelajaran bagi kita adalah) para awliya dipercaya oleh Nabi (s) dan ketika mereka mengatakan sesuatu di depan umum, itu mempunyai suatu makna, dan ketika beliau mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan spiritual, itu mempunyai makna yang berbeda. Ketika mereka mengatakan sesuatu di depan umum, itu adalah sama untuk semua level spiritual, baik anak-anak atau dewasa, karena mereka belum mencapai level pemahaman. Ketika awliyaullah mengatkan kepada kalian susuatu secara pribadi, itu berada pada level yang berbeda. Jadi, jangan panik terhadap apa yang dikatakan oleh Mawlana Syekh dua atau tiga hari yang lalu! Beliau ingin memberi peringatan kepada kalian, agar kalian mempersiapkan diri dan menjadi lebih tinggi dan tinggi lagi.

Jika seseorang mengatakan kepada kalian bahwa kalian mempunyai kanker, kalian akan segera mempersiapkan diri untuk memperoleh hasilnya. Ketika Mawlana Syekh mengatakan, “Mahdi (a) akan datang,” maka persiapkanlah diri kalian dengan makanan dan persediaan lainnya karena sudah tidak ada waktu lagi! Sungguh, Mawlana ingin agar kalian dan keluarga kalian benar-benar dalam keadaan siap, senantiasa menantikan munculnya Sayyidina Mahdi (a)!  

Pertama, untuk mempersiapkan diri kalian, kalian membuat niat bahwa kalian telah siap untuk beliau, dan dengan itu kalian akan bersama dengannya! Mempersiapkan diri kalian untuk meringankan beban adalah ibadah. Mawlana Syekh ingin memberi kalian level itu seolah-olah kalian telah bersama Sayyidina Mahdi (a), seolah-olah kalian telah memenuhi perintahnya dan melakukan apa yang beliau inginkan! Dengan demikian kalian akan diberi ganjaran bahwa segala sesuatu yang kalian lakukan di dalam hidup kalian seolah-olah kalian sungguh menantikan kedatangannya.

Ada tanda-tanda Hari Kiamat yang kita nantikan. Sebagian besar tanda-tanda yang telah diprediksikan oleh Nabi (s) telah muncul, tetapi ada dua tanda yang belum muncul. Jadi Mawlana Syekh ingin agar kalian ditulis sebagai orang-orang di masa Mahdi (a). Itu artinya, jangan panik! Jika kalian mengatakan kepada diri kalian bahwa kalian adalah orang-orang yang hidup di masa Mahdi (a), maka di mana pun kalian berada, kalian akan bersama beliau, dengan membaca “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Kalian akan dipindahkan dengan kekuatan surgawi menuju tempat di mana pun Mahdi (a) berada. Jadi jangan panik, lakukan saja apa yang kalian lakukan.

Apakah Mawlana mengatakan kepada orang-orang yang dekat dengannya untuk berhenti bekerja? (tidak) Lalu mengapa kalian pergi ke sana ke mari dengan arah yang berlainan untuk menemukan apa yang harus dilakukan? Mawlana Syekh berkata bahwa tiga tanda pasti akan terjadi sebelum munculnya Mahdi (a). Para awliyaaullah menantikannya dan jika ketiga tanda ini belum muncul, tetap saja kita menantikan kedatangannya. Grandsyekh `AbdAllah al-Fa'iz ad-Daghestani (q) menyebutkan ketiganya. Salah satunya adalah sebuah gunung yang besar di dekat Bursa akan meletus dengan debu dan lava merah yang mengalir ke Istanbul, membuat kota itu terbakar. Apakah hal itu sudah terjadi? Belum! Jadi kita masih menunggunya.

Yang kedua, Kairo akan tenggelam di bawah air akibat jebolnya Bendungan Aswan.

Bendungan ini belum ada ketika Sayyidina Ibn `Arabi memprediksinya dalam kitabnya, Futuhat al-Makkiyya, yang mengatakan bahwa sungai Nil akan mengalami banjir dan airnya akan mencapai menara Masjid Muhammad `Ali di Kairo. Grandsyekh (q) berkata bahwa ada sebuah tanda di menara masjid itu, yang sangat tinggi, di mana air akan mencapainya. Hingga sampai tahun 1960 orang-orang belum tahu tentang Bendungan Aswan yang dibangun Gamal Abdel Nasser ini. Sekarang kita tidak tahu berapa banyak dari bendungan itu yang sudah terkikis, ia akan jebol dan terjadi banjir besar di sana. Jadi saya khawatir dengan orang-orang di Kairo, tetapi sebelumnya penghancuran Istanbul akan terjadi.

Tanda ketiga adalah ketika Siprus tenggelam ke laut, itu adalah prediksinya. Jadi selama Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani berada di Siprus, ketika beliau meninggalkan Siprus, barulah kalian boleh panik, telepon orang-orang dan kirimkan pesan!

Jadi, gabungkan semuanya! Ketika seorang wali, khususnya Sultan al-Awliya, Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani mengatakan sesuatu, kalian harus memberi perhatian. Juga, ketika Mawlana Syekh pindah, itu tidak akan ke Istanbul; beliau akan pindah ke Syam asy-Syariif. Mengapa kedua putra beliau tidak pindah (dari Siprus dan Istanbul)? Itu artinya persiapkan diri kalian dan dapatkan pahalanya, tetapi jangan panik dan bertanya-tanya apa yang harus kita lakukan!

Jika kalian tidak memahami Mawlana Syekh, kalian tidak akan pernah mengerti. Saya menunggu selama lima puluh tahun untuk Mahdi (a), jadi dengar dan pahamilah. Jika kalian hidup selama seribu tahun atau bahkan satu bulan dalam persiapan untuk kedatangan Mahdi (a) , maka itu akan sama dengan seseorang yang hidup selama satu bulan. Itu artinya bagi semua murid yang menantikan kedatangannya, akan dibukakan suatu pahala yang besar. Pembukaan itu muncul di bulan Rabi ul-Awwal, bahwa barang siapa yang menanti kedatangan Mahdi (a) ia akan disandangkan dengan pahala dan cahaya yang istimewa dari Nabi (s) dan Mahdi (a)!

Ketika ketiga tanda yang kami sebutkan itu telah muncul, tetap saja Mahdi (a) belum muncul.

Pertama akan terjadi sebuah pertempuran yang sangat dahsyat antara dua pihak yang berselisih mengenai suatu isu. Itu akan terjadi sebelum Mahdi (a) muncul. Pertempuran itu tidak akan terjadi antara Timur Tengah melawan Eropa, tetapi antara dua kubu adikuasa di dunia. Itu adalah prediksi dari Nabi (s) mengenai Tanda-Tanda Hari Kiamat, bahwa sebuah perang besar akan berlangsung selama tiga bulan.

Jadi sekarang, kalian mempunyai tiga tanda yang akan muncul: Pegunungan di Bursa akan meletus dan lavanya akan masuk ke Istanbul; di Kairo akan terjadi banjir besar yang airnya akan mencapai atap menara Masjid Muhammad Ali dan kemudian Siprus akan lenyap. Lalu akan terjadi sebuah perang besar selama tiga bulan. Setelah itu, mereka akan datang ke Istanbul dengan takbir dan dindingnya akan runtuh, seperti bila ada kebakaran jika kalian mengucapkan takbir, api itu akan padam. Jadi pada saat itu dengan kekuatan Mahdi (a), seluruh teknologi akan berhenti.

Akan ada orang-orang yang bersama Mahdi (a); sementara orang-orang yang bersama Anti-Kristus akan dihancurkan. Jangan panik dan khawatir, karena dengan kekuatan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” kalian akan bisa berada di mana saja! Jangan khawatir mengenai saya yang akan melakukan perjalanan selama beberapa bulan; itu tidak masalah. Mawlana Syekh meminta saya untuk tinggal bersamanya selama tiga bulan; ada hal-hal yang ingin dikatakan oleh Mawlana Syekh kepada saya, dan insya-Allah khayr.

Ingatlah: ada tanda-tanda yang akan muncul setiap saat, tetapi akan ada jeda di antara mereka, dan kemudian ada tambahan tiga bulan. Letusan gunung berapi di dekat Istanbul, kemudian Kairo tenggelam hingga airnya mencapai menara Masjid Muhammad `Ali, lalu tenggelamnya Siprus. Sekarang Mawlana Syekh masih saja duduk di sana dengan jubahnya dan bertemu dengan banyak orang. Jika (tanda-tanda itu) terjadi, pastilah Mawlana akan pindah. Jika beliau pindah, beliau akan memindahkan semua anggota keluarganya yang berada di rumah itu! Jadi rileks, karena semua itu memerlukan waktu.

Apa yang ingin dikatakan oleh Mawlana Syekh adalah, “Jangan datang dan berkunjung ke Siprus.” Satu bulan yang lalu, sebelum terjadi protes di Tunisia, Mesir, dan Bahrain, sebelum terjadi gempa bumi, kami pergi ke Chili dan Argentina. Beberapa orang datang ke sana dari Brazil, dan mereka berkata bahwa mereka ingin mengunjungi Mawlana Syekh. Mereka mengirimkan pesan tiga atau empat minggu yang lalu. Tetapi ketika terjadi protes di Tunisia dan Mesir, saya berkata kepada `Ali untuk mengirimkan pesan kepada mereka, "Jangan ada yang pergi untuk mengunjungi Mawlana Syekh." Mengapa? Bukan karena Mahdi (a) akan datang, karena tanda-tandanya belum muncul, tetapi Mawlana tidak ingin orang-orang terjebak di sana. Akan ada zona larangan terbang di sana, dan ada kapal induk di lepas pantai, jadi bagaimana kalian akan pergi dan kembali? Kalian akan terjebak di sana, sementara keluarga kalian ada di Brazil atau Argentina.

Itulah sebabnya, jika kalian memahaminya dengan benar, beliau mengatakan, “Jika orang-oranga berada beberapa jam dari saya, mereka bisa datang selama tiga hari.” Itu artinya sedekat London. Mengapa beliau membolehkan orang datang selama tiga hari? Siprus akan menjadi sebuah pulau di antara kapal-kapal besar itu, jadi mereka bisa kembali dengan cepat ke negeri mereka.

Ini artinya, jangan khawatir atau panik, rileks! Jika kalian mau, kirimkan pesan kepada kami dan kami dapat jelaskan. Semoga Allah (swt) membuat kita dapat memahami para awliya.

Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.


Source: Sufilive

© Copyright 2012 Sufilive.
This transcript is protected by International Copyright Law.‬ ‪ Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu Khayr.‬


Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Mistikus Blog dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:




Anda sedang membaca Kita Menantikan Tiga Tanda Hari Kiamat | Silahkan Like & Follow :
| | LIKE, SHARE, SUBSCRIBE Mistikus Channel
| Kajian Sufi / Tasawuf melalui Ensiklopedia Sufi Nusantara, klik: SUFIPEDIA.Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram | Facebook.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top